#15 Hanabira (flower petals)

1.1K 129 7
                                    

Enjoy Reading~
.
.
.

Naruto menjadi semakin protektif pada Sasuke. Lelaki itu menolak untuk melepaskan pandangannya barang sejenak, bahkan saat Sasuke ke kamar mandipun Naruto akan dengan sabar menunggu didepan pintu. Lelaki pirang itu trauma sudah, setiap kali dia lengah pasti sesuatu yang buruk terjadi pada Sasuke. Jika saja kondisinya sedang baik maka Naruto tidak akan se risau ini, karena dia pun tau kalau Sasuke adalah orang yang sangat kuat. Tapi saat ini keadaannya berbeda, chakra lelaki itu entah bagaimana lebih cepat terserap oleh janin di perutnya. Sasuke jadi lebih mudah lelah dan mengantuk, itulah salah satu alasan Naruto jadi semakin posesif. Tak jarang dia juga akan memboyongnya ke tempat latihan. Sasuke jengkel tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa dia mengerti akan kekhawatiran Naruto yang berdasar itu.

.

Brak!

Naruto mendobrak pintu kamar Sasuke sesaat setelah ia sampai disana. Perhatiannya langsung tertuju pada Sasuke yang berbaring di ranjang rumah sakit. Sedangkan Sizune terlihat terbaring di lantai. Naruto menghampiri Sasuke lebih dulu, tidak ada yang lebih ia khawatir kan selain lelaki itu.

"Sasuke!"

"Sasuke! Bangunlah!"

Naruto menepuk pipi Sasuke dengan sedikit kasar untuk membangunkannya. Namun lelaki itu tidak merespon dia terus terpejam, Naruto dengan panik menempelkan telinganya di dada Sasuke, mendengar detak jantungnya yang berdetak teratur. Sekali lagi Naruto menepuk-nepuk pipi lelaki itu untuk membangunkannya.

"Sasuke! Kumohon buka matamu!"

"Sasuke!"

"Dobe..."

Dan Naruto lega luar biasa setelah mendengar suara Sasuke yang lirih memanggil namanya. Kakinya sampai terasa lemas.

"Oh Kami-sama! Syukurlah!" Pujinya penuh syukur sembari membawa Sasuke ke dalam pelukan eratnya.

Dahi Sasuke berkerut tak suka dan heran. Ada apa lagi dengan makhluk pirang ini? Tapi Sasuke merasa dia begitu lelah, sampai tidak punya tenaga lagi untuk sekedar menolak, jadi biarkan saja.

"Dobe, apa yang kau lakukan?"

Naruto melepaskan pelukannya, lalu meraba-raba tubuh Sasuke. "Kau baik-baik saja kan? Tidak ada yang terluka kan?" Tanyanya khawatir tapi hal itu semakin membuat Sasuke keheranan.

"Ada apa denganmu? Aku hanya tidur sepanjang hari bagaimana aku bisa terluka?"

Naruto berkedip menatap Sasuke dengan wajah bodohnya.

"Apa?"

"Apa sih?" Sasuke menepis tangan Naruto yang bertengger dibahunya. Kembali menarik selimut yang melorot untuk menutupi tubuhnya, hendak kembali tidur. Sedangkan Naruto masih mencoba untuk meresapi tentang apa yang sebenarnya terjadi?

"Ngomong-ngomong Naruto, kenapa Sizune tidur disana?"

Seolah tersadar dari guna-guna Naruto kembali dilanda kepanikan. Ia menghampiri Sizune yang terbaring dilantai lalu mengecek denyut nadi wanita itu dengan harap-harap cemas. Untungnya Naruto masih bisa merasakan denyutan halus dijari dan itu membuatnya merasa lega.

"Sizune-san, Sizune-san!"

"Ah!"

Sizune tersentak, wajahnya tegang dengan mata yang mengawas kesana kemari.

You Belongs To Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang