Dalam kekesalannya terhadap Moritz, Kanara pun lebih memutuskan untuk menghindari pria yang berstatus sebagai suaminya itu.
Saat ini, Kanara tengah menjemur kain-kain putih polos transparan di halaman samping rumahnya, yang tadi malam sengaja Cendana cuci dengan menggunakan mesin cuci.
Berhubung Cendana tidak sempat untuk menjemurnya, karena gadis itu sedang pergi sekarang. Jadilah saat ini Kanara yang menggantikan tugas sang adik, untuk menjemur kain-kain yang berukuran besar tersebut.
Ngomong-ngomong soal Cendana, Kanara pun perlahan mulai tersenyum ketika mengingat kejadian tadi malam, dimana Cendana meminta izin kepadanya untuk pergi bersama Gabriel hari ini.
Kanara senang jika Cendana bahagia, bahkan Kanara pun sampai mengancam Gabriel melalui sambungan telfon tadi malam. Kanara mengancam Gabriel dengan mengatakan akan memotong aset berharga pemuda itu, jika berani berbuat macam-macam kepada sang adik.
Mengingatnya, berhasil membuat Mood seorang Kanara perlahan menjadi lebih baik. Sangat mudah untuk membuat Kanara kembali tersenyum, cukup melihat orang-orang terdekatnya bahagia saja, Kanara pun sudah sangat senang.
Namun, rasa senangnya itu tidak berlangsung lama, ketika cuaca yang tadinya normal, kini angin pun mulai berhembus dengan kencang, dan berhasil membuat Kanara sedikit kesusahan dalam menjemur kain-kain tersebut. Yang mana, kain-kain itu selalu terpelayang dari tempatnya, akibat terkena terpaan angin yang cukup deras.
Cukup banyak dan cukup membuat tiang jemuran yang di posisikan dalam bentuk melingkar itu dipenuhi dengan kain-kain tersebut. Jadilah saat ini, Kanara berdiri di tengah-tengah kain-kain putih yang bergerak kesana kemari karena tertiup oleh angin.
Sehingga membuat salah satu dari kain-kain tersebut, terpelayang cukup jauh dari tempatnya, karena terbawa oleh arus angin. Melihatnya, Kanara pun dengan cepat mengejar kain yang terpelayang itu.
Namun, langkah kakinya tiba-tiba saja terhenti ketika kain tersebut tersangkut pada sesuatu, dan membentuk sebuah siluet tubuh manusia yang tengah berdiri. Bukan itu saja, bahkan bentuk wajah itu tercetak begitu jelas pada kain tersebut.
Terlihat samar, namun cukup bagi Kanara untuk dapat melihat lebih jelas wajah tersebut. Wajah dibalik kain tersebut, memperlihatkan mulutnya yang menganga lebar, serta terlihat seperti rahang yang patah.
Kanara berdiri pada jarak beberapa meter dari sosok tersebut. Kanara begitu yakin, jika kain tersebut tersangkut pada seseorang. Dengan langkah pelannya, Kanara pun mulai berjalan mendekat ke arah sosok tersebut.
"Ana? Itu kamu kan?" Panggil Kanara dengan was-was. Kanara pikir, bisa jadi itu adalah Cendana yang sudah pulang dan ingin mengerjainya.
Tapi, tak ada sahutan dari sosok yang di selimuti oleh kain putih transparan itu. Kanara semakin mendekat, dan tinggal beberapa langkah lagi akan segera sampai di hadapan sosok yang diselimuti oleh kain putih transparan tersebut.
"Cendana? Jangan bercanda deh! Enggak lu--,"
"HAH!!"
Kanara benar-benar di buat terkejut, manakala tidak mendapati keberadaan Cendana atau siapapun di dalam kain putih transparan itu. Ini sungguh tidak masuk akal, hanya ada udara kosong dan terpaan angin pada saat Kanara menarik kain transparan tersebut.
Kanara menatap gusar ke arah kain yang ia pegang itu. Saat ini, dirinya sedang sendirian, dan jaraknya dari rumah cukup jauh, mengingat dirinya sudah hampir memasuki wilayah hutan yang ada di belakang rumahnya.
Tiinn...
Tiinn...
Kanara segera menolehkan kepalanya ke arah depan halaman rumahnya, ketika mendengar suara klakson mobil dari depan sana. Tak ingin berlama-lama lagi, Kanara pun dengan segera berlari tertatih-tatih menuju ke halaman depan rumahnya, sembari membawa ranjang pakaiannya yang sempat ia taruh di dekat tiang jemuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mallicious {SEGERA TERBIT!!!}
Horor*REVISI SETELAH TAMAT* 🔞🔞🔞🔞 Kanara tidak pernah menyangka jika kepindahan mereka kerumah barunya tersebut justru membuat kehidupannya berubah 180° menjadi lebih suram dan penuh teka-teki. Bahkan, Kanara juga harus mengalami hal-hal mengerikan ya...