twenty four

1.2K 138 9
                                    

"kaa jakiii" panggil anak bersurai ungu yang lucu lagikan imut.

"hm? kenapa exu?"

"jalan jalan yuk?? bosenn, ka mako malah bucin sama ka agill, aku di tinggalin." rengek Exu manja, entah kapan anak itu mulai dekat dengan Jaki.

Jaki tersenyum lalu mengangguk. "ayo, mau kemana?"

Karna asik berbincang, mereka sampai tak sadar jika ada dua singa buas yang sedang memantau mereka dengan tatapan tajamnya.

"ikutin ngga?" tanya singa buas yang bersurai abu abu, di balas anggukan setuju oleh singa buas bersurai ungu tua.

"mau mam ice cream, boleh kan kaa??" Exu menatap Jaki dengan tatapan memohon. itu sungguh lucu, pikir Jaki.

Alhasil Jaki mengangguk, Exu dengan antusias menarik Jaki ke Rion dan Caine yang sedang berpelukan manja di ruang tengah.

"pi, mi, exu minjem ka jaki ya, mau beli ice cream."

"boleh, tapi inget jangan jauh jauh, jangan mencar dan jangan mau di kasih sogokan sama orang asing." tegur Caine lembut namun terdengar tegas, keduanya mengangguk paham.

"pergi naik apa?" kali ini Rion yang bertanya. "pakai mobil papi, makanya ini izin hehe." jawab Jaki cengengesan, Rion menggeleng tak heran karna anak alomani- ah maksud saya anomali nya itu.

Rion memberi kunci mobil dan dua lembar uang berwarna merah pada Jaki, kedua submissive itu pergi bahkan tak berpamitan sama sekali saking semangatnya.

"hadehh anak kamu itu."

Caine terkekeh "anak kamu juga, papiii~"

DEG. seketika jantung Rion berdetak kencang dan wajahnya merah padam, ia menenggelamkan wajah malunya ke perut rata Caine, sedangkan sang empu malah tertawa lepas karna berhasil menggoda suami- aduh! maksud saya pacarnya, ini keyboard saya gimana sih.

oke, kita tinggalkan pasangan mami papi itu dan beralih pada dua submissive yang sedang di awasi oleh dua singa buas.

Jaki dan Exu sedang berada di toko ice cream, Exu membeli ice cream yang berukuran jumbo, katanya 'nanti kalau ada yang minta, bisa bagi bagi.'

Setelah itu mereka keluar dari toko tersebut, namun saat di depan pintu, mereka malah di cegat oleh dua orang, satu pria dan satu wanita yang sepertinya dominan.

"hi adek, mau kemana nih?" tanya wanita dominan sambil mencolek dagu Jaki, tapi Jaki menghempaskan dengan kasar tangan wanita itu.

Sedangkan si pria dominan, ia gencar menggoda Exu dan sialnya Exu malah salah tingkah karna godaan tersebut.

Dua singa buas yang tadinya melihat dari jauh, kini berjalan mendekat ke arah dua submissive dan dua dominan yang menganggu milik mereka.

"woi!!" teriak singa bersurai ungu tua dan di sahuti oleh singa bersurai abu abu.

"loh? krow? gillbert?" gumam Jaki heran

Ya, singa buas yang sedari tadi memperhatikan itu adalah Krow dan Gillbert. Krow tak rela jika miliknya di sentuh dan Gillbert tak rela jika miliknya di goda.

"ow, ada pahlawan kesiangan nih" ucap remeh wanita dominan tersebut, lalu ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. "gua valen." sayangnya Krow tak membalas jabatan tangan itu.

Valen menarik kembali tangannya. "dan lu siapa? ganggu ae lu anjing."

"dia..." Krow menunjuk Jaki. "punya gua." sambungnya. Jaki langsung berlari ke arah Krow dan memeluk erat sang dominan. "tadi dia gangguin aku..." adu si submissive sambil menjulurkan lidah pada Valen.

Valen tak marah, justru ia di buat gemas olehnya, Valen terkekeh melihat tingkah lucu Jaki. Itu sebabnya dirinya lebih menyukai pria submissive dari pada pria dominan, ia ingin memanjakan, bukan di manjakan.

TBC
ni si valen maruk banget yak.
50 vote ae dah, baru lanjut.

Can't help falling in love. {RIONCAINE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang