"Indah"

246 17 1
                                    


HAIIIK👋
HAPOY READING ALL 💗💗
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE NYA
SAYANG
.
.
.

Kala itu dua Minggu setelah aurel keluar dari rumah sakit. Kedua sejoli ini tampak mesra setelah beberapa hari bersama di rumah sakit

Flashback on

"Aurel. Nihh aku bawakan buah buat kamu." Sapa areksa pada pagi yang hangat itu. Aurel tampak menyambut dengan senyuman manis di wajah nya

"Wahh makasih mas. Buah apa aja mau dong."

Areksa mengupaskan sebuah apel untuk aurel. "Gimana manis?."

Aurel mengangguk kegirangan. Di hari yang lain...

*Rooftop*

"Rel kamu kalo mau nikah umur berapa."

"Umm sekitar umur 21 tahun an lah. Kalo di umur sekarang belum siap."

*Taman*

"Rel aku punya hadian."

"Hadiah? Apa."

"Tadaa." Sebuah bunga di rangkai khusus untuk aurel oleh areksa. "Gimana? Suka ga."

"Cantik banget! Makasih mas."

Flashback off

"Hari ini masak apa sayang." Areksa mendadak memeluk aurel dari belakang

"Ihh mas jangan gitu." Tangan nya sedikit mendorong areksa menjauh

"Emang nya salah meluk calon istri?." Kata kata itu tak membuat aurel menggubris nya malahan aurel terdiam setelah mendengar ucapan itu

"AREKSA!!!." Pekik margareth yang tiba tiba datang. "Kamu ngapain lagi masih di sini? Belum puas kamu buat anak saya menderita?."

"Ma? Ngapain ke sini."

"Udah cukup ya areksa, vanya bilang kalau kamu membatalkan pertunangan dan akan menikahi perempuan ini. Benar itu?."

"Ya apa salah nya?."

"APA SALAH NYA? ya jelas salah dong kita ini keluarga terpandang keluarga 'Mahendra' masa keturunan keluarga mahendra datang nya dari perempuan yang bibit bobot nya gak jelas?."

"Ma aurel juga manusia, dan aku cinta sama dia." Mendengarnya aurel menoleh pada areksa

"Cinta? Memangnya cinta bisa menjamin kalau perempuan ini bukan cuma manfaatin kamu aja? Siapa tau dia emang sengaja untuk morotin harta kamu." Cemooh margareth dengan tatapan tajam nya pada aurel

Aurel hanya tertunduk diam mendengar caci makian margareth yang tepat sasaran pada relung hati nya

"Ma stop! Aku udah dewasa dan aku berhak memilih siapa wanita yang mau aku nikahi. Dan mama gak berhak sedikit pun atas hal itu." Margareth memasang wajah terkejut setelah areksa menyebutkan kalimat kalimat terakhir

"Wah wah memang hebat ya kamu mencuci otak anak saya. Perempuan murah kamu! Gak ada harga diri!!." Margareth menghempaskan se teko air ke wajah aurel

buy wife (Beli istri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang