Pukul 17.30, Resto Alam Sari
Resto Alam Sari adalah tempat diadakannya pertunangan Nando dan Alisha. Resto ini menyediakan sebuah ruangan yang tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil yang disewakan untuk mengadakan acara-acara Istimewa. Alisha sudah berada di resto ini sekitar 5 menit yang lalu. Semalam Nando mengatakan pada Alisha untuk berangkat lebih dahulu ke Lokasi untuk di make-up. Ia membawa serta kebaya yang sudah Nando persiapkan untuknya. Sampai di resto tersebut, seorang karyawan resto mengantar Alisha ke sebuah ruangan yang sudah terdapat seorang MUA di dalam nya.
Semua persiapan pertunangan Nando dan Alisha sudah diselesaikan Nando melalui sebuah EO yang di sewanya. Acara pertunangan ini memang sedikit berbeda dengan acara pertunangan kebanyakan orang yang dihadiri oleh dua keluarga besar dari masing-masing calon. Nando yang memang yatim piatu tidak memiliki keluarga, sementara Alisha sendiri belum bisa menghubungi kedua orangtuanya karena masih belum siap untuk bertemu keduanya.
Pukul 18.40 Alisha telah selesai dengan pakaian dan make up nya. Alisha tampak terlihat sangat cantik dengan kebaya modern berwarna coklat muda dan hijab senada yang sangat pas dipakai oleh Alisha.
Kini Alisha diantar oleh salah seorang tim EO menuju ke ruangan tempat dilaksanakannya acara pertunangan. Alisha tampak takjub dengan dekorasi ruangan yang dipenuhi bunga-bunga yang cantik. Alisha sendiri kini duduk di sebuah kursi yang berada di bagian depan sebelah kanan ruangan membelakangi kursi-kursi yang disediakan untuk para tamu undangan.
Sementara itu di apartemennya, Aksa telah siap dengan kemeja putih dan setelan jas yang simple semi resmi. Ia keluar dari apartemennya menuju ke basemen. Tiba di basemen ia baru ingat bahwa mobilnya digunakan oleh Nando yang belum juga Kembali dari sejak semalam. Terpaksa ia harus mencari mobil Nando untuk menuju ke Lokasi pertunangan Nando. Pikirnya, ia akan bertukar mobil dengan Nando disana. Setelah berkeliling, akhirnya Aksa menemukan mobil Nando yang terparkir di ujung basemen. Ia segera masuk ke dalam mobil Nando dan menaruh ponselnya pada bagian dashboard mobil Nando serta menyalakan Maps untuk memandunya berkendara.
Pukul 19.05 para tamu undangan sudah mulai berdatangan dan mengambil tempat duduk di kursi yang sudah tersedia. Alisha yang duduk di depan terlihat cemas, pasalnya Nando belum juga terlihat dan ia sangat sulit di hubungi. Berkali-kali Alisha menelpon Nando, namun tidak terhubung, ponselnya mati dan pesan WA yang ia kirimkan tak kunjung terkirim. Alisha tak tenang, ia meremas-remas jari tangannya dan menggerakkan kakinya.
Aksa sudah tiba Lokasi acara. Ia memandang ke sekeliling tempat parkir mencari keberadaan mobilnya. Namun sayang, ia tak menemukan mobil yang dicari nya. Aksa mulai melangkah masuk ke dalam ruangan tempat pertunangan diadakan. Setelah bersalaman dan menyapa beberapa kenalan yang ia temui di ruangan tersebut, Aksa mendudukkan dirinya di sebuah kursi yang berada di barisan belakang kursi yang Alisha duduki saat ini. Aksa menatap dari samping wanita yang sedang duduk di depannya memakai kebaya dan menggenggam bunga serta ponsel di tangannya. Aksa tak bisa melihat wajah wanita tersebut dengan posisinya saat ini. Ia menebak, wanita inilah calon tunangan Nando.
Sudah 45 menit berlalu, belum tampak tanda-tanda acara akan dimulai. Para tamu undangan mulai berbisik-bisik gelisah, sepertinya bertanya-tanya dengan hal ini. Aksa melirik wanita berkebaya di depannya. Dari gestur tubuhnya, wanita ini tampak sedang cemas, berkali-kali ia menelpon seseorang namun nampaknya tak ada jawaban apapun. Berkali pula ia lihat wanita ini menggigit kuku jari nya dan menggerakkan kaki nya tak tenang. Seseorang yang sepertinya salah satu tim EO membisikkan sesuatu kepada wanita itu. Wanita itu menghela nafas Panjang. Sesaat kemudian wanita itu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke sebuah panggung kecil yang berada di depan ruangan. Ia menghadapkan dirinya ke hadapan para tamu undangan. Ia memandang lurus ke hadapan para tamu undangan dengan senyum manisnya. Tampak sangat cantik walau terlihat pula raut wajah sedih dan kecewanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengulang Masa Lalu
Fiksi RemajaSetiap orang mungkin selalu memiliki keinginan untuk mengulang masa lalu yang indah. Namun, jika masa lalu yang indah beriringan dengan masa lalu yang kelam, akankah kita ingin kembali ke masa itu?