kembalinya Ryder (2)

145 19 10
                                    

Happy reading guyss

-

-

-





Adnan masih setia menjaga Ryder, Adnan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya, sibuk menatap sedih kearah Ryder yang tertidur dengan tangan yang mengelus tangan Ryder lembut.

Hingga Dimas, kara, dan Rohan kembali.

"Juan, makanlah terlebih dulu, kau belum memakan apapun daritadi" ujar Dimas sambil menghampiri Adnan yang terlihat masih diam disamping ryder yang terlelap

"Makanlah. Putramu tidak akan kemana-mana, jangan dilihat terus" ujar Dimas menatap kasihan ke ranjang pesakitan dimana Ryder berada

Bukan apa, tapi Adnan menatap Ryder dengan wajah sedihnya, Dimas hanya takut kalau Ryder bangun tiba-tiba Ryder akan terkejut dan sawan saat melihat wajah Adnan, Dimas hanya khawatir pada Ryder itu saja. Bodoh.

"Juan, hey kau mendengar ku!" Jengah Dimas

"Diamlah! Ya aku akan makan, jadi diam dan tenang! Putraku sedang istirahat" jawab Adnan menatap garang Dimas

"Ya... Ya... Ya... Cepat makan!"

Adnan pun segera memakan makanan yang dibawakan Dimas, kara dan Rohan hanya diam memperhatikan tanpa ingin mengeluarkan suara, takut jika khodam Adnan akan keluar jika mereka berisik dan akhirnya membangunkan Ryder yang sedang tidur.

"Kara, bisakah ayah meminta tolong padamu?" Ujar Adnan sambil menatap kara

"Tentu, apa itu ayah?" Jawab kara

"Bisakah kau membawa Rohan pulang, dan tolong beri makan lebih anjing ku yang berada dirumah, ada pak Adi yang sedang menjaga rumah, jadi rumahnya tak dikunci" ujar adnan

"Baiklah, sepertinya Rohan juga sudah mengantuk"

"Ya, dan jangan lupa tidurkan Rohan di kamarnya, tolong setel suhu ruangan nya supaya tidak terlalu dingin, Rohan tidak bisa tidur jika ruangannya terlalu dingin" jelas Adnan

"Baik ayah, aku pergi"

"Tentu"

"Juan, aku juga pamit. Aku harus bekerja, jika kau membutuhkan sesuatu datang saja ke ruangan ku oke" ujar dimas setelah kara pergi meninggalkan ruangan itu

"Tentu, pergilah"

"Baiklah aku pamit"

Hingga 4 jam berlalu kini Ryder sudah bangun dari tidurnya, pemandangan pertama yang Ryder lihat adalah wajah senang ayahnya Adnan yang tepat berada di depan  wajahnya.

"Kau sudah bangun sayang!" Ujar Adnan senang

"Ya ayah, bisakah kau sedikit menjauh dariku, aku takut." Ujar Ryder yang langsung membuat wajah senang Adnan luntur tak tersisa

"Baiklah... Apa kau menginginkan sesuatu?" Tanya Adnan

"Tidak. Dimana Rohan?" Tanya Ryder sambil menatap wajah Adnan

"Ada, Rohan sedang tertidur bersama kara"

"Siapa kara? Dan siapa orang asing yang tadi aku temui?" Tanya nya

"Dia temanku, dan kara adalah putranya. Nanti dia akan kemari, dia sedang bekerja sekarang, meskipun bekerja nya disini sih" jawab Adnan

"Dimana Rohan tidur?" Tanya Ryder

"Dirumah. Ayah usir mereka karena takut mengganggu tidurmu, lagi pun kasihan Rocky, dia sendirian beberapa hari ini, untung saja ada pak Adi yang datang memeriksa rumah dan ladang" jawab Adnan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Contento?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang