Bagaimana jika tak ada angin dan tak ada hujan, kalian di tembak yang bahkan kalian tak mengenal orang itu, dan juga di panggil mami oleh teman kalian sendiri? Padahal gender kalian lelaki. Pfftt itu mungkin terdengar tidak mungkin terjadi. Namun, k...
"kalau gini kan enak, bisa chatan terus sama dede exu..." batin Gillbert bahagia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gillbert pun memberi tau pada kekasih- ah ralat. maksud saya 'selingkuhan'nya itu. Meski wajahnya seperti menahan amarah, tapi hatinya sangat amat bersorak gembira saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gillbert melempar ponsel nya ke lantai dan mengumpat sekeras kerasnya. Bisa di pastikan ponsel itu akan retak berkeping keping. Juga tentu saja ia menjadi pusat perhatian disana.
"lu kenapa anjing? khodam lu keluar?" celetuk Yugi yang di angguki oleh yang lain.
"kamu kenapa, gillbert? ngga terima kalau putus dari mako?" tanya Caine dengan lembut, tangannya masih setia mengelus puncak kepala pria bersurai putih tadi.
"ngga, mati aja lah lu semua tai."
Sontak Rion berlari menuju Gillbert dan mencengkeram kuat kerah baju milik Gillbert. "maksud lu apaan bangsat? caine nanya nya baik baik, lu malah ngomong gitu. lu udah di baikin malah ngelunjak ya sialan."
Jujur saja, Rion sedang menahan untuk tidak memukul Gillbert saat ini. Bukan masalah omongan Gillbert yang menyumpahnya, hanya saja ia tak terima jika Caine di bawa bawa dalam urusan Gillbert yang tak penting itu. Masa Caine bertanya dengan lembut, tapi malah di sumpahi begitu.
"yon yon, sabar rion!!" Gin menahan tangan Rion agar melepaskan cengkeram nya pada Gillbert. Sebenarnya ia juga ingin memukul Gillbert sekarang, dirinya tak terima jika 'souta'nya di bawa bawa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
