Happy reading guyss
-
-
-
Setahun berlalu, hari ini adalah tepat hari dimana si kembar kita genap berumur 10 tahun. Setelah melalui segala hal kini, Adnan dan si kembar merayakan kebahagiaan mereka yang genap sepuluh tahun. Setiap tahun ketika si kembar berulang tahun Adnan selalu melakukan pesta kecil-kecilan, hanya Adnan dan si kembar dan pak Adi saja. Kenapa tidak mengundang anak-anak dari desa? Jawabannya Adnan tidak ingin putra kembarnya salah pergaulan meskipun itu sedikit berlebihan namun, Adnan khawatir jika kedua putranya memiliki teman maka Adnan akan terlupakan, ia tidak ingin itu terjadi. Selain itu juga ada hal yang Adnan sembunyikan mungkin? Entahlah.
Hari ini adalah jadwalnya Adnan bermain seharian dengan si kembar, sebelum malam hari mereka merayakan pesta ulang tahunnya, memang di setiap tahun sebelum malam perayaan Adnan selalu bermain seharian penuh dengan si kembar, meskipun hanya di rumah saja.
Namun ada yang berbeda hari ini, seharusnya dari pagi Adnan masih ada dirumah tapi, pagi-pagi sekali bos Adnan mengabari bahwa perusahaan sedang ada masalah, yang mengharuskan Adnan pergi pagi-pagi buta sekali, bahkan si kembar pun belum bangun. Si kembar dibangunkan oleh pak Adi, yang kemudian dibantu untuk mandi dan mengganti pakaian, setelahnya pak Adi mengajak si kembar makan dan kemudian bermain dihalaman belakang.
"Kakek, dimana ayah?" Tanya Rohan
"Ahh, ayah mu sedang ada urusan sebentar, nanti sebentar lagi juga akan kembali" jawab pak Adi
"Benarkah? Kakek tidak berbohong?" Lanjut Rohan
"Benar, sekarang kita makan dulu yaa, terus setelah bagaimana jika kita bermain? Rohan mau bermain apa Hem?" Ujar pak adi berusaha mengalihkan perhatian Rohan
"Oke! Rohan ingin bermain petak umpet boleh?"
"Tentu saja, bagaimana denganmu Ryder? Kau ingin bermain apa Hem?" Tanya pak Adi pada Ryder
"Tidak ada."
"Baiklah, sekarang ayo kita makan, setelah itu kita main petak umpet okee"
"Okee!!"
Setelahnya pak Adi dan si kembar pun memakan sarapan mereka tanpa Adnan. Kemudian mereka pergi ke halaman belakang dan bermain disana, permainan yang pertama kali mereka lakukan adalah petak umpet, si kembar dan pak Adi hompimpa untuk menentukan siapa yang akan berhitung, dan ternyata itu pak Adi. Sebenarnya sengaja pak Adi lakukan, supaya di kembar bisa bermain bersama.
"Oke, kakek hitung yaa satu sampai sepuluh, ingat jangan bersembunyi di tempat yang berbahaya, hanya di sekitar ini saja oke?" Ujar pak Adi memberi pengarahan
"Oke!"
"Ya"
"Baiklah, kakek mulai yaa, satu... Dua... Tiga... Empat... Lima... Enam... Tujuh ... Delapan... Sembilan... Sepuluh..., bagaimana kalian sudah bersembunyi?!"
"Sudah!!"
"Baiklah kakek datang...."
Pak Adi segera mencari si kembar, dari mulai di balik pohon, dibalik rerumputan, di tempat bermain, sampai saat melewati perosotan terdapat kaki kecil, pak Adi pun mendekat sehingga sosok kecil yang sedang meringkuk sambil menahan tawa itu terlihat, Pak Adi pun mendekat namun berpura-pura tidak melihat.
"Wahh cucu ku memang sangat hebat bersembunyi, dimana yaa. ."
"Hihihihihi"
"Ada suara orang tertawa pasti sudah dekat"
"Hihihihi"
"Dimana yaaa....." Ujar pak Adi sambil melewati tubuh Rohan yang sedang meringkuk itu
Rohan yang melihat sang kakek berada di depannya tak kuasa menahan tawanya.
"Hahahahahahaha kakek! Rohan disini!" Ujar Rohan bahagia sambil tertawa
"Ahhh iyaa yaa, cucu kakek ternyata ada disini, kenapa kakek tidak lihat ya, wahh cucu ku memang hebat!" Ujar pak adi sambil menggendong Rohan
"Baiklah sekarang ayo cari kakak mu"
"Let's go!!"
Sedangkan di tempat Ryder
Saat bermain tadi, Ryder bersembunyi cukup jauh dari tempat dimana kakek dan adiknya berada, seperti nya Ryder tidak mendengarkan nasehat pak Adi tadi, enyah apa yang akan terjadi selanjutnya.
Ryder hanya dibuat penasaran dengan tempat yang sesekali ia lihat saat memetik buah dengan sang ayah, tempat yang memang cukup jauh dari kediamannya, namun sangat menarik perhatian nya.
Jauh disana terdapat sebuah gubuk kecil dengan sumur tua di samping nya, dari rumah gubuk itu terlihat kecil namun setelah di dekati ternyata gubuk itu lumayan besar, rumah kayu tua yang sedikit tampak agak menyeramkan ditambah dengan sumur tua disampingnya menambah kesan misterius di dalamnya.
Dengan langkah kaki pelan Ryder mulai berjalan cukup jauh dari kediamannya menuju ke tempat yang menarik perhatian nya itu. Entahlah seperti ada sesuatu yang menyuruh nya untuk datang kesana.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dengan kaki kecilnya kini Ryder telah sampai didepan gubuk tua yang dilihatnya, Ryder dengan perlahan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam gubuk itu, dengan kaki yang udah tidak beralas sebelah, karena saat diperjalanan tadi Ryder tersandung ranting hingga sandal yang di pakainya terlepas sebelah, Ryder dengan jiwa pemalas nya hanya membiarkan saja, Ryder berjalan dengan menggunakan alas kaki yang hanya sebelah, sehingga ranting tajam itu berhasil melukai kakinya.
Lama Ryder memperhatikan gubuk itu, menelusuri apa saja yang ada disini ternyata banyak hal mengejutkan. Disini banyak sekali perangkap, dan itu cukup berbahaya, untung saja Ryder tidak menginjak jebakan itu. Disini juga ada hal yang aneh, ada hewan yang sudah masuk perangkap tapi kenapa tidak di ambil, bahkan di beberapa perangkap hewan itu hanya tinggal tulang belulang saja, untuk apa diburu tapi tidak di ambil.
Ryder memperhatikan rumah itu dengan intens, jika dilihat lebih detail rumah ini seperti nya Sudah pernah terjamah manusia, karena Ryder lihat ada beberapa bercak darah yang masih basah di bawah kakinya, juga sebelum nya ditemukan beberapa perangkap hewan. Ryder melangkahkan kakinya ke arah sumur tua di samping gubuk itu, Ryder melihat ke bawah sumur untuk melihat seberapa dalam sumur itu, Ryder sedikit kesusahan untuk melihat ke dalam, karena tubuh nya yang kecil dan pendek, Ryder sedikit agak mengjinjit kan kakinya sampai bisa melihat dalam dari sumur tua itu.
"Wahh dalam sekali, eh apa itu?" Ujar Ryder saat melihat benda aneh di dalam sumur itu
"Itu seperti tangan, dan itu kepala manusia, aneh kenapa ada mayat disini"
Sibuk memperhatikan kepala manusia itu Ryder dikagetkan dengan seseorang yang menarik tangan nya kasar. Ryder sudah siap akan memberikan perlawanan namun ketika melihat siapa yang menarik tangan nya Ryder menjadi urung untuk melakukan nya.
"Pulang." Ujar Adnan penuh penekanan
Ryder yang ditarik hanya bisa diam, meskipun menahan sakit ditangannya karena tarikan Adnan cukup kasar, Ryder melihat lagi ke arah gubuk itu dan melihat sepasang mata merah yang menatap ke arahnya dan sang ayah. Ryder cukup terkejut melihat itu, namun tak lama kemudian anggota polisi pun datang dan memeriksa tempat itu dan sepasang mata merah yang menatap Ryder kini sudah tidak ada.
Ryder hanya pasrah saat sang ayah mendorong tubuhnya kuat ke lantai rumah setelah mereka tiba dikediaman nya, hingga kini sikut Ryder terasa sakit, mungkin ada luka disana, dapat Ryder lihat tatapan marah Adnan yang begitu menyeramkan, namun menurut Ryder itu tidak cukup menyeramkan karena tatapan ayahnya di kehidupan dulu lebih menyeramkan dari itu.
"Sudah ayah peringatan, jangan. Pergi. Dari kawasan rumah ini. Apa kau tidak mengerti?" Ujar Adnan penuh penekanan
"Apa peringatan ayah selama ini tidak cukup untuk mu. Apa kau tidak bisa meniru Rohan yang selalu menurut padaku. Apa kau menganggap peringatan ku ini hanya lelucon. Apa ayah seperti orang bodoh di matamu hah, katakan apakah ayah ini bodoh Dimata mu, katakan sialan!!!"
Bughh
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Contento?
Short StoryJudul awal : Transmigrasion of two male twins Judul baru : Contento? Artinya : 'Bahagia?' dalam bahasa Italia hanya cerita hidup anak kembar yang bernasib sial yang dilahirkan di keluarga bajingan yang kejam. kesengsaraan anak kembar sudah sampai...