BAB 17

7 4 0
                                    

Pov Zahra :

Kenpa harus gue ?

" Gue harus ngapain lagi biar gua bisa bebas dari ini semua anjing ! "

Ucap Zahra Kesal.

Zahra terkurung dalam sebuah ruangan, ia terpaksa harus menuruti semua permintaan Tuan Bos atau tidak dia akan mengalami kejadian yang menyesalkan.

Sudah sejak lama Zahra memang mengalami kekerasan. Dari sejak ia kecil ia sudah ditinggal ibunya, yang membuat Bapaknya yang tempramental sering meluapkan amarahnya kepada anak - anaknya terutama Zahra yang merupakan anak kedua atau bisa dibilang hal terakhir yang diberikan Ibunya kepada Bapak Zahra.

" Dasar anak sialan ! hidup gue jadi sial gara - gara kedatangan lo bangsat ! "

Ucap Bapak Zahra kepada Zahra yang masih berumur 6 tahun. Bayangkan saja anak sekecil itu diberikan umpatan seperti itu. 

Zahra tidak bisa melawan, dia hanya bisa menerima semua amarah dan juga kekerasan yang diberikan. Reza yang saat itu juga masih kecil tak bisa berbuat banyak untuk membantu Zahra. Berbanding terbalik, justru Reza yang merupakan kakak dari Zahra tidak pernah sekali menerima pukulan dari bapaknya. Meskipun begitu Bapaknya selalu mewaspadai Reza agar tidak membantu Zahra apapun yang terjadi, kalau sampai ikut membantu Reza akan memberikan hukuman yang  lebih berat lagi daripada Zahra. Meski begitu Reza tetap tidak terima menerima adiknya diperilakuan seperti itu oleh bapaknya. 

Suatu hari Reza memutuskan untuk keluar rumah dan hidup mandiri. Hal itu membuat keributan besar terjadi antara bapaknya. Meskipun begitu Reza tetap pergi meninggalkan rumah. Zahra yang saat itu tidak punya siapa - siapa dan hanya punya kakaknya kini harus benar - benar sendirian menghadapi kekejaman bapaknya. Berbagai macam kekerasan dilakukan terhadap Zahra sehingga menyebabkan banyak luka yang terdapat pada badan Zahra. 

Kini Zahra berhasil memberanikan dirinya untuk keluar dari lingkaran kekearan dirumahnya. Ia mengikuti jejak kakaknya untuk pergi ke luar rumah dan hidup mandiri. Hingga saat ini ia masih berusaha untuk bertahan walaupun berbagai cara Bapaknya meminta ia kembali ia tetap bertahan. Sampai pada saat ia diculik dan ia diberikan tugas untuk membawa anak seseorang kepada bapaknya untuk tebusan apabila tidak ia akan membuat kakaknya menderita.

Sekarang Zahra menceritakan semuanya kepada Kak Reza atas apa yang terjadi dengannya dan alasan dia mau melakukan itu.

"  KAK AKU.. AKU.. AKU... "

Zahra masih trauma atas perilaku bapaknya kemarin.

" Tenang, jangan buru - buru ada kakak disini. "

Ucap Kak Reza.

" Aku gak mau kakak kena apa - apa sama bapak, aku - aku... aku harus bawa dia pergi dari sini. aku harus bawa dia pergi. "

Ucap Zahra beranjak bangun.

Kak Reza kembali menenangkan Zahra.

" Kenapa ? kenapa harus bawa dia ? emang kamu diancam apa ? "

" Zahra apa kamu masih mau kayak gini ? kamu gak bisa lepas dari ini kalo kamu gak berani lawan "

Jelas Kak Reza.

" Ta-tapi.. tapi.... "

 " Zar, kamu gak bisa mikirin kakak lagi. Kakak udah bisa hidup sendiri tanpa bapak, bapak juga gak bisa buat apa - apa lagi sama kakak. Gak cuman kakak tapi kamu Zahra juga udah beruba udah bukan yang dulu lagi. Kamu harus pentingin diri kamu sendiri jangan mikirin orang lain, aplagi bapak gak ada yang perlu kamu pikirin. Cukup kamu aja."

Lucky GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang