#14 Bad Feeling

1.3K 122 8
                                    

Enjoy reading~
.
.
.

Pagi yang cerah di Konoha, pagi yang tenang dan damai dibarengi dengan udara sejuk yang menenangkan.

Seharusnya sih begitu, tapi beda cerita tentang dua sejoli yang tiada habisnya berdebat entah soal hal kecil bahkan hal sepele. Seperti saat ini, Sasuke menolak untuk disuapi oleh Naruto yang sudah mengangkat satu sendok penuh bubur hangat.

"Sudahlah Naruto, aku bisa makan sendiri."

Tau kan kalau Naruto Uzumaki itu keras kepala?

"Biarkan aku menyuapimu oke? Kau disini gara-gara aku jadi biarkan aku bertanggung jawab." Keukeuh nya tidak mau mengalah.

Sasuke menggeleng tak mengerti, dia belum pernah menjumpai seseorang yang bisa mengalahkan Naruto si kepala batu.

"Keras kepala."

Ujungnya Sasuke tetap menerima suapan demi suapan dari Naruto hingga semangkuk bubur itu tandas. Naruto tersenyum puas, merawat Sasuke adalah kegiatan menyenangkan yang dia sukai. Bukan berarti dia menginginkan Sasuke sakit terus ya. Setelah Sasuke meminum vitaminnya Naruto membereskan peralatan makan yang dipakai. Mengambil satu buah apel dalam keranjang untuk dia kupas mengupas. Keduanya diselimuti keheningan yang membuat Sasuke merasa nyaman. Sedang nyaman seperti itu satu pertanyaan terlintas di kepala Sasuke.

"Apa kau masih belum bicara dengan Sakura?"

Naruto diam saja tangannya tetap sibuk mengupas apel dengan hati-hati. Jujur saja dia tidak mau membahas gadis itu. Meskipun dia sendiri yang menceritakan masalah Sakura pada Sasuke.

"Nanti saja." Jawabnya setelah satu apel selesai dia kupas dan ia potong dengan rapih. Naruto tersenyum puas pada hasil kerjanya, lalu menyerahkan apel itu pada Sasuke yang diterima dengan baik.

"Dobe-"

"Sasuke,"

Naruto menatap lekat manik legam Sasuke yang juga tengah menatapnya.

"Dia nyaris membunuh kalian bagaimana bisa aku memaafkan nya dengan mudah?"

"Aku tau, tapi dia hanya sedang kalut Naruto."

Naruto menghela napas pelan, ia tidak mengira kalau Sasuke akan bermurah hati pada Sakura. Tentu saja Sasuke tidak menyukainya dalam konteks romantis, tapi karena mereka adalah teman. Tapi sialnya Naruto tidak menerima alasan apapun. Naruto akan memaafkan Sakura dengan mudah seperti sebelum-sebelumnya jika yang ditargetkan adalah dirinya. Paling dia akan lupa dan tidak pernah memikirkannya lagi. Tapi korbannya adalah orang yang Naruto cintai, bahkan anaknya yang tak berdosa.

Mengingat Sakura membuat kekecewaan dan kemarahan Naruto kembali terpacu. Sebagai orang yang sudah dewasa, Naruto belajar untuk menahan amarahnya apalagi didepan Sasuke.

"Akan kupikirkan nanti oke? Jadi jangan membahasnya lagi hm?" Pintanya dengan lembut sembari meremas pelan kaki Sasuke yang terbalut selimut.

"Baiklah." Jawab Sasuke mengalah, dia juga mengerti kalau Naruto masih memiliki beban dihatinya soal teman perempuan mereka itu.

Sasuke melahap apel potongnya yang perlahan mulai berubah warna. Satu demi satu hingga tersisa dua potong Sasuke menyerahkannya pada Naruto, meminta lelaki itu untuk menghabiskan.

"Oh iya, aku akan kekantor hokage hari ini. Sizune-san yang akan menjagamu."

Sungguh Sasuke kadang kesal pada Naruto yang terlalu protektif begini, apa dia lupa kalau Sasuke salah satu kunci kemenangan mereka pada perang dunia shinobi dulu?

"Tidak perlu segitunya, aku bisa menjaga diriku sendiri."

"Aliran chakramu masih belum pulih, bagaimana kau bisa menjaga diri?" Kata Naruto tidak mau kalah, kalau soal ini dia akan menjadi lebih keras kepala lagi. Dia tidak mau Sasuke mengalami hal buruk untuk kesekian kalinya. Cukup Naruto saja yang menanggung hal-hal buruk, Sasuke tidak perlu merasakannya juga. Dia sudah cukup kesepian selama beberapa tahun belakang.

You Belongs To Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang