#9 Brief Peace

1K 92 17
                                    

Enjoy Reading~
.
.
.

Sasuke menatap pintu kayu kamar Naruto, ia butuh feromon dan chakra. Lelaki pirang itu langsung masuk ke kamarnya tadi waktu pulang, Sasuke tidak sempat mengutarakan maksudnya.

Tok tok

"Naruto kau sudah tidur?"

Tidak ada sahutan dari dalam sana, Sasuke sampai harus merapatkan telinganya ke daun pintu untuk mendengar lebih jelas. Hening dan sepi.

Mungkin dia sudah tidur.

Sasuke memilih beranjak dari sana tidak mau mengganggu Naruto yang terlihat kelelahan belakangan ini.

Akhir-akhir ini lelaki itu seringkali pulang larut dan bahkan hingga dini hari. Entah apa yang sedang dia kerjakan Sasuke tidak tau, setiap dia bertanya naruto hanya menjawab sedang menjalani misi rahasia. Entah serahasia apa sampai dia tidak mau bisa memberitahunya. Sasuke tidak mau mencurigainya atau berpikir buruk soal si pirang itu dia memilih untuk percaya padanya.

Esok paginya Sasuke menunggu di meja makan dengan semangkuk ramen instan dengan porsi jumbo dihadapannya. Oh jangan lupakan toping tomat yang melimpah itu. Awalnya aroma enak dari mi itu begitu menggugah seleranya, dia bahkan sudah menghayalkan rasa yang akan menyentuh lidahnya saat mi itu masuk ke dalam mulut. Tapi baru satu suapan Sasuke justru merasa mual dan memuntahkannya di westafel. Sasuke terbatuk kecil karena rasa tidak nyaman dilehernya. Dia tidak mengerti semenit yang lalu dia sangat ingin ramen sekarang dia jijik melihat makanan penuh lemak itu. Ugh.

Drap drap drap!

"Sasuke! Kau baik-baik saja?"

Sasuke menoleh menatap Naruto yang terlihat panik menghampirinya. Sasuke membilas mulutnya dan berkumur untuk menghilangkan rasa pahit dirongga mulutnya.

"Aku tidak apa-apa."

"Yang benar? Ayo kita minta Sakura periksa."

Sasuke menepis pelan tangan Naruto yang bertengger dibahunya, "Tidak perlu, daripada itu habiskan ramen itu untukku." Tunjuknya pada semangkuk ramen yang masih penuh lengkap dengan topingnya. Naruto menatap ramen itu keheranan, tumben sekali sasuke mau makan ramen pagi-pagi begini?

"Ramen?"

Sasuke menghela napas lalu duduk dikursi, menatap miris pada ramen tomat yang terlihat enak itu.

"Aku lapar, kukira aku ingin ramen tapi sekarang itu terasa menjijikkan."

"Hei! Ini makanan enak tau!" Protes Naruto tidak terima makanan favorit nya dihina. Ia lalu mengambil sepasang sumpit yang dipakai sasuke sebelumnya, hendak memakan ramennya tapi terhenti dengan potongan tomat yabv melimpah.

"Kecuali tomat yang bertaburan ini. Ramen jenis apa ini?" Ujarnya komplain membuat Sasuke berdecak sebal.

"Habiskan saja, cerewet."

Naruto cemberut dan menuruti kata sasuke memakan ramen yang ternyata diluar dugaannya enak juga dengan toping tomat. Sasuke hanya bisa menonton Naruto yang melahap ramennya dengan nikmat. Terlihat lezat sekali apalagi saat lelaki itu menyeruput minya dengan wajah girang. Sasuke menelan ludah, perutnya keroncongan, dia lapar. Sasuke ingin makan sesuatu yang manis dan juga gurih.

"Dobe bisa belikan aku onigiri? Dan dango manis?"

"Sekarang?"

"Habiskan dulu itu."

"Baiklah."

Naruto mengambil suapan-suapan besar dan mengunyah dengan cepat, tidak meninggakkan bahkan kuah di dalam mangkuk, ia meminum semuanya. Senyum lebar terpatri dibibirnya karena sensasi puas dengan rasa ramen yang menjadi sarapannya itu. Apalagi ramen kali ini dibuat oleh Sasuke, rasanya lebih enak dua kali lipat. Sasuke menggeleng kecil, takjub pada selera makan Naruto yang tak berubah jika berurusan dengan ramen.

You Belongs To Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang