eakk

167 17 2
                                    

Udah gak tau lagi mau kasi judul apaan pliss
.
.
.
Happy reading
.
.
.

"APA?!."

"Aurel jujur sama aku, benar kamu yang menyuruh orang itu?." Tanya areksa

Keduanya sedang berada di rumah pada sore itu. Aurel yang tak tau menahu tentang apa yang areksa bicarakan tak bisa berbuat apa apa

"Nyuruh apa? Siapa yang aku suruh?."

"Wanita itu yang kemarin menyuruh orang untuk menyerang markas?."

'apa maksudnya?' kerut dahi aurel semakin dalam "mas aku gak pernah nyuruh orang buat ngelakuin itu dan aku juga baru tau markas kamu kemaren kan?."

"Memangnya markas apa itu?." Sontak areksa terdiam mendengar pertanyaan yang di luncurkan oleh aurel "apa mas?."

"Udah ya aku pusing mau istirahat."

Aurel masih diam tak bergeming menatap kepergian areksa. Setelahnya aurel pergi menuju tepian kolam renang

"Halo van."

"Kenapa rel?."

"Tadi areksa nuduh kalau aku yang udah nyerang markas dia."

"Apa?! Kok bisa."

"Aku juga gak tau kenapa dia nuduh gitu ke aku. Tiba tiba dia pulang dan langsung nuduh aku gitu aja."

"Ok aku bakalan cari tau siapa dalangnya. Jangan lupa sama tugas kamu."

"Ya udah makasih. Aku tutup ya bahaya kalau ketahuan areksa" Aurel menutup telepon lalu menatap bulan yang bersinar begitu terang malam itu "coba aja kalau masih di bali."

"Gak mau pulang?." Aurel di kagetkan dengan suara areksa yang tiba tiba muncul di belakangnya

"Mas?."

"Kenapa, masih mau di sana." Areksa menghampiri aurel lalu mendekapnya lembut

Sentuhan itu beda dari biasanya. Seperti ada sensasi sensasi mencekek nya gitueh

"Mas udah lama di sana?."

"Enggak barusan."

'huft syukur deh'

Keduanya pergi ke kamarnya masing masing. Kenapa gak berdua? Karna takoet di entd ama areksa hwahaha

"Untung aja areksa gak dengar obrolan aku sama mas devan tadi. Kalau sampai ketahuan bisa mati aku di sini."

Baru akan menutup mata seseorang datang memeluk aurel tiba tiba.

"WOI SIAPA INI?!!!."

"Sayang mau peluk." Areksa🙏 "gak bisa tidur, aku tidur sini aja ya?." Paksa areksa

"Iya iya." Tubuhnya mendekap erat areksa "good night."

"Cium dulu."

"Gak mau!!."

"Cium dulu sayang!!." Areksa menarik aurel yang hendak kabur dari civokan nya. Namun tembakan nya tak meleset sedikitpun berhasil mendarat di bibir ranum aurel

buy wife (Beli istri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang