#7 Before the Storm

1.9K 137 20
                                    

Enjoy Reading~
.
.
.

Tempat gelap itu hanya disinari oleh seberkas cahaya dari lilin yang nyaris mati. Tidak terlihat ada tanda-tanda kehadiran orang lain disana selain sosok bertanduk ganda dengan kulit pucatnya. Mata lavendernya entah bagaiamana terlihat jelas pada keremangan.

"Kau menemukannya, kinshiki?" Tanyanya pada sosok tinggi besar yang baru datang.

"Ya, dia adalah manusia yang menghapus jejak kaguya." Jawab sosok tinggi besar itu.

Si bertanduk ganda menyeringai bengis.

"Haruskah kita memberinya salam?."

.

Kedua lelaki itu kembali menapaki kaki mereka di inner Kurama. Melihat rubah itu tidur dengan tenang.

"Kurama!" Panggil Naruto membangunkan rubah ekor sembilan itu. Maniknya yang terbuka menyala terang.

"Ada apa gaki?"

"Kurama, sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhku." Sasuke yang menjawab karena memang dialah yang butuh konsultasi disini.

"Oh, sudah tumbuh ya?" Ujar Kurama tidak terkejut.

"Apa yang tumbuh?" Tanya Naruto

Kurama tidak menjawabnya dia memilih mendekati Sasuke, mengendus tubuhnya. Feromon dari tubuh Sasuke masih tersisa meski tidak sepekat waktu kawin lalu.

"Anak. Sepertinya tubuhmu cukup kuat untuk menerima benih. Benih-benih itu bereaksi dan sekarang sedang berkembang diperutmu." Jelas Kurama pada Sasuke. Dahi Sasuke berkerut ini mengganggunya.

"Apa itu akan baik-baik saja?" Tanyanya khawatir.

"Apa kau tidak menginginkan nya? Aku bisa membantumu membuangnya jika kau mau." Tawar Kurama cuek.

Naruto menghampirinya dengan raut tidak menyenangkan.

"Hei hei apa maksudmu 'membuang' rubuh tua?"

"Yah aku akan menghancurkannya, itu akan mudah karena dia hanya berbentuk gumpalan chakra."

Naruto tidak mengerti kenapa dia begitu tidak peduli saat mengatakannya?

"Kau jahat sekali! Bagaimana bisa kau akan membunuh anakmu?!"

"Eh? Itu anakmu atau anakku?" Naruto mengkoreksi ucapannya. Dia jadi sedikit bingung. Yang melakukannya pertama kali dengan Sasuke adalah Kurama, jadi apa anak itu anak Kurama?

"Tentu saja itu anakmu. Aku melakukannya dengan tubuh manusiamu bukan tubuhku sendiri."

Oh, begitu. Terus kenapa dia mengatakan kalimat kejam itu pada anak Naruto?! Wah Naruto tidak habis pikir!

"Kalau begitu kenapa kau mau membunuh anakku sialan?!" Sorak Naruto emosi sambil menunjuk-nunjuk Kurama yang menatapnya jengah.

"Bukan kau yang mengandungnya, kenapa kau yang protes kuso gaki? Biarkan Sasuke yang memutuskan!"

"Ugh!"

Naruto terdiam seketika, apa yang Kurama katakan benar adanya. Dia tidak berhak memutuskan karena tanggung jawab besar itu akan dipikul oleh Sasuke. Mereka kini kompak menatap Sasuke yang termenung. Lelaki itu sepertinya berpikir keras.

Sejujurnya Sasuke tidak percaya diri, dia selalu minder pada keinginannya untuk berdampingan dengan Naruto. Dirinya adalah mantan missing nin, tidak cantik dan sifatnya juga kasar. Dia tidak pandai menunjukkan perasaannya. Jika didalam perutnya tumbuh seorang bayi bukankah dia akan membesar? Tubuhnya pasti akan terlihat aneh dan jelek. Bukankah Naruto pantas mendapatkan yang lebih baik?

You Belongs To Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang