Pagi pun telah tiba
Suara ricuh di luar mulai terdengar nyaring di dalam kamar alin...
Setelah sholat subuh mereka masih rebahan di kamar karena tak ada tujuan.
Mau beres-beres juga udah beres
Bantuin takut malah ngerusakin
Yaudah rebahan aja di kamarAlin yang tersenyum² dengan ponselnya
Mia yang asik dengan telpon nya
Kia asik dengan bacaan novel nya
Aletha pun ikut asik dengan tontonan sw nya....
"Emhh gabut juga"ujar aletha
"iya,, kak alin malah senyum² sendiri mia juga,, telponan Mulu"ujar kia
"Keluar yuk nyari kegiatan apa kek"ujar aletha pada kia
"Yok lah"ujar kia
Mereka pun beranjak pergi dan menghampiri dapur untuk mencari kegiatan
Tapi sebelum benar-benar keluar alin bertanya"Mau kemana tuh?"tanya alin yang ternyata memperhatikan keduanya
"Nyari kesibukan"jawab aletha
"Yaelah udah di kasih waktu buat istirahat malah mau nyari kesibukan"ujar mia
Sementara itu
Disisi lain...Dimas ..
"Yang bener aja gak ada kerjaan"ujar dimas masih dalam kamar bang gio
"Keluar aja deh mungkin mereka lupa gw ada disini"ujarnya kemudian dan menghampiri para pria di belakang
Alaska yang pertama menyadari kedatangan Dimas pun menyapa "ehk ada Dimas,, sampe lupa,,sini dim"ujar alaska meminta Dimas menghampiri nya
"Ahk iya om"ujar Dimas kemudian menghampiri alaska dan yang lainnya
"Kamu tolong pasangin tiang di situ dim"ujar ayah alin seraya menyiapkan yang lain
"Ahk iya om"
Mereka asik menyiapkan panggung untuk pelaminan nanti
Karena mereka tidak menyewa pendekor sebab mereka banyak jadi dekor sendiri
Begitu pula bahan dan alat-alat sudah lengkapSementara itu...
Kenan gelisah
Sejak ingatan aletha kembali
Aletha semakin menjauh darinya
Dia gelisah karena belum meminta maaf secara langsung dan dia akan jelaskan pada aletha pokonya harusDikta menghampiri Kenan yang sedang melamun di balkon rumahnya
"Lu ngapa bro?"tanya Dikta seraya duduk di samping kenan dan meminun segelas kopi juga satu lagi untuk Kenan
Kenan acuh
Dia tak menyadari Dikta ada di sampingnya
Karena tak ada jawaban Dikta pun teriak tepat di telinga Kenan"Woyy lu kenapa?"teriak Dikta membuat sang empunya telinga kesakitan memegang telinga
"Ahk lu ganggu aja"ujar kenan seraya mengusap-usap telinga nya
"Lagian gw ajak bicara lu malah cuek aja"
"Gw harus ke rumah alin"ujar kenan membuat dikta bertanya
"Ngapain?"
"Ketemu aletha"
~byurr
Kopi yang dikta minum ia buang sampe muncrat tepat di wajah kenan
Kenan terpejam dan melipat bibir kemudian melipat tangan dan meninju dikta dengan kepalan tangannya namun ia tahan dulu supaya tidak emosi
Dia membersihkan wajahnya dengan tisu yang ada di meja kemudian mendekat kearah Dikta dan
~bughh
~bughh"Gw jijik anjirrr,,lu ngapa si ahk"ujar kenan memukul Dikta
"Awhh sakit any***"ujar dikta
"Rasain"
"Sorry sorry lagian lo kalo ngomong pakta banget"
"Udah yok anterin gw "ujar kenan kemudian berdiri dari duduknya
Dikta malas,,tetapi ia bisa apa?
Bisa ikut ajaMereka pun ke parkiran motor dan segera mendatangi rumah alin untuk bertemu dengan Aletha
....
☆
Di perjalanan...
Dikta menghentikan motornya di sebuah pom bensin
"Kenapa berhenti?"tanya kenan yang hanya duduk di belakang
Dikta menoleh ke arah kenan seraya tersenyum menampilkan gigi ratanya
"Ngapa lu senyum² Jangan jangan lu gai lagi??"tanya Kenan menuduh dikta pecinta sesama jenis
Senyum Dikta berubah musam kemudian memukul kepala kenan cukup keras seraya berkata "pala lu gai,,mana ada gai pacaran ama cewek"ujarnya kemudian turun dari motor
"Ya lagian lu ngapa coba senyum² ihk na*** bnget gw liatnya"ujar kenan kemudian ikut turun
"Ngapa si stop disini rumah alin kan masih jauh"ujar Kenan
"Noh bensin abis"ujar Dikta menyuruh kenan melihat ke arah depan motor
"Aelah yaudah beli"
"Lo bayar,,bu bensin 2 liter dia yang bayar"ujar Dikta tanpa menunggu jawaban dari Kenan
"Aelah lu morotin gw aja"
"Ya yang butuh elo jadi lo harus bayarin dong"
"Yaudah yaudah 20 kan?"tanya Kenan membuat Dikta tertawa
"Hhaa,,jaman sekarang bensin udah bukan 10rb seliter kali lo ketinggalan berapa abad sampe gatau harga bensin naik"ujar Dikta
Bensin pun segera diisi
"Ya kan gw gatau yang belu bensin biasanya juga Dimas"ujar Kenan
"Ehk iya ya,,gila tu si dimas belum balik juga,, betah bet dia di rumah alin"tutur dikta
"Ada aletha"jawab kenan
"Lo gak cemburu liat dimas deket aletha?"tanya Dikta dengan wajah yang serius
Dimas membayar uang bensin 30rb kemudian naik motor kali ini dia yang membawa kemudian menjawab setelah Dikta ikut naik
Motor bekas di lanjukan dengan kecepatan sedang kemudian kenan menjawab "ngapain gw cemburu yang ada gw kasian sama Dimas"tutur Kenan
"Kasian??kenapa??"
"Ya udah tau temen nya suka aletha malah di deketin,,dia juga kan tau aletha udah mulai suka sama gw"
"Dihh pede banget lo ngomong aletha belum pernah bilang suka kan sama lo hhaa sama gw pernah"ujar dikta dari jok belakang
"Dihh udah ketebak kali cara dia bales chat gw"
"Dih setau gw itu beberapa bulan lalu ya sekarang aletha kecewa sama Lo"
Kenan pun menghentikan motornya di tengah jalan pedesaan yang dimana indah mata memandang
Sawah berjajar rapi dan asri
Sungai mengalir sempurna dengan warnanya sangat senada dengan suasana pagi iniBurung-burung berkicauan
Hijau dedaunan menyegarkan
Ahk sungguh indah suasana pagi di pedesaan...
"Kenapa lagi?"tanya Dikta saat motor berhenti
"Kira-kira Dimas suka gak ya sama aletha?"tanya Kenan
"Hhaa lo kepikiran soal itu"tanya dikta seraya tertawa lagi
"Kagak"jawab kenan dan melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah alin
Singkat waktu
Mereka tiba di pekarangan rumah alin....
Sementara itu ̄ ̄✷ ̄ ̄
-
-
-••next••
