twenty

2K 232 27
                                    

disini ada scene 18+, jadi tolong bijak dalam membaca, ya. untuk anak di bawah umur, tak di sarankan untuk membaca ini. terimakasih.

Langit pun berganti gelap, jam menunjukkan pukul 21:15, waktunya umat manusia tidur, bukan? apalagi seharian tadi mereka mengemaskan barang barang mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit pun berganti gelap, jam menunjukkan pukul 21:15, waktunya umat manusia tidur, bukan? apalagi seharian tadi mereka mengemaskan barang barang mereka.

Tapi sepertinya itu tak berlaku pada pasangan utama kita, karna apa? Rion menatap Caine seperti ingin memakannya hidup hidup, tatapan penuh nafsu itu bisa Caine rasakan.

"sekarang waktunya nagih janji kamu." ucap Rion sembari berjalan ke arah Caine dengan tatapan mata yang tak lepas dari sang empu.

"ihh aku mana ada janji, jangan deh iyonn, jangan macem macem." Caine gelagapan, ia benar benar takut sekarang, ia harap ada seseorang yang membawanya keluar dari kamar ini.

Rion mengangkat dagu Caine agar mendongak menatapnya.

Tanpa berlama lama, Rion menyambar bibir plum merah muda milik Caine. Merasakan tak ada perlawanan dari sang empu, Rion menggigit bibir bawah Caine membuat Caine membuka mulutnya. tak membuang kesempatan, Rion memasukan lidahnya dan mengabsen deretan gigi serta isi mulut Caine.

"eunghh iyonnhh mphh..." Caine melenguh di sela sela ciuman. Sungguh, ia tak bisa mengimbangi ciuman yang begitu intens, ia tak berbakat dalam hal ini.

Selang beberapa menit ciuman, Caine menepuk nepuk dada bidang Rion menandakan ia kehabisan nafas. Rion yang paham melepaskan ciuman itu.

Namun sekarang beralih ke leher jenjang putih mulus milik Caine. Rion menjilat, menghisap, bahkan sesekali menggigit leher Caine, bisa di pastikan ada tanda merah disana yang akan lama untuk memudar.

"ahh iyonn.. moree nghh.." Caine melenguh bahkan sesekali mendesah keenakan dan tentu saja itu membuat libido Rion memuncak. Sungguh, hisapan yang di lakukan Rion sangatlah nikmat.

Tangan Rion tak tinggal diam, dengan nakalnya ia menyingkap ke atas baju kaos yang di kenakan oleh Caine dan memainkan nipple merah muda Caine.

Setelah cukup membuat kissmark yang begitu banyak, mulutnya beralih pada nipple menggoda milik Caine. Rion menjilat, menghisap, dan mengulum nipple itu seperti bayi menyusu pada ibunya.

Nipple Caine yang satunya tentu tak di anggurkan, tangan Rion dengan lihai memainkan dan memilin nipple Caine yang tak ia kulum.

Sedangkan Caine, ia menjambak rambut Rion untuk menyalurkan rasa nikmatnya, tak lupa dengan lenguhan dan desahan yang membuat nafsu Rion memuncak.

Setelah puas memilin nipple Caine, tangan Rion beralih untuk membuka celana pendek yang Caine gunakan dengan mudah. Terlihat lah penis Caine yang kecil dan lubang surgawi yang putih, mulus, lagikan sempit.

Rion mengusap lubang Caine yang membuat sang empu mengeliat kegelian. "eungh ahh gelii.."

Rion tersenyum lalu mengecup pipi kiri dan kanan Caine, kening, dagu, hidung, dan terakhir bibir merah muda milik Caine. "kalau sakit, cakar aja punggung aku." Caine mengangguk.

Dengan perlahan jari tengah Rion yang panjang itu masuk ke hole Caine, Rion menggerakan jari nya maju mundur dengan perlahan.

"shh iyonn.. sakitt.." Rion mengusap keringat yang membasahi kening Caine lalu mengecupnya. "sakit banget?" Caine mengangguk ribut. "padahal ini belum seberapa dari punyaku."

Caine membelalak kaget, sedangkan jari Rion saja Caine sudah terpekik, APALAGI PENIS RION?!!! BESAR?!!!

Rion menambah 2 jari nya secara bersamaan, hingga sudah tertanam tiga jari disana. Rion benar benar dibuat gila akannya, jarinya di pijit dengan hebat oleh hole Caine, ia tak bisa membayangkan jika penisnya masuk ke dalam sana, itu akan membuat dirinya cepat keluar.

"AHH IYONN SAKITT, NGGA MAUU KELUARINN.." teriak Caine heboh. ia tak bohong, ini benar benar sakit, apalagi ini pertama kalinya untuk dirinya.

Rion tak mendengarkan Caine, ia malah mempercepat gerakan maju mundur di hole Caine. Awalnya memang sakit, namun lama kelamaan Caine malah mendesah keenakan, bahkan meminta lebih.

"ahh eunghh iyonn, moree nghh moree..." Rion menyeringai. "as u wish, babe."

Semakin gencar Rion menggerakan jarinya, semakin mendongak pula kepala Caine menandakan itu sangat nikmat, bahkan cum nya sudah di puncak sekarang.

"i'm gonna cum nghh AHHH..." Caine menyemburkan seluruh cairan putihnya, mengotori perutnya sendiri.

Rion mengambil sperma milik Caine untuk di jadikan pelumas alami, ia mengoleskan sperma itu ke penis nya dengan merata, lalu memposisikan penisnya tepat di depan lubang surgawi milik Caine.

Sedangkan Caine menggeleng ribut. "no iyonn.. i'm tired..." yang benar saja bro, lubangnya yang kecil dan sempit akan di masuki penis yang berukuran 23cm??!!

Sayangnya Rion tak mendengar permohonan Caine. Perlahan tapi pasti, Rion memasukan ujung penisnya ke hole Caine. "IYONN, NOO AHH SAKITT.." cairan bening keluar dari mata Caine. Caine jujur, ini sakit.

"babe.. calm down.. look at me, look at my eyes. jangan nangis.." ujar Rion menenangkan Caine, dikecupnya sudut mata Caine dan mencium bibir Caine agar sang empu merasa lebih santai.

"rileks, oke? kalau sakit, cakar punggung aku."

JLEB.

bangsat si rion, malah di masukin sekali hentakan anying.

Caine berteriak sekencang kencangnya, ini benar benar sakit, rasanya seperti tubuh di belah dua. "IYONN, SAKITT EUNGHH KELUARINN NGGA MAUU!!"

Tapi Rion tak mendengar kan itu, ia mendiamkan penisnya di dalam agar lubang sempit Caine terbiasa dengan penis jumbonya. Rion mengecup bibir Caine berkali kali agar Caine merasa tenang.

3 menit Rion mendiamkan penisnya disana, barulah ia menggerakkan nya maju mundur, pelan tapi pasti... semakin lama, semakin cepat tempo yang di gerakan oleh Rion, Caine saja sempai terhentak hentak ke atas.

"iyonn ahh slowyhh pelaseehh ahh nghh"

"urghh sempit banget, betah punya ku di dalam, caine." Rion semakin mempercepat temponya.

"IYONNN nghhh mau pipiss..."

"together, babe.."

Mereka precum bersama, Caine yang kedua kalinya dan Rion yang baru satu kali. Sperma Caine kembali mengotori perutnya dan juga perut Rion, sedangkan sperma Rion merembes keluar dari hole Caine karna terlalu banyak.

efek jarang coli, sekalinya keluar malah di lubang anak perawan, cowo lagi.

Belum selesai Caine menetralkan nafasnya, Rion sudah dulu menggerakkan penisnya kembali, membuat Caine terhentak namun nikmat...

ntah berapa ronde yang mereka lakukan, yang pasti kegiatan mereka berhenti di jam 02:45 dini hari, caine pingsan.

TBC
gimana? suka ngga? kalau suka bakal gua bnyakin yg kya gini.
tpi hrus smpai 200 vote dulu ni chp, hehe..

Can't help falling in love. {RIONCAINE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang