Siapa perempuan itu? Kenapa ada perempuan lain di dalam rumahnya? Dan, bagaimana bisa Kanara sudah berada di dalam kamarnya? Seingat Kanara, tadi dirinya sedang berada di taman pinggir danau bersama Moritz.
Oh, Astaga!! Kanara lantas memegangi lehernya, wanita itu kini langsung teringat dengan kejadian mengerikan yang menimpanya di taman tadi pagi. Dimana seorang nenek-nenek tua mencekik lehernya dengan begitu kuat, seraya berteriak "Jangan Ganggu!"
"Jangan nakal ya? Ibu akan segera menikah hari ini, kau yang sehat ya di dalam sini."
Melupakan lehernya yang ternyata baik-baik saja, Kanara pun lantas menatap kembali ke arah perempuan cantik bergaun pengantin putih tersebut.
Perempuan itu terlihat sangat begitu cantik menawan, kulitnya terlihat sangat putih bersih dengan surai panjang berwarna kuning keemasan.
Kanara terus memantau pergerakan perempuan itu, dan tanpa di duga-duga perempuan itupun berdiri dari duduknya dan berbalik arah tepat di hadapannya.
"Siapa kamu?" Kanara spontan bertanya seperti itu kepada perempuan cantik yang Kanara rasa pernah melihatnya sebelumnya. Akan tetapi kapan? Dan dimana? Kanara lupa, tapi Kanara rasa wajah itu sangat familiar di matanya.
Perempuan itu hanya diam tak menanggapi, dan justru malah mengabaikan pertanyaan yang terlontar dari bibir pucat Kanara. Bahkan, perempuan cantik itu juga tidak menganggap kehadiran Kanara disana, seolah-olah hanya dia sendirian yang berada di dalam kamar tersebut.
Tokk...
Tokk...
Tokk...
Kanara menolehkan wajahnya ke arah pintu kamar yang diketuk sebanyak tiga kali oleh seseorang. Namun, tidak lama kemudian pintu itupun terbuka seiring masuknya seorang pelayan perempuan dengan menggunakan kain putih transparan yang menutupi wajahnya.
Wajah di balik kain putih transparan itu, sepertinya Kanara mengenali wajah tersebut. Akan tetapi, lagi dan lagi Kanara hanya merasakan sebuah sensasi hilang ingatan yang begitu nyata kini terjadi dengannya.
"Nona Emelly, acaranya akan segera di mulai. Mari kita pergi bersama ke halaman belakang rumah."
Déjà vu...
Itulah yang Kanara rasakan saat ini. Mulai dari wajah dan suara dari pelayan perempuan itu. Ya, Kanara pernah mendengar suara itu, sangat familiar dan mirip. Bedanya, suara dari pelayan itu tedengar mendayu dan datar. Sementara suara yang selalu ia dengar sehari-hari, terdengar begitu lembut dan alun ketika memasuki gendang telinga.
"Rose? Bisa kau bantu aku untuk membawa buket bunga Rose White ini? Aku sedikit kesulitan membawanya, karena gaun ini yang terlalu panjang dan mewah."
"Baik, nona."
Kedua perempuan itu kemudian berlalu pergi begitu saja meninggalkan Kanara sendirian di dalam kamar tersebut, keduanya lantas sedang pergi menuju ke taman belakang yang ada di rumah ini.
Tidak ingin membuang-buang banyak waktu kerena kebanyakan berpikir, Kanara pun dengan langkah cepat mulai menyusul kedua orang itu menuju ke taman belakang.
Untung saja Kanara sudah sangat hafal dengan seluk beluk rumah tersebut, jadi Kanara pun tidak akan tersesat pada saat melewati setiap ruangan yang ia lalui.
Sepanjang di perjalanannya menuju ke area taman belakang, beberapa orang kini terlihat berlalu-lalang di hadapannya. Namun, sepertinya kebanyakan dari mereka pun tidak dapat melihat keberadaannya di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mallicious {SEGERA TERBIT!!!}
Horror*REVISI SETELAH TAMAT* 🔞🔞🔞🔞 Kanara tidak pernah menyangka jika kepindahan mereka kerumah barunya tersebut justru membuat kehidupannya berubah 180° menjadi lebih suram dan penuh teka-teki. Bahkan, Kanara juga harus mengalami hal-hal mengerikan ya...