29 - Kak Ali

429 44 7
                                    

Pukul 15.30 Aksa sudah bersiap dengan celana jeans biru dengan kaos hitam pilihannya. Ia mematut diri di depan cermin seraya menyisir rambutnya. Ia tersenyum membayangkan Kembali ajakan Alisha kemarin untuk hari ini. Setelah dirasa rapi, Aksa beralih ke meja kerjanya, dibukanya sebuah laci dan ia mengambil sebuah buku catatan yang lumayan tebal ia Kembali membuka lembar demi lembar buku yang kertasnya terlihat menguning karena sepertinya sudah lama.

"Aku akan kembalikan buku ini sekarang. Semoga Caca senang." Ucap Aksa seraya memandang buku itu dengan tersenyum.

Sementara itu, Alisha pun sedang bersiap di kamar kos nya. Ia mengenakan celana berwarna hitam yang dipadukannya dengan atasan hijau serta hijab berwarna hitam. Alisha bercermin menatap dirinya yang sudah terlihat rapi. kini tatapannya beralih pada foto keluarganya yang tertempel di dinding.

"Kak Ali, maafkan Caca. Caca ga akan lupa sama kejadian itu, Tapi Caca juga ga bisa lupain Kak Langit. Di dekat Kak Langit Caca ngerasa Bahagia, tapi juga sakit. Caca tau kejadian itu bukan kesalahan Arsa apalagi Kak Langit. Tapi kadang wajah Kak Langit mengingatkan Caca dengan kejadian itu. Kak Ali, mulai saat ini Caca akan mencoba untuk meraih Kembali kebahagiaan Caca yang mungkin ada bersama Kak Langit. Semoga Caca bisa benar-benar berdamai dengan masa lalu itu." Ucap Alisha seraya menatap dalam wajah Sang Kakak dalam foto itu.

Pukul 16.00 Aksa sudah berada di depan gerbang kosan Alisha. Ia berdiri disamping mobilnya dengan bersandar. Tak lama kemudian muncul seseorang yang sangat dinantinya hari ini. Tatapannya terkunci pada gadis dihadapannya, Aksa terpesona dengan Alisha saat ini. Pakaiannya sederhana namun cocok dengan perawakannya, wajahnya cantik dengan polesan make up tipis terkesan alami.

"Kak..." Panggil Alisha membuyarkan pandangan Aksa.

"Eh, ya Ca.. Kamu udah siap?" Tanya Aksa dan dijawab dengan anggukan oleh Alisha.

Aksa membukakan pintu mobil untuk Alisha. Ketika Alisha masuk ke dalam mobil, tangan Aksa selalu diatas kepala Alisha melindunginya dari bahaya benturan. Setelah Alisha masuk, Aksa segera bergegas ke kursi pengemudi dan sebelum Aksa mengemudikan mobilnya, dengan reflek ia memasangkan seat belt untuk Alisha. Kali ini Aksa bisa melihat Alisha tersenyum sangat manis dengan jarak yang sangat dekat. Hal itu tentu saja membuat Aksa menjadi salah tingkah. Jantungnya berdebar tak beraturan. Ia Kembali duduk bersandar pada kursi pengemudi dengan senyum mengembang. Ia hadapkan wajahnya ke depan untuk menyembunyikan rasa salah tingkahnya.

"Mau kemana dulu kita Ca?" Tanya Aksa.

"Boleh ke toko buku dulu? Aku lagi mau nyari buku." Jawab Alisha.

"Siap cantikk!" Ucap Aksa. Hal itu tentu membuat Alisha salah tingkah, pipinya memerah, senyum yang berusaha ia sembunyikan nyatanya tak bisa ia tahan. Alisha memalingkan wajahnya ke arah jendela menyembunyikan rasa salting nya.

Kini mereka berdua telah berada di sebuah toko buku. Alisha berkeliling mencari buku yang diingininya sementara Aksa mengekor Alisha dibelakangnya. Aksa memperhatikan Alisha dengan sangat teliti, bahkan saat Alisha dengan reflek memundurkan sedikit tubuhnya untuk memperluas jangkauan penglihatannya di depan rak buku, Aksa menjaganya dari tabrakan dengan orang yang ada di belakang Alisha.

"Eh, makasih kak." Ucap Alisha canggung.

" Ucap Alisha canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengulang Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang