Party

484 38 2
                                        

  Areksa membawa aurel pergi ke sebuah gedung besar dan ada banyak orang orang kaya berdatangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  Areksa membawa aurel pergi ke sebuah gedung besar dan ada banyak orang orang kaya berdatangan

  Sepertinya ada party besar yang membawa semua orang orang kaya itu datang beramai ramai pada malam itu

  Semua orang masuk ke dalam gedung. Areksa naik ke atas podium dan aurel duduk pada sebuah bangku terdepan yang sudah di siapkan areksa

  "Pagi semua, maaf jika saya menganggu pagi kalian dengan undangan saya yang sangat mendadak ini."

  "Sebelum nya saya berterima kasih pada kalian semua yang bersedia datang ke pesta yang saya buat kali ini." Areksa memulai pidato nya sebagai seorang CEO

  "Saya membuat pesta ini sebenarnya bukan untuk memperingati gedung perusahaan baru milik saya. Tapi ada seorang wanita yang ingin saya perkenalkan pada kalian semua?."

  "What? Are you kidding Areksa? Kenapa gak bilang dulu sih kalo mau publish hubungan kita." Seru vanya yang mengangetkan seisi ruangan

  "Cih. Setelah makai gue sekarang dia mau ngelamar orang lain? Bajingan." Cibir saat mendengar ucapan vanya

  Vanya naik dengan kepercayaan diri nya yang setinggi langit, naik ke atas panggung dan merangkul lengan areksa

  "Sayang, kok kamu gak kasih tau aku sih? Kan aku bisa pakai gaun yang lebih bagus." Areksa menarik lengan nya dari rangkulan vanya

  Sontak vanya mengerutkan dahi nya merasa aneh saat areksa menggeser tangan nya. "Sayang?."

  "Maaf ya vanya tapi wanita yang saya ingin kenalkan itu bukan kamu."

  "Ah enggak kamu pasti bohong kan? Udahlah sayang jangan gitu deh." Ujar vanya masih dengan pede nya merangkul lengan areksa

  "Vanya tolong jaga sikap kamu." Areksa menatap aurel dari kejauhan "aurel?."

  Aurel nampak kebingungan ketika namanya yang di panggil oleh areksa. "Ha? Kenapa aku?." Aurel melambaikan tangan nya. Dirinya merasa malu ketika harus di lihat orang banyak

  Areksa dengan gagah menghampiri aurel lalu menarik lembut tangan nya naik ke atas podium bersama nya

  "Permisi mbak vanya?." Areksa seakan mengusir vanya secara halus. Kini posisi vanya telah tergantikan oleh orang yang tepat yaitu aurel

  "Tuan dan nyonya sekalian, dia adalah wanita yang saya katakan. Aurel."

  Tepuk tangan dan sorak sorai semua orang terdengar begitu meriah mendampingi senyum menawan areksa

  Namun tidak untuk aurel hatinya terasa terbakar saat melihat senyum yang mekar di atas penderitaan nya

  Seakan semua orang mendukung perbuatan bejat dari areksa kepada aurel. 'Dengan mudah nya lo senyum di depan gue kaya gini' batin nya berbicara

  Acara telah di mulai semua orang mulai membuka botol wine bersamaan, senyum di iringi tawa sangat menyayat hati lembut nan fluffy milik aurel

  "Bagaimana? Dekorasi ini semuanya saya yang pilih. Bagus?." Tanya areksa pada aurel yang tengah melamun menatap bunga tulip sebagai hiasan di atas meja

  Areksa memperhatikan pandangan aurel yang terus tertuju pada bunga itu "aurel? Kamu suka bunga tulip?."

  "Enggak gue benci bunga tulip." Ujar nya menatap tajam tepat pada bola mata areksa

  "Areksa aku mau ngomong sama kamu." Vanya menarik paksa areksa keluar gedung

  "Kamu mau ngomong apa vanya!."

  "Siapa perempuan itu? Kenapa dia yang kamu perkenalkan sama semua orang bukan nya aku?." Caci vanya menanyakan siapa aurel. Wanita yang tiba tiba masuk ke dalam hubungan nya dan areksa

  "Dia calon istri saya."

  "Calon istri? Enggak enggak kamu salah areksa. Calon istri kamu itu aku bukan perempuan itu." Vanya semakin terbakar api cemburu akibatnya beberapa orang menghampiri mereka

  Areksa menarik vanya menjauh dari sana "areksa kamu harus jelasin sedetail mungkin dari mana perempuan jalang itu muncul."

  "Jaga omongan kamu vanya! Aurel itu perempuan yang saya pilih untuk menjadi istri saya."

  "Areksa kita ini udah tunangan orang tua kamu dan orang tua aku juga udah ketemu kan? Dan mereka setuju dengan hubungan kita."

  "Kami gak bisa ambil keputusan seenaknya areksa, aku ini tunangan kamu loh!."

  "Cukup vanya saya sudah muak dengan ocehan kamu selama ini. Saya sudah punya pilihan dan saya tidak mau mengubah pilihan itu, titik."

  Areksa kembali ke dalam menemani aurel yang sudah hampir di bawa lari oleh mimpi nya

  "Aku harus singkirin perempuan itu. Jangan sampai nanti dia yang menikah sama areksa. Enggak enggak jangan!."

Bersambung...

Note

    Jangan lupa vote ya! Semakin banyak vote aku jadi makin semangat upload bab baru!!

  See you soon💗


 

buy wife (Beli istri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang