Karya: Makhluk Sastra
Telah lama diri jelajahi jauh jalan gelap
Dengan mata melihat hitam tanpa menatap
Langkahnya penuh ambisi, emosi, dan harap
Seakan tak ingin menunduk, dia tetap tegapKawan, sejauh mana engkau berjalan?
Ia tak menjawab, ia lanjut dengan keegoisan
Dendam yang belum usai jadi alasan
Tempuh segala cara tanpa ada cerita pada kawanSadarlah wahai pengelana
Jalanmu terlalu jauh sampai tak terlihat mata
Ambisimu terlalu tinggi untuk balas dendam pada dunia
Apakah kau tak rindu duduk dipangkuan sang pencipta?Ingatlah sedikit tentang sujudmu
Ingatlah sedikit tentang doamu
Ingatlah sedikit tentang tangismu
Apakah kau tak rindu dengan rasa tenangmu?Panggilan pulang untukmu yang tak pernah kau anggap
Kau abaikan janji yang kau buat untuk menghadap
Semakin jauh kau bejalan, kau mulai tersasat dalam dendam
Apakah kau tak sadar dengan jalanmu yang kelam?Kembalilah, tanganku terbuka untukmu
Ia menjawab, tidak mataku telah kotor untuk sebuah temu
Diriku telah kehilangan arah untuk kembali padamu
Kataku, semoga kau kembali sebelum menjadi abu
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Gelap: Ketenangan dalam Hitam
PoetryBuku yang berisikan puisi tentang sisi sedih tapi disisi lain juga merasakan ketenangan. Ruang Gelap mengibaratkan tentang dunia yang tidak selalu menjadi seperti yang diinginkan. Ketenangan dalam hitam menunjukkan kita bahwa tempat gelap atau bahka...