rasa sakit masa lalu (2)

191 22 0
                                    

Happy reading guyss

-

-

-

"Kau tahu Dimas, cinta pertama seorang anak adalah ayahnya, orang yang paling dipercaya oleh seorang anak adalah ayahnya, semua anak percaya bahwa sosok ayah akan selalu melindunginya. Sekarang aku yakin anakmu masih mengharapkan itu semua, anakmu masih menunggu mu, saran ku segera lah perbaiki hubungan kalian, karena bagaimana pun hubungan antara ayah dan anak tak akan bisa lepas dan hilang" Ujar adnan pada dimas

"Berapa usia anakmu?" Tanya adnan

"Sekarang usianya baru 14 tahun, dia... Anak yang dingin dan tak tersentuh, bahkan dengan babysitter yang selama ini merawatnya, padahal usianya masih sangat muda tapi kenapa sifatnya seperti orang dewasa. aku ingin sekali dekat dengan anakku, tapi ku rasa aku sudah terlambat, karena sekarang anakku sangat membenciku, dia bahkan tak mau menatap ku juan... " Jawab dimas dengan sedih

"Tak ada kata terlambat selama kau masih bisa bertemu dengan anakmu dimas, apalagi usia anakmu tak berbeda jauh dari anakku, siapa nama anakmu? "

"Shankara aga Takana"

"Besok bawa dia kemari."

"Baiklah... "

Keesokan harinya dimas benar-benar membawa putranya ke hadapan adnan.

"Bersikaplah yang baik dihadapan Juan" Ujar dimas pada remaja tampan nan tinggi itu yang diyakini adalah putra nya

"Ya" Jawab pemuda itu

Dimas dan putranya berjalan menuju ruang rawat ryder, dimas memimpin jalan dan kara yang mengikuti di belakangnya.

"Kita sampai, ingat kata-kata daddy tadi"

"Ya"

Dimas pun mengetuk pintu putih itu pelan, dan tak lama sosok adnan pun muncul dan menyuruh dimas dan kara untuk masuk.

"Masuklah" Ujar adnan

"Terimakasih, Juan... Ini anakku, kara. " Ujar dimas memperkenal kara

"Kara" Ujar kara

"namamu kara ya, nama yang indah seperti orangnya, badanmu sangat tinggi ya.. haha..."Ujar adnan gugup 

"Terimakasih"

"Baiklah kara, kenalkan aku adnan, teman ayah-"

"Dia memanggil ku dengan panggilan daddy Juan" Ujar dimad memotong ucapan adnan

"Aah baiklah, kara aku adnan teman daddy mu, kita sudah berteman sejak kecil, jadi aku tahu bagaimana sifat daddy mu itu, kara bisakah kita bicara berdua, dan dimas tolong jaga ryder ku" Ujar adnan

"Baiklah... Kemana Rohan? " Tanya dimas

"Oo Rohan dia sedang bermain dengan beberapa perawat di ruang bermain, kau tahu dimas sekarang bungsu ku sudah pandai menggoda kau tahu" Ujar adnan

"Hahahaha itu bagus, aku mendukung mu Rohan! Lanjutkan bakat mu!! "

"Aishh bocah aneh ini"

"Aah kara ayo" Adnan pun segera menarik tangan kara lembut menuju taman belakang rumah sakit meninggalkan dimas yang masih tertawa puas

Sesampainya di taman itu

"Kara aku ingin bicara, ahh panggil aku ayah ya, baiklah kara ayah ingin bicara tentang daddy mu, daddy mu it-"

"Tidak usah. " Dingin kara memotong ucapan adnan

"Huft.. Dengarlah terlebih dahulu, semalam daddy mu menceritakan tentang hubungan ia dan putranya, daddy terlihat sangat putus asa ketika menceritakan itu, bahkan matanya sempat berkaca-kaca, daddy mu mengatakan ia ingin sekali dekat dengan putranya,  ia ingin hubungan antara ayah dan anak yang sebenarnya, ia ing-"

Contento?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang