25. Jimin akan bertanggung jawab

16 2 0
                                    

Seoul, 10:00

Hotel...

Seorang wanita terbangun dari tidurnya. Yaa... Mungkin sebutan wanita lebih cocok untuknya.

"Eugh..."

Betapa terkejut dia ketika bangun tidak memakai sehelai benang pun ditambah seorang pria yang berada di sebelahnya.

"T-tidak! Ini tidak mungkin!!!" Teriaknya sehingga membuat pria disebelahnya terbangun

"APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU HAH?!!" Memukul-mukul pria itu

"Apa yang kau lakukan Hanna? Kenapa kau memukulku?" belum sadar sepenuhnya

"Kau keterlaluan, Park Jimin!! Aku membencimu!! Kenapa kau melakukan ini, hah?"

Jimin bangun dan terkejut melihat tubuh yang tidak memakai apapun.

"A-apa yang terjadi kemarin?"

"Kau masih bertanya? Jelas-jelas kau tahu apa yang terjadi kemarin!!"

"T-tapi i-ini bukan salahku sepenuhnya, Hanna!!"

"Kau yang menyerangku lebih dulu, Park Jimin! Hiks..." Menangis

"Tapi semua ini terjadi gara-gara mu, jika saja kau tidak mengajakku dalam rencana mu itu, semua ini tidak akan terjadi!!!" Bentaknya

"Kau menyalahkan ku? Kenapa kau menerima tawaranku? Kenapa kau tidak menolaknya saja waktu itu ha...!!!"

Jimin menghela nafasnya.

"Baiklah... Baiklah... Masalah ini tidak akan selesai jika kita bertengkar seperti ini" ucap Jimin

"Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan, kau telah mengambil mahkotaku hiks... B-bagaimana jika aku hamil? Hiks..."

"A-aku akan bertanggung jawab. Semua juga ini sudah terjadi..."

"B-benarkah?"

"Nee... Aku akan belajar mencintaimu"

"Aku juga akan belajar mencintaimu"

"T-tapi Jim. Bagaimana bisa minuman ini kembali pada kita?"

"Sepertinya mereka tahu rencana kita."

"Jadi mereka yang membuat kita meminum minuman ini?" Jimin mengangguk

"Mereka memang tidak bisa dipisahkan. Maka dari itu lebih baik kita menyerah saja"
.
.
.
.

Disisi lain

"Apa kau tidak mau bangun, hmmm?" Menoel-noel pipi sang kekasih

"Jangan mengganggu ku, Jung!! Aku masih mengantuk!" Rengek nya

"Kenapa kau suka sekali tidur di atasku, eoh?"

"Ini sangat nyaman..."

"Benarkah...? Kita sedang tidak memakai baju, sayang. Apa kau tidak takut jika nanti Kookie bangun?"

"Ckk... Memang sudah bangun dari tadi!! Dan Kookie nya nakal menggesek-gesek milikku" ucap Yn dengan masih memejamkan matanya

"Kookie memang nakal jika bersamamu, sayang" kekeh nya

"Ckk.. menyebalkan"

"Hahahaha..."

"Biarkan aku tidur, sayang. Aku masih mengantuk. Jam empat pagi kau baru mengijinkan ku tidur!" Kesal Yn

Jungkook hanya terkekeh mendengar ucapan Yn

"Kau tidurlah tapi, sebentar saja ya... Aku akan memasak dulu" ingin menurunkan Yn

"Tidak mau!! Aku maunya begini saja" manja Yn

"Baiklah... Tapi, sebentar saja yaa..." Yn mengangguk

"Tidurlah sayangku" menepuk-nepuk bokong Yn yang tidak memakai apapun di dalam selimut
.
.
.
.
.
.

Seoul, 13:45

Sekarang Jungkook dan Yn sudah berada di rumah Yn.

"Bi, apa Hanna belum pulang dari kemarin malam?" Tanya Yn kepada maid

"Belum, Nona" sopannya

"Eoh baiklah... Terima kasih, Bi." Bibi mengangguk

"Apa Nona membutuhkan sesuatu" tanya nya sebelum pergi

"Buatkan minuman dan cemilan untuk Jungkook, Bi"

"Baik, Nona" pergi

Jungkook dan Yn sedang duduk di sofa yang ada di ruang tamu itu. Tidak lama Bibi datang membawa makanan dan meletakkan di atas meja lalu setelahnya pergi.

"Sayang?" Panggil Jungkook

"Hmm..??"

"Apa masih sakit?" Tanya nya lembut

"Apanya?" Tanya Yn tak mengerti

"Ini sayang... Apa masih sakit ini nya?" Menunjuk milik Yn

"Hmm... Sedikit" manja

"Maafkan aku karena membuatmu kesakitan" ucapnya lembut

"Tapi Kookie sangat enak" kekehnya

"Kenapa kamu sangat nakal, hmm? Nanti Kookienya bangun jika di goda terus"

"Biarkan saja dia bangun"

"Jika dia bangun apa kmu mau bertanggung jawab, hmm?"

"Tidak! Hahahaha..." Tertawa sambil memukul-mukul tangan Jungkook

"Jahat!" Ucap Jungkook merajuk

"Aigoo... Sayangku sedang merajuk, hmm?" Naik ke pangkuan Jungkook dan menangkup pipinya

"Tentu saja aku yang akan memuaskan mu jika dia bangun, sayang" bisik Yn lalu mengecup bibir Jungkook

"Kau sedang menggodaku?" Memeluk pinggang Yn sehingga tubuh mereka benar-benar menempel

"Menurutmu?" Tanya Yn sambil membelai pipi Jungkook

"Sayang, kau nakal sekali."

"Aku memang nakal jika, aku bersamamu..."

Yn bisa merasakan kalau milik Jungkook sudah menegang dibawah sana.

"Sayanghh..." Jungkook menekan-nekan bokong Yn

"Mau ke kamar?" Tanya Yn ketika melihat wajah Jungkook yang mulai sayu

Jungkook mengangguk. Namun, ketika Jungkook ingin mengangkat tubuh Yn, terdengarlah suara Hanna yang baru saja memasuki rumah.

"Ckk menjijikan!" Ucapnya ketika melihat Jungkook dan Yn di sofa lalu setelahnya pergi menuju kamarnya

Mereka hanya mengabaikannya. Lalu Jungkook mengangkat tubuh Yn ala koala menuju kamar Yn.
.
.
.
.
.

Bersambung....

My Best Friend Is My Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang