The Mallicious 22 : Mysterious Figure. {REVISI}

11 4 0
                                    

Tadi pada saat setelah berhasil menidurkan Kanara yang terus saja merengek untuk di temani sampai tertidur, Moritz pun langsung bergegas untuk membersihkan badannya yang terasa begitu lengket akibat telah bekerja seharian ini.

Moritz berdiri di bawah Shower, dan sengaja membiarkan tubuh kekarnya di guyur oleh segarnya air yang mengalir dari dalam celah-celah lubang Shower. Sembari bertumpu sebelah tangan di dinding kamar mandi, Moritz pun mengusap wajahnya yang terkena tetesan air Shower yang cukup deras tersebut.

Tubuh kekarnya terlihat begitu jelas bersamaan juga dengan tatto-tatto indah yang menghiasi tubuh atletisnya itu. Pada hakikatnya, bukan hanya wajahnya saja yang terpahat dengan sempurna, namun, tubuhnya pun tak kalah indahnya jika di lihat scara langsung.

Cukup lama Moritz terdiam di bawah guyuran air Shower yang mengalir dan mengguyur tubuh atletisnya. Pria itu ternyata masih memikirkan ucapan Doni beberapa hari terakhir ini, sepertinya ucapan Doni ada benarnya juga, dirinya hanya cukup memahami isi kepala Kanara serta menunurunkan sedikit egonya. Dengan cara tersebut, mungkin dengan perlahan keadaan Kanara pun akan segera membaik.

Wusshh...

Hembusan angin tiba-tiba saja bertiup degan kencang, udara yang tadinya sejuk kini mulai terasa sangat dingin dan menusuk hingga ke tulang-tulang.

Krieettt...

Pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka, Moritz pun dengan cepat menolehkan wajahnya ke arah pintu kamar mandi yang kini sudah sedikit terbuka.

"Kanara?" Sedikit melongokkan kepalanya ke arah pintu, Moritz pun memanggil nama sang istri dengan cukup kuat.

Karena tak mendapati sahutan, dan lampu yang ada di dalam kamar mandi tiba-tiba saja padam, Moritz pun segera meraih handuknya lalu melilitkannya ke pinggangnya.

Krieett....

Pintu kembali berderit, Moritz pun segera berjalan mendekat ke arah pintu tersebut. Namun, langkah kakinya tiba-tiba berhenti dan langsung mundur ke belakang.

Moritz pikir itu Kanara, namun dirinya ternyata salah! Yang masuk kedalam kamar mandi bukanlah Kanara, melainkan sesosok wanita tua dengan wajahnya yang menyeramkan, kini sedang berjalan mendekat ke arahnya.

Mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri, bahwa yang ia alami saat ini hanyalah halusinasinya semata.

Moritz mengucek-ngucek pelan kedua matanya, untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa yang ia alami saat ini hanya halusinasinya semata. Setelahnya, pria itu kemudian kembali membuka dengan lebar kelopak matanya, guna memastikan yang barusan ia lihat itu adalah salah.

Namun,

Bukannya menghilang, sosok wanita tua misterius itu kini sudah berada tepat di depan matanya. Moritz pun lantas sangat terkejut ketika wanita tua itu justru mendekatkan wajahnya yang berkeriput nan jelek itu tepat di depan wajahnya.

Karena pergerakannya yang kalah cepat dari sosok tersebut, Moritz pun Shock berat ketika sosok itu dengan kurang ajarnya mencium sekilas bibirnya. Moritz yang kesal bercampur marah pun langsung saja mendorong kasar wanita tua tersebut.

Akan tetapi, setelah di lihat lebih teliti lagi, yang Moritz dorong ternyata hanyalah sebuah ruang kosong dengan hembusan angin yang masuk melalui celah ventilasi udara yang ada di kamar mandi.

Tak...

Moritz lantas menyalakan kembali lampu kamar mandi tersebut, lalu kemudian mengedarkan pandangannya ke segala penjuru sudut ruangan yang ada di dalam kamar mandi itu.

The Mallicious {SEGERA TERBIT!!!}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang