MALAM MINGGU (SINGZAY)

948 106 26
                                    

Mulai hari ini agensi memberi tugas pada staff dan member untuk ikut andil big project dari dream rookie, salah satunya adalah photoism.

Jangan bertanya mengenai sovely, tanpa permintaan agensi, mereka akan melakukan perancangan matang dalam vote, menyisihkan biaya, meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan yang terbaik. Merekalah team marketing sesungguhnya.

Lex, Hyunsik, Beomsoo dan Wain sudah berangkat lebih dulu ke lokasi photoism box terdekat agensi. Sedangkan member lain photoism di tempat terdekat dorm.
Member melakukannya di waktu dan tempat terpisah agar tidak terlalu memicu perhatian fans.





"Sore ini kan kita ke photoismnya?"
Sing bertanya sembari memilih baju di lemarinya yang akan dia pakai nanti.

"Iya.. bersama Leo, Gyumin dan Davin"
Zayyan belum mengalihkan perhatiannya pada Sing karena game di hpnya lebih menarik.
Kata k-sovely game itu hanya dimainkan anak-anak SD di korea, tapi Si hyung kecil itu tak masalah, menurut dia ini seru.
{Gemes amat ><}

"Dan nanti malam adalah malam minggu Zay"

"Aduh, weekend.. pasti lebih ramai dari biasanya"

Sing menghela nafasnya lebih panjang.
Untuk kesekian kali Si hyung kecil tidak peka.

"Sing, aku mau ke kamar Gyumin sebentar, mau liat buku catatan kelas bahasa tadi, dia pasti mencatatnya lebih lengkap, kamu mau ikut ke bawah?"
Si hyung kecil ingin mengajak Sing yang terlihat berbaring membisu sambil menatap langit-langit kamar.

"Tidak"
Sing menjawab dengan singkat, namun nada suaranya sedikit ketus.

Zayyan yang hampir melewati pilar pintu menyadari ada yang salah, itu bukan nada ramah Sing. dia menoleh pada Kelinci titannya.

"Ada apa? aku membuatmu kesal?"
Dengan lugunya hyung kecil ini bertanya tanpa ada rasa sesal.

Sing segera menggerakkan badan menghampiri seseorang yang lebih tua 2 tahun darinya, mengangkat hyungnya masuk kembali ke dalam kamar dan menutup pintu cukup kencang.

Dia tampak menahan rasa geram dan gemas.

Disenderkannya hyung kecil itu ke dinding putih kamar, memanfaatkan kedua lengan besarnya hasil dari workout untuk memblokade ruang berdiri Zayyan.

"Kau selalu melupakannya, sudah ku bilang jika tidak ada jadwal aku akan menagih malam mingguku"

"Maaf, lupaa.. Anggap saja malam ini kita jalan-jalan malam minggu, bersama member"
Karena seringnya ada jadwal di tanggal weekend, Zayyan benar-benar lupa tentang agenda pribadi mereka berdua.

Sing-nya masih marah, dan masih membelenggu sampai Si hyung kecil tak dapat bergeser.

"Sing"

Satu-satunya jalan adalah memeluknya. Erat.

"Kamu ingin aku bagaimana?"
Zayyan bertanya sekaligus merangkul lembut, melilitkan tangan ke belakang punggung lebar seraya menghayati setiap debaran jantung dirinya dan yang lebih tinggi.

Sing membalas pelukan hangat dan merindukan itu. Sebuah pelukan penuh kepasrahan namun intens, bagai kekuasaan yang mendominasi tadi diserahkan ke pemilik mata indah dan sejuk di depannya.

Bahkan sebatas saling memandang pun getaran mereka berbeda. Apa kalian merasakannya?

"Bisakah kita tunda photoismnya? Bila tidak bisa pergi malam ini, menyenangkan juga di dalam kamar, berdua saja"
Sing berbicara halus dan menyatukan dahinya tanpa mengalihkan pandangan,
sembari memindahkan tangan Zayyan ke belakang lehernya dan mengaitkan kedua tangannya pada pinggang sempit Si hyung kecil.

Everything • oneshot • ZayyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang