fourteen

1.9K 206 10
                                    

Pagi pun tiba, mentari yang terang benderang muncul dari arah timur, menerangi pencahayaan semua orang. Waktu menunjukan pukul 05:45.

Pasangan romantis favorit kita sedang tidur berpelukan, pasti tau kan?

Tapi sepertinya, ibu negara kita yang bangun terlebih dahulu. Ia melihat jam berbentuk kodok yang berada pada meja nakas di sebelah ranjangnya.

Sudah biasa bagi dirinya untuk bangun jam segini. Namun rasanya ia ketindihan sesuatu? seperti ada benda berat yang menimpa badannya?

Ia melihat ada gundukan manusia di dalam selimut yang ia pakai, ketika ia menyingkap selimut tersebut, terdapat seorang pria tampan lagikan gagah yang tertidur di atas badannya, kepala pria itu masuk ke dalam baju ibu negara kita, Caine.

Caine terkekeh gemas saat melihat bayinya itu, seperti ingin menggigit nya sekarang, apakah boleh?

Caine menggoyangkan badan Rion agar ia terbangun. "iyon.. bangun dongg, udah pagii." ucap Caine membangunkan Rion dengan suara lembutnya, Rion sedikit terusik dan berusaha untuk membuka matanya.

Karna jujur saja, ia sangat mengantuk sekarang, rasanya ingin terus memeluk pria manis yang cantiknya menandingi cantiknya bidadari.

Dengan terpaksa, Rion membuka matanya, tapi sepertinya ia tak menyesal, karna di hadapan ia saat ini adalah malaikat berwujud manusia, sangat cantik.

Dan untuk kesekian kalinya Rion jatuh cinta pada pria yang berstatus sebagai kekasihnya itu.

Tak bisa ia bayangkan jika sudah menikah nanti, setiap bangun pagi ia akan melihat wajah bidadari yang cantik manjalita ini.

Sungguh, Caine benar benar cantik saat ini- ah tidak, Caine cantik setiap saat. Rion sangat ingin memiliki Caine seutuhnya, hanya untuk dirinya saja.

Bahkan jika nyawa nya sendiri menjadi taruhannya, ia bersedia untuk mempertaruhkan nyawa nya dengan senang hati.

Begitu besar cintanya pada pria manis yang berada di depannya ini.

"good morning, sayang." ucap Rion dengan suara khas bangun tidurnya.

"morning too, iyon." balas Caine dengan senyuman terukir di wajah cantiknya. Lagi lagi Rion jatuh cinta pada bidadari berhati malaikat itu, Caine.

Tanpa aba aba, Rion mencium bibir Caine dengan lembut, tak ada paksaan atau kekerasan, sangat lembut.

"itu morning kiss iyon, hehe." ujar Rion cengengesan, Caine hanya tersenyum dan mengangguk lucu.

"kamu mandi sana. aku duluan yang mandi atau kamu?" tanya Caine pada Rion yang sibuk memandangi wajahnya. Caine terheran heran, batinnya bertanya tanya 'apa ada yang salah di wajahku?'.

"mau mandi berdua."

Mendengar ucapan Rion, sontak Caine menampar pelan bibir Rion.

"mulutmu minta di potong, kah?" ancam Caine dan di balas tawa lepas dari Rion.

"udah ah, aku aja yang mandi duluan." nah kan, ngambek ini ibu negara, mampus lu yon.

Caine berjalan cepat ke kamar mandi, namun di ikuti oleh bayi besarnya. ngga main main ucapan si bapak emang, agak laen.

"ngapain kamu kesini? keluarr!!"


TBC
pndek dl y, perut gua skit beut anyingg, rsa ny kya di tsuk pisau.

Can't help falling in love. {RIONCAINE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang