twenty eight

1.3K 130 17
                                    

Dan hari ini adalah hari terakhir mereka berlibur,  semua sudah siap sedia. Namun tidak dengan pasangan GinSou saat ini.

Disini lah mereka sekarang, di ruang utama. Gin, Souta, Riji, juga Selia di hadapkan dengan yang mulia Rion dan nyai ndoro Caine.

Awalnya mereka semua menunduk takut, bahkan batin Selia menggerutu sekarang. 'gua ngga ada apa apa, kok kena anjing?'

"lu sama gin ada apa, ji?" tanya Rion pada Riji. Riji mendongak menatap Rion. "ngga ada apa apa, pi. gua brani suer dah."

"itu bener, yon. souta cuman salam pahah." timpal Gin yang mendapat toyoran cinta yang keras dari Selia. "SALAM PAHAH PALA LU, SALAH PAHAM BEGO."

Sungguh, Selia ingin marah sekarang, mood nya sudah di rusak, di tambah omongan Gin yang membuat kepalanya meledak, dan jangan lupakan bahwa hari ini adalah hari pertama ia red day.

"udah udah, jadi gin sama souta cuman salah paham?" tanya Caine lembut, Souta langsung menghamburkan badannya ke dekapan sang 'mami'.

Caine mengelus surai biru langit milik buntalan kelinci itu, mengeratkan dekapannya dan mengecup singkat puncak kepala sang empu.

Sedangkan Rion, ia menatap sinis pada bocah kematian itu, bisa bisanya dia mendekat pada Caine, bahkan Caine tak keberatan sama sekali.

"mamii.. gin selingkuh huaa.." tangis Souta pecah di dekapan 'mami'nya. Gin menelan ludah kasar, karena ia sedang di tatap tajam oleh Rion juga Caine.

"kamu selesaiin berdua sama gin dulu, ya? biar jelas, ngga ada salah paham di antara kalian." tutur lembut Caine.

Souta mengangguk dan beralih ke dekapan Gin. jujur saja, Souta sakit hati sekarang, tapi rasa cintanya pada Gin lebih besar dari pada rasa sakit hatinya.

Gin terkekeh gemas melihat tingkah laku kesayangannya ini, itulah mengapa Gin tak bisa berpaling dari Souta. Souta akan membuat orang gemas dengan perilaku lucunya, layaknya kucing kecil yang hyperactive.

Gin membawa Souta kekamarnya untuk menyelesaikan masalah. Tinggallah Riji dan Selia yang di hadapkan dengan yang mulia Rion dan nyai ndoro Caine.

"lu berdua ada salah paham juga?" tanya Rion memecah keheningan. Di balas gelengan kepala oleh pasangan normal itu.

"baguslah. dah, balik lu pada."

"ANJING? GUA DI PANGGIL CUMAN BUAT NANYAIN ITU DOANG?!! AISHH KALAU BUKAN ELU BAPAK GUA, UDAH GUA BUANG LU KE PANTAI DI BELAKANG."

Riji menahan kekasihnya yang hampir memukul Rion, sedangkan Rion malah di pelukan Caine dan menjulurkan lidahnya mengejek pada Selia.

Riji menahan kekasihnya yang hampir memukul Rion, sedangkan Rion malah di pelukan Caine dan menjulurkan lidahnya mengejek pada Selia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kediaman keluarga Mahattma dan Chasselva, lebih tepatnya di ruang utama. Ada anak kembar tak sejenis sedang bermanja manja bersama.

Tristan yang duduk di sofa dan Valen yang menyandarkan kepalanya ke pundak Tristan. Sungguh, itu pemandangan yang sangat langka. Duo kembar itu bahkan tak pernah akur, sekalinya akur, ya manja manjaan begini.

Can't help falling in love. {RIONCAINE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang