Enjoy reading~
.
.
.Sasuke terbangun dalam keadaan linglung. Ruangan tempatnya berbaring sedikit gelap. Benar juga ini rumah Naruto dan dia sedang berbaring di kasur si pirang itu. Sasuke meraba perutnya, rasa sakit itu sedikit berkurang dan membuatnya lega. Setidaknya sakit yang ini masih bisa Sasuke toleransi.
Saat akan mengubah posisinya Sasuke merasa tangannya digenggam dengan hangat. Itu adalah Naruto yang tertidur dikursi dengan kepalanya di atas kasur. Lelaki pirang ini pasti sangat lelah karena menjaganya. Sasuke kembali berbaring ke posisi semula tak ingin membangunkan Naruto yang tidur lelap.
Benaknya mengawang memikirkan kembali keputusannya yang mau saja menerima tawaran kakashi tempo hari. Awalnya Sasuke ingin menolak, karena hanya akan dimanfaatkan. Itu menurut logikanya. Tapi hatinya berdebar saat memikirkan si pirang. Sasuke bimbang jika menurut logikanya dia harus menolak tapi menurut hatinya dia harus terima. Sasuke tidak bisa membayangkan jika orang lain akan menjadi wadah untuk Kurama yang otomatis akan 'kawin' dengan Naruto.
Sasuke menoleh menatap lamat pada wajah Naruto yang kian hari tambah dewasa dan tampan. Pasti banyak sekali gadis cantik yang mengantri untuk mendapatkan hatinya. Ditambah lagi dia adalah pahlawan dunia shinobi. Ah sayang sekali Sasuke tidak bisa menyentuh wajahnya saat dia terlelap begini.
Entah sejak kapan tapi Sasuke mulai menyadari segalanya. Ini soal dirinya dan hatinya. Dulu ia pikir dia iri pada Naruto yang lebih kuat darinya. Dia tidak mau kalau ada orang lain yang lebih kuat darinya terlebih itu adalah Naruto. Tapi setelah dia pergi dari desa, mengembara dan mencari kekuatan dia mulai tersadar. Sasuke bukannya takut tersaingi tapi dia takut ditinggalkan lagi.
Logikanya orang pintar akan memilih untuk bergaul dengan orang pintar lainnya begitu juga dengan orang kuat. Sasuke berburuk sangka kalau dia terus tertinggal maka Naruto akan meninggalkannya, mencari rekan yang setara atau bahkan lebih kuat darinya. Sasuke menyadarinya setelah bertahun-tahun dia melarikan diri, setelah semua lika liku dan didewasakan oleh keadaan. Sasuke hanya tidak ingin ditinggalkan.
Sasuke menghela napas wajah Naruto menjadi objek menarik untuk dia teliti. Salah satu bagian favorit Sasuke adalah manik birunya. Warnanya begitu cerah dan hangat sangat berbeda dengan matanya yang hitam legam. Di lubuk hatinya Sasuke sedikit berharap kalau kesempatan yang diberikan Kakashi padanya bisa membuatnya lebih dekat dengan si pirang. Terlalu banyak berpikir membuat Sasuke kembali mengantuk, maatanya terasa berat hingga akhirnya dia jatuh tertidur lagi.
.
Naruto terbangun entah pukul berapa dia tidak ingat kapan dia jatuh tertidur sambil menggenggam tangan Sasuke. Naruto membuka gorden sedikit dan sinar mentari menyambut matanya. Sepertinya ini sudah siang? Entahlah. Naruto akan membuat sesuatu untuk dimakan.
Naruto keluar dari kamar menuju ke dapur, mengecek apakah ada makanan yang bisa dia berikan pada Sasuke. Isi lemari penyimpanannya hanya ramen instan. Tidak mungkin naruto memberikan ramen pada orang yang sakit perut. Naruto mengelub pada dirinya sendiri, disaat seperti jni tifak ada yang bisa dimakan selain ramen favorite nya. Ini artinya dia harus keluar untuk membeli makanan.
Naruto kembali kedalam kamarnya setelah mencuci wajah ala kadarnya di wastafel. Dia menulis secarik surat lalu diletakkan di meja samping kasur. Naruto sih berharap Sasuke masih tertidur saat dia kembali nanti.
Sesegera mungkin Naruto pergi ke pusat desa mencari toko yang sudah buka untuk membeli beberapa onigiri. Setelah mendapat yang dicari Naruto langsung kembali.
Ngomong-ngomong Sasuke sudah bangun tidak ya? Apa lelaki itu membaca note yang dia tulis?
"Naruto-kun, mau kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Belongs To Me
RandomSetelah semua rasa sakit Sasuke harap ada kebahagiaan yang menantinya. WARN! NS AREA! NS BELONGS TO MR. MASASHI KISHIMOTO.