21 - Pertunangan

338 32 12
                                    

Pagi-pagi sekali Aksa sudah berada di mejanya. Belum Nampak karyawan lain yang datang. Tampaknya ia sudah mulai bekerja pagi ini.

"Wow, si bos udah dateng aja nih." Sapa Tama yang baru saja datang.

"Apartemen deket, kalo dateng ke kantor siang, malu-maluin." Ucap Aksa.

Tama hanya mengangguk, ia menaruh tas dan bawaannya diatas mejanya dan beranjak pergi.

"Kemana lagi Tam?" Tanya Aksa.

"Nyari sarapan. Lo udah sarapan Sa?" Tanya Tama.

"Belom, gue bingung nyari sarapan Dimana." Ucap Aksa.

"Kita ke café Mentari aja Sa." Ucap Tama.

"Lho bukan nya café itu buka nya jam 10 ya?" Tanya Aksa.

"Bukan café nya, tapi di depannya itu ada yang jual nasi kepal gitu, karyawan sini udah pada langganan beli sarapan disana, murah tapi enak dan bikin kenyang. Yuk ikut!" Ucap Tama. Aksa pun mengekor Tama.

Mereka berdua telah sampai di depan café Mentari, terlihat banyak pembeli yang mengerumuni stand nasi kepal di depannya.

"Duh, jam segini udah rame aja. Sa, lo duduk dulu aja disitu biar gue pesenin sekalian, lo mau rasa apa?" Tanya Tama.

"Hmm... rica-rica deh." Ucap Aksa dan segera mendudukkan tubuhnya pada sebuah bangku yang berada disana.

Aksa memperhatikan stand nasi kepal di depannya, terlihat seorang gadis berhijab sedang melayani para pembeli. Gadis itu tampak menggunakan masker sehingga Aksa tak mengenali wajahnya namun, Postur tubuh gadis itu tampak tak asing bagi Aksa.

"Nih Sa..." Tama yang memberikan sebungkus nasi kepal ke hadapan Aksa membuyarkan pandangan Aksa.

"Oh ya, makasih." Ucap Aksa, ia terus memandangi wanita itu, Alisha.

"Oh ya Sa, lo tau ga? Gue denger dari asistennya Pak Dody, ternyata si Nando tuh beneran udah macarin anaknya Pak Dody, trus ditentang sama Pak Dody, dia diancem sama Pak Dody mau dipecat kalo ga mau ninggalin anaknya tapi kayaknya si Nando udah cinta banget ama anaknya Pak Dody. Dia berusaha buat bertahan di perusahaan ini. Kayaknya dia ngebet banget tuh. Trus info terakhir, si Nando tuh ngincer perusahaan Pak Dody, secara anaknya Pak Dody kan pewaris tunggal, pasti semua harta kekayaannya jatuh ke anaknya ini." Ucap Tama yang tanpa disadarinya, Nando berada dibelakang Tama dan mendengar semua ucapan Tama. Aksa yang lebih dahulu mengetahui keberadaan Nando menjadi canggung dan tak enak hati. Ia mencoba memberi kode pada Tama tapi Tama tak menangkap kode itu malah terus saja bicara.

"Ekhm... Ekhm..." Suara Nando membuat Tama membeku seketika.

"Sayangnya berita itu ga bener, nyatanya sekarang yang Namanya Nando ini akan bertunangan dengan pacarnya, seorang gadis luar biasa yang tak hanya cantik parasnya tapi juga hatinya." Ucap Nando lalu Nando mengambil ponselnya dan mengirimkan sesuatu pada sebuah aplikasi pesan.

"Gue udah kirim link undangan pertunangan gue di grup. Jangan lupa datang ya! Acaranya dua hari lagi." Ucap Nando sambil berlalu menghampiri Alisha yang sedang membereskan stand nya karena nasinya yang sudah habis terjual.

Pandangan Aksa terus mengikuti Nando. Dilihatnya Nando membantu Alisha membereskan stand itu dan masuk ke dalam café Mentari.

"Lo kenal sama yang jualan nasi itu?" Tanya Aksa seraya menggerakkan dagu nya ke arah Alisha.

"Sa, gue mesti gimana donk? Aduh gue ga enak banget sama Nando." Bukannya menjawab pertanyaan Aksa, Tama malah panik dan merasa tak enak hati dengan kehadiran Nando yang tiba-tiba tadi.

Aksa hanya menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya, tak habis fikir dengan rekannya yang hobi bergosip ini.

⏳⏳⏳

Mengulang Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang