Part 9. Hualien

50 8 0
                                    

Setelah menghabiskan satu malam di Taitung, kami melanjutkan petualangan ke utara menuju kabupaten terbesar di Taiwan. Daerah ini adalah tujuan utama para turis domestik maupun wisatawan mancanegara . Hualien memiliki hamparan alam yang luas baik pegunungan, hutan, sawah, ladang dan pemandangan laut yang menghadap ke pasifik. 

Kami turun di halte dekat jalanan ladang. Jalanan itu dikelilingi pegunugan di utara dan ladang bunga yang indah di sebelah kanan dan kiri. Bunga-bunga itu tumbuh pada musim semi dan awal tahun. 

"Indah sekali, bunganya warna-warni." Sana memetik bunga tulip berwarna merah. Ia meregangkan tubuhnya dan tersenyum usai menempatkan bunga itu pada sela-sela rambutnya yang terikat dengan karet rambut. 

Aku merapikan anak rambut Sana yang sedikit keluar. "Sana apa kau mau ikut kompetisi ini?. Aku pikir kau akan menyukainya." Aku menunjukkan pamflet itu kepada Sana. "Perlombaan ini rutin dilakukan setiap tahun antara bulan April hingga Juni. Trilomba ini meliputi arung jeram di Sungai Xiuguluan, bersepeda, dan lari. Tahun ini juga memiliki kategori baru yaitu arung jeram, untuk memberikan kesempatan dan tantangan bagi pencinta kegiatan luar ruangan, baik dari dalam maupun luar negeri."

Mata Sana berbinar. Terlihat jelas raut wajahnya yang antusias. "Aku akan ikut itu pasti menyenangkan."

"Tentu saja San, semua orang yang ikut pasti mendapat medali. Jadi jangan terlalu ambisius dan bersenang-senanglah." 

"Kalau begitu kamu akan ikut Tzu?"

"Tentu. Aku finish paling akhirpun tak masalah."

Setelah melintasi jalan di ladang itu kami segera naik bus berikutnya menuju lokasi Triathlon. Kami menuju lokasi start perlombaan di jembatan Changhong. Disana sudah terdapat ratusan orang tengah mengambil nomor di meja pendaftaran. Kamipun ikut mengantre untuk mendaftar. Aku mendapat nomor peserta 125 dan Sana 126. 

Setelah berganti pakaian kami segera menuju lokasi start. Yang pertama adalah arum jeram. Dalam satu ban ada lima orang, jadi untuk melewati bagian pertama kami harus bekerja sama dengan peserta lainnya. Kami akan mengarungi sungai Xiuguluan dan setelahnya bersepeda di jalanan sekitar 11 km dan terkahir berlari 12,6 km menuju lokasi finish di Changhong Bridge Square. 

"Sini biar aku bantu." Sana memasangkan helm padaku, sedari tadi aku tidak bisa memasukkan tali pengait pada kuncinya. 

"Tzuyu berapa hadiah untuk tempat pertama?." 

"2,5 juta. Apa kau ingin menang?"

"Kalau bisa kenapa tidak?."

Aku memegang pundak Sana. "Baiklah, aku akan mendukungmu. Tapi ingat jangan sampai terluka ya?, janji?."

Jari kelingking Sana melingkar dengan jari kelingkingku. "Aku berjanji, bukan kemenangan itu yang terpenting, aku akan menikmati perjalanan ini." Sana tersenyum.

"Kepada semua peserta saat pistol ini ditembakkan maka kompetisi sudah dimulai, dalam satu, dua, tiga... dor!." 

Kami dengan cepat mengambil sampan dan mendorong ban meluncur ke aliran sungai yang deras.

"Wohoooo" Sana berseru sangat antusias. 

Tiga peserta di ban kami juga terlihat berambisi, kami mendayung dengan kompak dan cepat. Ratusan ban sekarang terapung di atas sungai. Cukup banyak bebatuan yang harus kami hindari agar tidak tersangkut. Beberapa ban peserta lain sudah ada yang hilang keseimbangan hingga terbalik. Seruan dari para peserta semakin heboh setiap ada peserta yang bannya terbalik. Ada satu ban yang terus menganggu kami agar terjatuh. Kelompok itu menyodok-nyodok ban dari belakang.

"Hei hentikan! ini curang!" Aku berteriak kepada peserta yang menyodok ban kami. 

"Semuanya ikuti arahanku. Kita manfaatkan tonjolan batu di depan untuk mengelabui mereka."

"The Lost Traveller" #SATZUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang