Enjoy Reading~
.
.
.Sasuke terbangun dalam keadaan linglung di pelukan seseorang. Sasuke berkedip beberapa kali, lalu kembali bergelung dalam pelukan hangat Naruto. Tingkah menggemaskannya itu terjadi setelah masa kawin, karena adanya bayi yang tumbuh dalam perutnya. Dahi Naruto berkerut karena terganggu dengan gerakan grasak grusuk dari Sasuke.
"Sasuke, kau bangun?" Suara serak Naruto menyapa telinganya.
"Ayo tidur lagi, aku lelah." Gumam sasuke.
"Itu karena chakramu nyaris habis, Sasuke."
Sasuke mengangkat wanahnya yang terkubur "Hn, kau tidak memberiku chakra dan feromon."
"Aku tau, maafkan aku." Naruto sadar pada ketidak pekaan dan keteledoran nya.
Sasuke tidak menyalahkan Naruto, dia hanya mengatakan yang sebenarnya tanpa berniat menyalahkan. Itu juga salah Sasuke sendiri yang tidak bicara terang-terangan kalau dia butuh sesuatu. Kebiasaan buruknya akhirnya berakhir dengan buruk juga.
"Apa kau bisa mengubah chakra ku sekarang?"
"Ya, bisa."
Naruto mengangguk lalu memeluk Sasuke semakin erat, menyalurkan chakranya untuk lelaki itu. Rasanya hangat dan nyaman, seperti tenaga Sasuke kembali terisi secara perlahan. Ada dua mahluk yang tumbuh dalam perutnya, tidak heran jika dia bisa kehabisan chakra bahkan sampai pingsan.
Feromon menenangkan mulai tercium oleh hidung Sasuke. Feromon yang membuat bayi-bayi di perutnya tidak lagi merusuh.
"Maafkan aku." Sesal Naruto, dia masih menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada Sasuke kemarin.
"Sudahlah, lupakan."
Keduanya terdiam dalam keheningan yang nyaman. Sasuke mulai berpikir tentang banyak hal, mengingat-ingat memori lama yang sudah terlewat. Perjalanan hidupnya dan lelaki yang memeluknya ini tidak mudah. Ada begitu banyak lika-liku kehidupan yang harus mereka jalani. Dibuang dan dikucilkan, lalu dipuji dan disegani. Ketenangan saat ini seperti mimpi yabg tidak nyata bagi Sasuke.
Elusan lembut pada punggungnya membuat kelopaknya kembali memberat. Tangan hangat Naruto tau persis bagaimana cara untuk memanjakan Sasuke. Satu kecupan mendarat manis di keningnya.
"Tidurlah,"
Sasuke memejamkan matanya, melupakan kenangan yang memang seharusnya dikenang saja. Dia akan menjalani hidup dengan benar, merawat anak-anaknya dengan baik sampai mereka tumbuh dewasa. Sekarang dia memiliki tujuan, tidak lagi terpaku pada masa lalu yang menyedihkan. Sasuke mulai berharap pada masa depan yang menantinya. Tapi sebelum itu dia akan menikmati kedamaian masa kini.
.
Namun sayangnya kedamaian singkat itu tidak berlangsung lama. Sasuke mengalami kejadian yang serupa dua minggu setelahnya. Bahkan nyaris merenggut nyawanya.
.
Pagi itu Sasuke merengut saat lagi-lagi Naruto menyuruhnya meminum obat herbal yang ia dapat dari Hinata. Obat yang dikatakan berefek bagus untuk orang yang tengah mengandung.
"Ayolah Sasuke, ini demi kebaikanmu dan bayi-bayi itu." Bujuk Naruto yang sudah kehilangan ide untuk memaksa Sasuke yang keras kepala.
"Aku baik-baik saja dobe, tidak perlu meminum cairan aneh itu lagi!" Erang Sasuke jengkel dia tidak suka obat itu! Rasanya pahit!
"Sampai mereka lahir saja oke? Obat ini juga akan mengontrol chakra ditubuhmu agar tetap stabil. Jadi mau ya?" Naruto mencoba lagi dengan nada suara yang lebih lembut dan lebih memohon, mencoba meluluhkan si kepala batu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Belongs To Me
DiversosSetelah semua rasa sakit Sasuke harap ada kebahagiaan yang menantinya. WARN! NS AREA! NS BELONGS TO MR. MASASHI KISHIMOTO.