20 - Pesaing

274 30 11
                                    

"Selamat pagi semua! Hari ini kita kedatangan personil baru di Perusahaan kita. Silakan memperkenalkan diri!" Ucap Bapak Dody Darmawan, CEO D2 Group.

"Selamat pagi semua. Perkenalkan saya Aksara Langit Nainggolan, kalian boleh panggil saya Aksa." Ucap Aksa yang hari ini mulai bergabung di D2 Group.

"Mulai hari ini Bagian design dan perencanaan akan dibagi dalam dua tim. Tim pertama dipimpin oleh Saudara Nando dengan staff Farid, Danil dan Yoga. Sementara tim kedua dipimpin oleh Saudara Aksa dengan staff Tama, Lukman dan Ardi. Baik untuk perkenalan lebih jauh silakan dilanjut nanti di jam istirahat. Untuk saat ini Saudara Nando dan Saudara Aksa, saya tunggu di ruangan saya." Ucap Pak Dody yang langsung meninggalkan ruangan.

Nando yang mengetahui hal ini, mengeraskan rahangnya, ia mengepalkan kedua tangannya. Perasaannya mulai tak enak.

Kini Nando dan Aksa sudah berada di ruangan Pak Dody. Mereka berdua berdiri bersebelahan di depan meja Pak Dody.

"Saya akan menginformasikan mengenai proyek yang akan kalian kerjakan bersama tim kalian masing-masing. Saat ini perusahaan kita menerima beberapa proyek. Dan dalam waktu dekat ini Perusahaan kita akan mengerjakan 2 proyek dengan waktu yang hampir bersamaan, yaitu proyek apartemen Amarta dan proyek apartemen Dahlia. Sudah saya putuskan, untuk apartemen Amarta akan diambilalih oleh tim Aksa dan tim Nando akan menangani proyek apartemen Dahlia." Ucap Pak Dody.

"Dan untuk Aksa, buat ulang seluruh design dan perencanaan untuk Pembangunan apartemen Amarta dari awal. Untuk data-data yang diperlukan silakan ambil dari Nando." Ucap Pak Dody.

Nando terkejut dengan Keputusan Pak Dody. Pasalnya proyek Amarta sudah ia kerjakan hampir 70% dan semua usahanya selama ini tampak sia-sia. Nando membulatkan matanya, ia menahan emosi di dada nya, matanya mulai memanas.

"Sudah faham semua? Silakan Kembali ke tempat masing-masing." Ucap Pak Dody.

Aksa menganggukkan kepalanya dan mulai berbalik meninggalkan ruangan Pak Dody, sementara Nando masih tetap mempertahankan posisinya di hadapan Pak Dody.

Aksa sedikit heran dengan Nando yang masih diam pada posisinya. Tak mau ikut campur, Aksa segera meninggalkan ruangan Pak Dody.

"Kenapa kamu masih disitu?" Tanya Pak Dody.

"Apa maksud bapak membagi bagian design dan perencanaan menjadi dua tim?" Tanya Nando yang berusaha untuk tenang.

"Seperti yang tadi sudah saya katakan, Perusahaan kita memiliki banyak proyek yang harus dikerjakan, jadi penambahan personil dan tim dibutuhkan saat ini." Jawab Pak Dody santai.

"Baik, saya mengerti. Namun saya ingin tahu, mengapa proyek yang sedang saya kerjakan harus diambil alih oleh Aksa?" Tanya Nando.

"Klien tidak cocok dengan rancangan kamu." Ucap Pak Dody sambil membalik-balikkan berkas tanpa menatap Nando.

"Tapi kenapa? Kenapa baru sekarang? Setelah proyek itu sudah 70% saya kerjakan? Apa maksud bapak sebenarnya? Apa bapak berniat mengusir saya secara perlahan dari Perusahaan ini? Apa karena Nadira?" Ucap Nando dengan emosi.

Pak Dody menghentikan aktifitasnya dan menatap Nando tajam.

"Saya tidak pernah melibatkan permasalahan pribadi dalam pekerjaan. Saya memberikanmu posisi saat ini karena potensi mu dan dalam membuat Keputusan apapun saya memikirkan apa yang memang terbaik bagi Perusahaan. Sepertinya kamu merasa terancam dengan keberadaan Aksa saat ini. Kalau begitu, buktikan kalau kamu memang layak menjadi kepala tim dan layak bersaing dengan Aksa. Jika sudah tidak ada yang mau dibicarakan lagi, saya harap kamu meninggalkan ruangan saya sekarang!" Ucap Pak Dody tegas.

Mengulang Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang