22th. Its My Fault

479 59 8
                                    

—𝐓𝐇𝐄 𝐇𝐀𝐑𝐓𝐎𝐍𝐎'𝐒 𝐅𝐀𝐌𝐈𝐋𝐘—mgicboba, 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—𝐓𝐇𝐄 𝐇𝐀𝐑𝐓𝐎𝐍𝐎'𝐒 𝐅𝐀𝐌𝐈𝐋𝐘—
mgicboba, 2024

•••

"Jerry ada ditempat yang sangat jauh, selamatkan dia sebelum ginjalnya diambil tanpa anestesi."

Kalimat yang dibisikkan oleh David kepadanya berputar berulang kali didalam kepala Erick, sampai rasanya dia hampir gila hanya dengan memikirkan keadaan anak anaknya. Pikirannya semakin tidak karuan ketika David mengatakan bahwa selama delapan tahun terakhir ayahnya memberikan obat obatan kimia untuk anaknya dan ayahnya juga menyembunyikan keberadaan Noah selama puluhan tahun.

Ditambah fakta jika selama dua puluh tahun, Jemy yang sangat dia sayangi, yang dia urus dengan penuh kasih, yang ia nafkahi sampai dewasa, yang dia sekolahkan ditempat tempat pendidikan terbaik ternyata bukanlah anak kandungnya. Bukan, Erick sama sekali tidak menyesal karena telah mengurus anak orang lain dengan sepenuh hati, lagipula jika seandainya orang tua kandung Jemy datang untuk mengambilnya—Erick tidak akan mengizinkannya.

Yang dia sesali adalah, bagaimana dengan anak kandungnya? Bagaimana selama ini Noah yang sangat ia sayangi, yang selalu dia ajak bicara sejak masih berada didalam perut Mawar—menjalani hidup? Apakah anak itu mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari orang tua angkatnya? Apa anak itu makan dengan makanan makanan yang enak dan bergizi seperti saudara kandungnya disini? Apakah anak itu istirahat ditempat yang layak, dikasur yang empuk dan besar?

Dan, apa dia selama ini bahagia seperti hal nya Jerry?

Semoga. Semoga Noah nya hidup dengan baik selama ini.

Namun sepertinya harapan Erick langsung pupus didepan mata begitu sang detektif meletakkan surat visum dan beberapa bukti foto kekerasan fisik dibeberapa bagian tubuh Noah, Lengan, kaki, punggung bahkan perut, bekas luka itu sukses membuat Erick tercekat, hatinya terasa dicabik cabik, penglihatannya kian memburam ketika satu persatu foto tersebut ditunjukkan padanya.

Erick mendongak, menatap detektif berwajah datar dihadapannya dengan tatapan tak percaya. Dia ingin bertanya anaknya kenapa, siapa yang melakukan ini pada anaknya?!

"I–ini.. ini—"

"Anda menganiaya putra anda hingga seperti ini, Pak Erick."

"I swear to God.. lebih baik saya potong tangan saya daripada harus membuat anak saya seperti ini!!" Erick berdiri, menatap pria itu nyalang.

Namun pria itu malah berdecih seraya menolehkan wajahnya setelah itu. Ia kemudian kembali menatap Erick, "Then do it, cut your hand."

The Hartono's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang