Kita memang ditakdirkan bertemu namun tidak ditakdirkan bersama.
Osaka, After You.
Tzuyu adalah malaikat yang dikirim kepadaku. Tzuyu telah mengenalkanku dengan diriku sendiri. Aku bahagia kami pernah menghabiskan waktu-waktu terbaik dalam hidup bersama. Meskipun waktu itu sangat singkat. Namun pada hakikatnya bukanlah seberapa lama dan megah perjalanan kami. Namun seberapa besar kami menerima perjalanan itu sebagai kebahagiaan. Dia membawaku pada kebahagiaan tertinggi yaitu Penerimaan. Aku manusia dan aku menerima diriku dengan ikhlas, menerima kesalahan, kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, kekecewaan, kegagalan, keberuntungan, dan tentunya rasa syukur bahwa aku dipertemukan dengannya.
Aku telah lama menelan masalahku dengan menghindarinya. Aku berkelana kesana-kemari tanpa tujuan. Aku terus mencari dan mencari kebahagiaan itu. Aku terus saja berbohong pada diriku. Aku berpura-pura tangguh padahal begitu rapuh. Ya, hati yang rapuh tidak akan sanggup mencintai dengan baik. Aku tidak akan pernah berhenti memujinya. Dia selalu berhasil menyembuhkanku.
Disaat aku tidak lagi memiliki kepercayaan diri untuk mencinta dia telah datang dalam kisah hidupku sebagai pencuri yang sebenarnya. Lupakan soal ranselku yang dicuri, itu tidak seberapa. Pada kenyataannya Tzuyu telah mencuri diriku yang sakit. Dia mencurinya, memberinya cinta, dan kemudian menyembuhkannya.
Hanya saja aku tidak bisa seperti dirinya. Aku memberinya cinta namun aku justru menyakitinya. Meski demikian aku tahu dia tidak akan marah terlalu lama padaku. Dia bisa menerimanya, bahwa cintaku padanya tidak setulus cintanya padaku. Dialah yang mengantarku menemui cinta pertamaku hingga bisa memperbaiki semuanya seperti sekarang.
Memang benar cintaku padanya tumbuh dalam bayang-bayang ambisi untuk membunuh cinta pertamaku. Namun semakin lama dua perasaan itu tidak lagi tumpang tindih dan justru saling berbenturan dan bertabrakan hingga aku tidak bisa lagi menahannya. Jika bukan karena Tzuyu aku tidak akan berani lagi mencintai.
Ketika kembali ke Jepang aku sempat berharap perasaan lama itu tidak mengalahkan perasaanku dan Tzuyu. Aku memang sedikit memihak pada Tzuyu. Namun takdir berkata lain. Cincin lama itu kembali menghiasi jariku.
Kamu tidak pernah bisa mengontrol dengan siapa kamu jatuh cinta, bahkan ketika kamu berada di saat yang paling menyedihkan dan membingungkan dalam hidupmu. Kamu tidak jatuh cinta dengan orang lain karena mereka menyenangkan. Itu terjadi begitu saja. - Kirsten Dunst
We're best friends, and I still think we're still together even though we're not together anymore. I miss traveling with you, but we both know that dating is not good. You are a wonderful person. I am glad that you are still in my life as a friend.
(Kita adalah sahabat, dan aku masih berpikir kita tetap bersama meski tidak untuk saling memiliki. Aku rindu travelling bersamamu, tapi kita sama-sama tahu kalau kita tidak bisa pacaran. Kamu adalah orang yang luar biasa. Aku bersyukur bahwa kamu masih menjadi temanku.)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*thank you so much sudah membaca cerita ini. Huhuhu walaupun sad end ya, author harap kalian juga belajar ikhlas. Kalau memang Satzu tidak ditakdirkan bersama di kehidupan ini, author harap di kehidupan selanjutnya mereka bisa bersama.
Dan di cerita yang lain tentunya...
😅😉see you
💜💙
KAMU SEDANG MEMBACA
"The Lost Traveller" #SATZU
FanfictionBagi Minatozaki Sana berpergian keliling dunia adalah satu-satunya cara meraih kebahagiaan. Satu hal yang paling ia benci adalah rumah. Ia bersumpah tak akan pernah pulang bagaimanapun keadaannya. Kepribadian Sana yang fleksibel membuatnya mudah ber...