Mereka semua sedang makan bersama di dorm. Tapi di antara member tidak terlihat Wain dan Zayyan.
"Dimana Zay dan Sehoon?"
Lex mengamati dan menanyakan ke semua orang di depannya. Beomsoo menimpali dengan cepat,
"Mereka berdua sedang marahan"
Davin terkejut.
"Eh iya kah? Tidak biasanya""Marah kenapa Beom?"
Gyumin juga ikut penasaran."Aku tidak tau pasti, tapi sebelumnya mereka seperti biasa saling serang dan bermain. Tapi tiba-tiba Sehoon pergi ke kamarnya dan menutup pintu meninggalkan Zayyan di ruang tengah sendiri"
"Perdebatan antar sahabat kan sudah biasa"
Lex menenangkan suasana yang tiba-tiba berubah.Leo tak bisa melanjutkan acara makannya. Dia ingin menghampiri Zayyan.
"Aku akan menyusulnya ke kamar"
Hyunsik menahan tangan Leo, menyuruhnya untuk tetap duduk.
"Selesaikan makanmu dulu. Setelah ini siapapun boleh menghampiri Zayyan atau Wain. Aku sudah memisahkan makanan mereka berdua"
Kakak tertua memang selalu memikirkan banyak hal detail untuk adik-adiknya.
"Kalau menyusulnya sekarang, kalian semua tidak akan jadi makan dan sakit bersamaan"
Ia benar, pada akhirnya member menuruti perkataan Hyunsik dan memilih melanjutkan kegiatan makan yang sempat tertunda.
•
•
•
•
•Sekarang di kamar Zayyan sudah ada Leo, Sing dan Davin.
"Ada apa?"
Sing to the point, dia tidak bisa tinggal diam melihat Zayyan tidak seceria biasanya."Ceritakan pada kami atau aku ke kamar Wain hyung dan meminta penjelasan"
Leo tidak kalah tegas, Davin juga tidak bisa santai.
"Kalian seperti akan menghadapi seorang preman, ini hanya sedikit salah paham. Nanti kita juga akan berbaikan"
Sementara Zayyan ingin mendiamkan Wain dulu. Kemungkinan Wain juga seperti itu.
Zayyan masih merasa sebal jika mengingat kejadian tadi."Tapi ini tetap salah Wain, dia yang mencubit perut dan lenganku. Ketika aku membalasnya dia malah marah dan pergi begitu saja"
"Hyung membalasnya seperti apa?"
Davin mencoba menengahi."A-aku cuma bilang otot besarmu kalah dengan kekuatan Hyunsik hyung"
Hyungnya ternyata mengeluarkan kata-kata keramat. Tiga adiknya hanya bisa menepuk jidat.
"Dia pasti tersinggung hyung"
Davin ingin tertawa tapi ia tahan. Ini bukan waktu yang tepat untuk meledeknya.Tiba-tiba pintu terbuka lebih lebar, semua penghuni kamar menoleh ke sudut pintu. Hyunsik masuk ke kamar dengan senyuman hangat.
"Zayyan ayo makan dulu ke ruang tengah.."
"Aku sedang malas hyung, aku ingin di kamar saja"
Zayyan agak merengek ke hyungnya."Makanlah Zayy, kalau tidak mau makan aku akan membuangnya"
"Noo, okay aku akan makan"
Bagi Zayyan pantang membuang makanan.
•
•
•
•
•Ini diluar rencana Zayyan, ternyata Wain sudah duduk di ruang tengah dan siap memakan hidangan yang disisihkan Hyunsik hyung tadi.
Sepertinya semua member sudah bersekongkol untuk mendamaikan mereka. Tidak ada satu pun yang keluar dari kamar. Hanya mereka berdua disini.
Zayyan sudah saling beradu pandang dengan Wain, tidak mungkin menghindarinya lagi.
Rasa lapar juga menguatkan tekad Zayyan untuk stay di sana dan makan bersama Wain.
Dia duduk pelan-pelan memastikan Wain tidak langsung meninggalkannya."Maaf"
Itu suara Wain."Aku juga minta maaf"
Rasa canggung tak terhindari.
"Tolong jangan bilang seperti itu lagi Zayyan"
"Aku tak bermaksud mengejekmu, tadi benar-benar hanya bercanda"
"Aku jadi merasa tidak keren di matamu. Aku ingin terlihat paling maskulin di antara member"
Raut wajah Wain menjadi agak serius.
"Semua fans mengakui kamu yang paling maskulin sehoon.. suaramu deep, ototmu besar, tinggi badanmu juga sangat cocok. tidak ada yang kurang kan?"
"Benarkah? menurutmu juga seperti itu?"
"eumm! of course"
Jawaban dan senyum simpul Zayyan membuat Wain sedikit tersipu."Aku ingin kamu mengandalkanku Zayyan.. Ketika kamu ingin main bersama ajaklah aku. Kamu butuh bantuan, panggillah aku. Kamu bersedih, datanglah padaku.."
Scene berganti, sekarang Zayyan lah yang salah tingkah.
"Ta-tapi kamu suka sekali nabokin aku hoon, fans yang melihat pun mengira sedang ada perundungan"
Wain tertawa lepas. Zayyan sangat lucu. Matanya polos tapi bibirnya cemberut.
"Aku tidak tau cara mengekspresikan kegemasanku padamu Zay.. Lagipula kamu juga sangat suka menguji kesabaranku. Jadi siapa yang sebenarnya suka mencari-cari perhatian?"
"Kamu juga mudah kesal padaku, ke member lain tidak begitu"
Zayyan tidak mau kalah."Okee, aku minta maaf.. Aku memang sengaja sering menggodamu, aku sengaja sering menggelitikimu sampai tertawa kencang, mendekapmu erat sampai kamu teriak, mencubitimu karena gemas, menekan dan menepuk-nepuk badanmu sebagai bentuk pertahanan diri agar tidak menggigitmu. Apa kamu memaafkanku bayi itik?"
Apa yang Wain bilang lebih dari yang Zayyan kira. Jadi sebenarnya mereka berdua memang suka cari perhatian satu sama lain.
"Eumm aku memaafkanmu serigala pemarah, aku juga minta maaf sering mengusilimu.. kamu tetap yang paling cool di mataku"
Stop, Wain sangat malu sekarang sampai menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
•
•
•
•
•Setelah makan dan obrolan panjang,
Mereka berdua kini sudah berdiri dan beranjak ke kamar masing-masing,tapi Wain tiba-tiba mencekal tangan Zayyan.
"Ada apa?"
Zayyan berkedip-kedip,
Wain memeluknya.Belum hilang rasa kaget,
tiba-tiba Serigala pemarah itu mencium keningnya."Aku menyayangimu Zay"
Wain lari secepat mungkin dan menutup pintu kamarnya.
Fin.
Apakah 2 orang ini akan selalu memakai bahasa cinta saling berantem?
Gemes banget ^^
Alpha seorang wain memang tak diragukan.
🐺❤️🐥~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything • oneshot • Zayyan
Contoyou are my everything • sweet moments • short story • • • • • • • • • • • • • • • ini fanfiction momen zayyan bersama 8 member kesayangan. ✿♡‿♡✿