#16 Tim-7

1.2K 118 18
                                    

Enjoy Reading~
.
.
.

Sasuke kini menjalani masa-masa pra melahirkan. Dirinya sudah di evakuasi ke rumah sakit sebelum nanti dia akan dibawa ke tempat persalinannya. Tempat dimana dulu Uzumaki Kushina melahirkan. Tempat rahasia yang sudah terungkap berkat bantuan dari Orochimaru, ia menggunakan teknik edo tensei untuk memanggil Sarutobi sang hokage ke tiga. Awalnya Naruto menentang dengan keras, dia tidak mau siapapun dikorbankan disini. Tapi Kakashi memberinya pilihan, orang yang akan dikorbankan adalah terpidana mati dengan kasus berat. Dan Naruto mau tidak mau menerimanya, dia tidak punya pilihan.

Selama 24 jam Sasuke dijaga begitu ketat secara bergantian. Lima orang yang ditunjuk adalah Tsunade dan Orochimaru tentu saja, lalu Hinata, Ino, dan Neji. Sizune tidak bisa karena mengingat ia terlibat dengan kasus hilang ingatan waktu lalu. Untuk jaga-jaga ia dilarang dekat-dekat dengan Sasuke saat persalinan. Latihan sinkronisasi mereka juga sudah berhasil dengan sempurna meski memakan waktu selama berbulan-bulan. Naruto juga sudah bisa menguasai teknik pemisah chakra yang kesulitannya tidak masuk akal.

Sampai akhirnya setelah seminggu lebih menunggu Sasuke merasakan rasa nyeri pada perutnya. Warna dari tanda bunga yang mekar diperutnya semakin terang dan pekat. Bayi-bayi itu akan lahir.

Untungnya mereka dalam keadaan siaga, Naruto memboyong Sasuke menuju tempat persalinan dengan hiraishin yang sudah ia persiapkan sebelumnya. Keadaan mulai menegang saat Sasuke meringis kesakitan. Wajahnya pucat pasi dengan keringat dingin yang membanjiri wajahnya.

Kakashi memimpin penjagaan diluar gua, memberikan komando pada para anbu muda dan juga rekan-rekan Naruto yang lain. Shikamaru bertugas sebagai perancang strategi kalau-kalau ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Mengingat dulu waktu Naruto dilahirkan hal tidak terduga terjadi dan memakan korban jiwa. Teman-temannya pun sudah siap dengan senjata dan jutsu yang mereka punya.

.

Sementata itu ditempat yang jauh dari jangkauan manusia sosok putih dengan sepasang tanduk menyeringai senang. Dia melihat kelopak bunga didalam bola chakra mekar dengan sempurna.

"Apa sudah waktunya?" Tanya rekannya yang tinggi besar

"Ya, kelopak bunganya mekar sempurna. Mari kita beri mereka sapaan ringan."

Dalam sekali kedipan mata mereka menghilang, meninggalkan hembusan angin yang berpusar.

.

Mereka mulai mengatur formasi yang sudah ditentukan dengan Naruto sebagai pusat pengendalinya. Tangan Naruto gemetar, dia khawatir setengah mati. Takut jika melakukan kesalahan yang bisa membahayakan Sasuke dan bayi-bayi nya.

"Naruto, fokus dan lakukan seperti saat kita berlatih dulu." Ujar Ino berniat menenangkan Naruto yang gemetar.

"Satu kesalahan dan nyawa Sasuke dalam bahaya." Sambung Tsunade yang jujur saja tidak membantu justru membuat Naruto semakin tertekan.

"Kau harus fokus dan tenangkan dirimu. Semua akan baik-baik saja Naruto-kun, percayalah pada Sasuke-kun dan anak kalian." Hinata dengan senyum lembut berhasil membuatnya mendapatkan sedikit ketenangan.

Ya, Naruto harus percaya pada mereka. Pada rekan-rekannya, pada Sasuke dan anak mereka. Semuanya pasti baik-baik saja. Tidak akan ada yang terjadi, semuanya pasti akan baik-baik saja.

Seolah kata 'baik-baik saja' adalah mantra Naruto terus mengulangnya dalam hati.

Naruto mulai memasuki sage mode bijuu. Mengubah penampilannya yang biasa, diselimuti oleh warna kekuningan chakra kurama dengan pupil matanya yang berubah bentuk.

"Mohon bantuannya semua!"

Dan mereka memulai ritualnya. Naruto terus menyalurkan chakra miliknya untuk Sasuke sedangkan chakra sage mode nya disalurkan untuk rekan-rekan nya yang lain. Tubuh Naruto terasa semakin berat, dia terbebani dengan pembagian chakra yang harus ia lakukan. Fokusnya tidak boleh terpecah, chakra murninya tidak boleh tercampur dengan chakra sage mode. Baru kali ini Naruto merasa sangat tertekan, bahkan perang shinobi tidak membuatnya sekeras ini.

You Belongs To Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang