INTROVERT (GYUZAY)

779 100 11
                                    

Gyumin menyusul Zayyan yang duduk di dalam studio mini (agensi). Dia mengira Zayyan sedang live atau menggambar sesuatu.

"Ohh kamu tidak sedang live Zay? Aku masuk karena ingin menyapa sovely"
Gyumin sedikit terkejut ketika membuka pintu studio karena melihat Zayyan tidak mengerjakan apa-apa.

"Tidak, aku hanya ingin duduk disini"
Zayyan menanggapinya dengan tersenyum manis.

"Hanya duduk melamun? ada yang merecokimu? ada yang kamu khawatirkan?"
Gyumin ikut terusik, dia tidak ingin Zayyan tiba-tiba menjadi pendiam. Zayyan adalah sunshine mereka.

Semua member Xodiac bagai pernak-pernik di langit. Ada yang seperti rasi bintang, matahari cerah, sinar bulan, awan teduh, busur pelangi, rintik hujan, semilir angin, putih komet dan garis cakrawala. Mereka bak visual dan karakter yang selalu kita nantikan dan bayangkan.

Gyumin adalah Si awan teduh, seseorang yang siap menaungi kita saat dilanda perasaan tak nyaman. Dia yang mengamati member dengan detail meskipun dari kejauhan.

"Boleh hari ini aku tidur denganmu Gyu?"
Agaknya Zayyan mempunyai niatan satu malam untuk bertukar tempat tidur.

"Boleh saja Zay, mau curhat?"
Gyumin seakan mengerti si kecil dari Indonesia ini butuh mengisi baterai sosial, rileks dan menyetabilkan suasana hati.

Sebagai seorang ber-MBTI (i) pasti terhubung dengan perasaan yang tiba-tiba ingin menyendiri.

"Kamu pasti lelah sehabis MC. Tapi bagaimana bilangnya ke Wain dan Sing?"

Meminta izin mereka bukanlah hal sulit tapi juga bukan hal yang mudah dilakukan.

"aku akan mencoba ke Wain dulu"
Zayyan berdiri dan akan keluar dari bilik mini itu.

"Pelan-pelan saja ngomongnya, terutama ke Sing"
Sudah pasti Zayyan mengangguk paham maksud si puppy atau awan teduh.





Zayyan mencari-cari Wain di sekitar ruangan dance dan musik, tapi dia belum juga menemukannya. Akhirnya dia memutuskan untuk membuka bilik studio satu-satu.

"Sehoon.. apa aku mengganggu?"

Ternyata sehoon sedang menulis lagu di sana, di dalam bilik studio yang lain.

"Tidak, kenapa Zay?"
Wain seketika menghentikan aktivitasnya.

Zayyan diam sejenak. Memikirkan kata-kata teraman.

"Malam ini aku boleh tidur di kamarmu? maksudku tidur bersama Gyu"

"Hm.. kamu bersama Gyu saja? aku tidak boleh ikut?"
Si serigala mulai menggodanya.

Hyung kecil menggelengkan kepala tanda tidak setuju. Nanti tak ada bedanya bila sekamar dengan Wain karena sudah pasti Si serigala itu akan terus menjahilinya.

"kamu bersama Sing dulu. Hanya satu malam"
Zayyan merayu Wain dengan memijat lengan kekarnya.
"Boleh ya?"

"Memang ada apa Zay? ada masalah dengan Sing?"
Wain merebahkan sedikit badannya ke pembatas bilik, dia menikmati pijatan Zayyan, sengaja mengulur waktu dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terlalu penting adalah ide bagus.

"100% tidak ada masalah apapun, aku benar-benar cuma ingin mengistirahatkan otak dan menyimpan energiku sebentar. Aku mohon sehoon.."
Kini pijatan Zayyan beralih ke pundak.

"Baiklah, karena pijatanmu enak. Aku luluh. Sing sudah tau?"

"Belum, Aku akan segera menemui Sing karena kamu setuju"
Mata Zayyan berbinar-binar seperti mentari pagi setelah Wain mengabulkan permintaannya.

Wain tidak kuasa mencegah rasa gemas melihat seseorang di depannya berloncat-loncat girang seperti anak kecil. Dia ikut berdiri sambil menatap lembut dan tersenyum.
"Peluk dulu"

"Tidak mau, kau akan mendekapku sampai tidak bisa bernafas seperti yang sudah-sudah"

"Zayyan"
Suara Si serigala itu tiba-tiba menjadi lebih dalam dan berat. Seolah menuntut.

Zayyan tak sanggup melawan. Si hyung kecil itu mempersempit celah antara mereka berdua,
lalu memeluknya pelan dan siaga.

"Yaak, Sehoon lepas. Dadaku sesak. Aku akan membalasmu!"

Insting menerkam Si serigala belum berubah.





"Sing boleh ya aku tidur di kamar Gyu malam ini?"

"Kalau sekadar untuk menenangkan diri, aku bisa diam, aku tidak akan berisik atau melengkingkan suaraku"
Sing sedikit tidak terima. Apa semengacaukan itu dirinya.

"Bukan begitu.. Ini sama saja dengan kamu tidur di kamar Davin untuk melanjutkan main game, tidur di kamar beomsoo sehabis nonton film atau tidur di kamar Gyumin untuk saling bertukar cerita. Aku hanya sedang malas berbicara, bercanda dan bergerak. Hanya itu. Mungkin jiwa introvert sedang menguasai. Sing kamu mengerti?"

Sing dan Zayyan berdiri di lorong dekat tangga untuk saling memberi penjelasan agar tidak terjadi salah paham. Ternyata memang tidak sesederhana yang dikira.

Padahal ini sebatas pindah tidur. Dan satu malam.





Setelah drama perijinan yang panjang, akhirnya Gyumin dan Zayyan bisa tidur dalam satu kamar.
Sementara ini Zayyan masih berbaring di satu tempat tidur bersama Gyumin. Mereka bercerita santai sambil berpegangan tangan dan Gyumin yang memandang lembut.

"Aku iri dengan kemampuan dancemu Gyu, Vocalmu bagus, kau juga cepat belajar bahasa baru, kau bisa banyak hal. Ahh ini bukan iri, tapi kebanggaan"

"Aku lebih bangga padamu, kau belajar semuanya bersamaan bahkan dengan keterbatasan bahasa. Hebat sekali Zayyanku"

Gyumin mengusap pipi Zayyan yang bersemu, sembari menyaksikan lebih dekat mata innocent yang di depannya. Si puppy mengakui mata itu dapat menghipnotis orang.

"Aku tidak mengantuk, tapi ini sangat damai"
Zayyan memposisikan badannya menyamping menghadap Gyumin.

Gyumin terkekeh. Zayyan sangat lucu. Lucu yang tidak membosankan.
"Benarkah? Kalau begitu di waktu mendatang kita harus merencanakan momen berdua saja"

Kini Si puppy juga ikut menyampingkan badannya. Mata mereka bertemu intens.
Jari Gyumin meraba lembut kelopak mata Zayyan yang secara natural terpejam karena sentuhan itu.

"Mata ini berbahaya Zay"

Zayyan berkedip-kedip berusaha memahami kalimat Gyumin.

"Tidak perlu dipikirkan Zayyanku, sekarang waktunya tidur, sudah jam setengah 12 malam. Besok kita punya jadwal"

"Eum.. iya Gyu, ayo tidur sekarang"

Zayyan yang baru saja beranjak pindah ke ranjang Wain dihentikan oleh Gyumin. Tangan itu mencekalnya.

"Di sini saja"

Zayyan termenung,
dan berakhir tinggal satu ranjang dengan Gyumin.

Sesaat di penghujung terjaganya, Si sunshine  tersentak karena kepalanya digeser ke dalam leher Si awan teduh untuk direngkuh hangat.

"Zayyanku.. Aku menyayangimu, mimpi indah"











Fin.








Gyumin adalah salah satu comfort zone kita ♡
Mungkin member juga.
Yang bantu ngemong anak2, soft dan pengertian.
Kadang aku mikirnya dia INFJ karena membaur banget dengan sifat2 member yang lain.
Sayang banget sama Si awan teduh ^^

Everything • oneshot • ZayyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang