XVIII. Bertemu (lagi)

530 33 4
                                    

🖤🖤🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤🖤🖤

🖤🖤🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤🖤🖤

Tiffany baru saja pulang kampus. Begitu sampai di kamarnya, pikirannya lagi-lagi hanya tertuju pada Alarik. Ingin sekali Tiffany memohon agar Alarik mau bertemu dengannya, tapi ia ragu dan takut. 

Gadis itu pun memutuskan untuk mandi dan berganti pakaian sebentar agar pikirannya jernih. Hingga tujuh menit kemudian, ia memutuskan untuk mengirim pesan lagi pada Alarik. Memang nekat, tetapi ia tidak bisa diam saja. 

Segeralah ia mengambil ponselnya padahal ia masih memakai bathrobe karena baru selesai mandi. Tiffany segera mengirimkan beberapa pesan yang mana di pesan itu ia memohon agar Alarik setuju untuk bertemu dengannya. 

Gadis itu menghela nafas panjang setelah berhasil mengirimkan beberapa pesan lagi. Dalam hati ia berdoa agar Alaik menyetujuinya, karena dia benar-benar ingin bertemu dengan lelaki itu.

Beberapa saat kemudian, Tiffany terkejut saat melihat pesan-pesan yang dia kirimkan pada Alarik telah dibaca. Gadis itu langsung gelisah dan menunggu balasan.

"Aku mohon, Alarik. Aku benar-benar butuh jawaban." Gadis itu bermolog sendiri sambil mondar-mandir menunggu jawaban dari Alarik.

Beberapa menit terlewat, tetapi masih belum ada tanda-tanda bahwa Alarik membalas pesannya. Hal itu membuat Tiffany gelisah, tanpa tahu bahwa di tempat lain, Alarik dan Irina bertengkar karena dirinya. 

"Ya Tuhan ..." Tiffany sudah hampir menangis. Ia merasa sedih sekaligus kesal, semuanya campur aduk. Gadis itu sampai hampir ketiduran dengan tangan memegang ponsel karena lelah menunggu.

Setelah hampir setengah jam, ponsel yang ada di tangan Tiffany itu berbunyi. Tiffany yang setengah sadar itu pun bergegas melihat ada notifikasi apa di ponselnya.

Senyum gadis itu terbit setelah apa yang ia harapkan benar-benar terjadi. Berkali-kali ia membaca ulang pesan itu, memastikan bahwa ia tidak bermimpi. Dengan tangan gemetar, Tiffany membalas pesan itu dengan hati yang gembira.

EXSUPERARE INFERNUM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang