30 - Tamu Tak Terduga

646 46 7
                                    

Angin malam yang dingin masuk melalui jendela kamar yang masih terbuka. Bintang-bintang seolah enggan berpijar di malam ini. Alisha memandang langit gelap nan kelam, ia memeluk buku Kak Ali dengan sangat erat, air matanya Kembali menetes perlahan dari kedua pelupuk matanya. Deras dan semakin deras air mata yang mengalir disertai isakan pilu yang menyayat hati.

"Caca Rindu."

⏳⏳⏳

Café Mentari

"Mba Novia!!!" Seru Alisha Ketika melihat Novia yang baru saja masuk ke dalam café.

Alisha menghampiri Novia dengan setengah berlari dan langsung memeluk Novia.

"Hey, apa kabar lo?" Tanya Novia setelah melepas pelukan dari Alisha.

"Aku baik." Jawab Alisha.

Novia menatap lekat mata Alisha.

"Ga usah bohong, masuk ruangan gue yok!" Ucap Novia seraya mengajak Alisha untuk masuk ke sebuah ruangan yang biasa Novia gunakan untuk kantornya.

Alisha membawakan secangkir cappuccino favorit Novia dan meletakkannya diatas meja yang berbentuk bundar. Kini Alisha ikut duduk dihadapan Novia.

"Jadi, gimana lo sekarang?" Tanya Novia mengawali obrolan mereka.

Alisha pun menceritakan semua kejadian yang ia alami akhir-akhir ini dari mulai pertunangannya yang batal, pertemuannya Kembali dengan Aksa dan terakhir tentang buku Kak Ali yang diberikan oleh Aksa padanya. Tanpa terasa air mata ikut terjatuh dari mata Alisha saat Tengah bercerita pada Novia.

"Aku egois ya mba kalo aku pengen deket sama Kak Langit lagi dan bener-bener ngelupain Kak Ali?" Tanya Alisha seraya menundukkan wajahnya.

"Sa, liat sini." Ucap Novia seraya mengangkat dagu Alisha lembut.

"Setiap orang berhak melanjutkan hidup dengan baik dan sangat berhak untuk Bahagia. Gue yakin kakak lo pasti pengen liat adeknya Bahagia dengan apapun pilihan lo. Memilih melanjutkan hidup dengan lebih baik bukan berarti lo jahat sama masa lalu." Ucap Novia, lalu ia memeluk Alisha erat untuk menguatkannya.

⏳⏳⏳

Kantor D2 Group

Saat ini Nando dan Aksa sedang berada di ruang meeting bersama timnya masing-masing. Hadir pula di ruangan tersebut Pak Dody sebagai CEO Perusahaan tersebut.

"Calon klien kita kali ini meminta kita untuk membuat design pembangunan sebuah mall. Dia meminta kita untuk membuatkan dua konsep berbeda untuk pembangunan mall itu yang nanti nya jika mereka menyukainya mereka akan memilih salah satunya. Semua design diserahkan pada kita, mereka ga minta banyak, hanya saja mereka ingin design yang modern namun juga menerapkan system yang ramah lingkungan." Ucap Pak Dody yang diangguki oleh semua peserta rapat.

"Berhubung di Perusahaan kita ada dua tim design, maka saya serahkan tugas ini untuk tim Aksa dan tim Nando. 3 hari lagi pihak klien akan menghubungi kita untuk mengadakan pertemuan, jadi waktu kalian hanya 3 hari dari sekarang. Untuk detail Lokasi dan kondisi tempatnya sudah di email oleh Aris ke ketua tim masing-masing. Jika ada pertanyaan lain, boleh disampaikan ke Aris dulu. Dan satu hal lagi. Proyek ini adalah proyek yang sangat penting untuk Perusahaan kita. Siapapun yang nantinya akan menangani proyek ini hingga berhasil saya akan memberikan bonus yang besar juga kenaikan jabatan. Baiklah, rapat saya usaikan, terima kasih." Ucap Pak Dody menutup meeting kali ini.

"Waaah, kesempatan yang bagus buat kita nih mas Nando, kita ga boleh kalah sama tim nya Aksa." Ucap Farid setengah berbisik di samping Nando.

Nando yang mendengarnya lantas menatap tajam pada Aksa yang ada di depannya.

Mengulang Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang