12th. Nama Gue Jerry, Kalau Lo?

680 57 3
                                    

© The Hartono's Family, 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

© The Hartono's Family, 2024

•••

Meskipun postingan yang tersebar kemana mana itu telah dihapus dan serangkaian kalimat klarifikasi telah dibaca jutaan orang, perbincangan soal Jemy dan anggota keluarga yang lain masih menjadi topik hangat dikalangan masyarakat, terlebih para mahasiswa satu kampus, satu fakultas dan satu kelas, sepertinya topik ini bakal menjadi menu sehari hari selama berbulan bulan bahkan bertahun tahun kedepan.

"Harga saham perusahaan turun." Johnny membuka obrolan dengan kabar buruk ditengah tengah acara sarapan dua keluarga itu. Hanya ada Johnny, Reey, Erick dan juga Mawar di ruang makan, anak anak mereka sibuk nonton serial netflix di kamar Hara.

"Huft, I know this going to happen on us." Erick menjawab lesu.

"Tapi untungnya pembangunan proyek di Pulau Jeju nggak terganggu. Habis ini gimana? Jemy sama Jerry mau langsung pindah aja? Tapi itu malah bisa bikin temen temennya curiga meskipun sekarang postingan itu dicap hoax."

Nasi goreng seafood buatan Mawar mendadak terasa hambar. Erick kembali mendongak untuk menatap sang kakak. "Aku bakal pakai alasan cidera tangan dan bilang nggak bisa ngelanjutin pendidikan kedokteran nya, lagipula awalnya dia emang udah mau pindah."

Kemudian hening. Mereka berempat fokus pada sarapan masing-masing sambil sesekali terkekeh tipis saat tidak sengaja mendengar kegaduhan dan suara tawa menggelegar yang dibuat oleh anak anak mereka. Kamar Hara nggak deket deket amat sama ruang makan, tapi suara kelima anak yang dijadikan satu itu sudah seperti pasar malam kebakaran. Udah pasar malam, kebakaran pula, bisa bayangkan ramai nya seperti apa. Apalagi suara ketawa Mahesa, kayanya bisa nyampe tuh Bandung ke Bogor.

Karena mereka makan tanpa mengobrol, akhirnya Mawar dan Reey selesai lebih dulu, sementara Erick sama Johnny yang sejak tadi makan sambil sibuk menggulir beranda sosial media—belum juga selesai dengan sarapannya.

"Kebiasaan kamu tuh dari jaman kuliah susah banget dibilangin, jangan main hp sambil makan." Mawar mengingatkan dengan ekspresi galak. Erick cuma nyengir aja. Sebenernya dulu Mawar bodoamat juga kalau suaminya makan sambil main hp, tapi pernah ada satu kejadian, tergolong tragedi bukan cuma peristiwa biasa.

Waktu anak kembarnya belum lahir dan Mahesa masih kecil, Erick sibuk berbalas pesan dengan rekan kerjanya ditengah tengah sarapan, ada Mahesa disebelahnya, namanya juga anak kecil udah pasti tangannya suka kemana mana, dia penasaran sama sesuatu yang sejak tadi dipegang oleh sang ayah, lalu apa yang terjadi setelahnya? Mahesa kecil naik ketas meja dan menghempas ponsel digenggaman tangan Erick sampai akhirnya benda itu tercemplung dengan dramatis ke dalam kuah sup. Dia kapoknya cuma sebentar, waktu Mahesa udah gedean dikit—kebiasaan itu kembali lagi.

The Hartono's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang