XIV. He

888 75 110
                                    

🖤🖤🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤🖤🖤

Wajib baca chapter ini sampai habis, karena di akhir aku kasih liat sesuatu! Jangan lupa vote nya yaa <3

🖤🖤🖤

Hari demi hari berlalu, tak terasa menginjak satu bulan sudah Irina berkuliah di SAIC University

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari berlalu, tak terasa menginjak satu bulan sudah Irina berkuliah di SAIC University. Gadis itu juga tak melewatkan les tambahan untuk mengejar materi yang tertinggal selama tiga semester awal. Ia dan Alarik sepakat akan les setiap hari Senin, Rabu, dan Jum'at dalam waktu dua sampai tiga jam.

Dosen yang mengajarkan les biasanya akan melewati pemeriksaan ketat terlebih dahulu sebelum di izinkan memasuki mansion Alarik, terlebih memasuki kamar Nyonya rumah.

Pembelajaran itu selalu berjalan lancar dan sangat baik. Irina bisa memahami materi yang dijelaskan dengan baik dan cepat. Gadis itu selalu mendapat nilai A+ ketika les atau berkuliah di kampus.

Saat ini, Irina sedang berada di kantin SAIC University yang berada di lantai pertama gedung. Kantin itu sangat luas, mejanya dipenuhi berbagai macam menu dari makanan pembuka hingga penutup.

Properti di kantin itu pun tak kalah mewah dengan isi gedung. Meja bulat kantin itu selalu tersusun rapi dengan empat kursi di tiap meja. Tak jarang, terdengar alunan musik merdu yang sengaja dimainkan para petugas sehingga membuat suasana makan dan istirahat mereka semakin candu.

Seperti biasa, Irina selalu makan siang bersama Emily, sahabatnya. Sebenarnya, teman Irina di kampus ini sangat banyak. Hampir semua orang menyukai kepribadian Irina yang lemah lembut dan rendah hati itu, namun selalu ada saja oknum yang tak suka.

Dari sekian banyak manusia, hanya Emily yang bisa menjadi sahabat Irina. Alarik bahkan sudah kenal dengan Emily, dan ia akui Emily memang orang yang positif. Alarik tak khawatir lagi memikirkan Irina, karena ia tahu Irina telah mempunyai sahabat dekat.

Keduanya sedang memakan makan siang di meja paling ujung. Meskipun bersahabat, namun selera keduanya sangatlah berbeda. Irina lebih suka memakan makanan berat seperti nasi ketika sedang lunch, sedangkan Emily lebih menyukai makanan ringan yang cenderung lebih cocok dijadikan sebagai camilan atau sarapan.

EXSUPERARE INFERNUM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang