MAKNAE (DAVZAY)

944 109 8
                                    

Davin dan Zayyan baru saja menyelesaikan live bersama di apk pluschat.
Mereka berdua sedang menuju ke ruang dance.

"Hyung, kau yakin akan berlatih dance juga? Aku mungkin agak lama disini"

"Tenang saja Vin, aku berlatih sebentar dan menunggumu. Sangat malas pulang dorm sendirian apalagi ini sudah mulai gelap"

Benar saja Zayyan hanya ikut 30 menit random dance bersama Davin. Setelah itu dia merebahkan badannya ke lantai ruangan.
Energi Davin seperti tidak habis-habis. Passionnya dalam menari sangat kuat.

"Vin, kamu tidak capek?"

Yang ditanya hanya tersenyum dan melanjutkan tariannya.

Tak terasa Zayyan memejamkan mata dan terlelap.
Semua tau hyung kecil ini sangat mudah mengantuk.

Davin yang sibuk menari seketika berhenti dan menoleh ke arah Zayyan, ia tak bisa untuk tidak memperhatikannya.

"Sangat lucu dan imut"

Rasa frustasi menghinggapinya karena ingin menyentuh wajah Zayyan.
Selama ini dia tak punya kesempatan bebas untuk lebih dekat dengan hyung kecilnya.

Masih berusaha mengalihkan tatapan mata itu ke kaca tapi sulit.
Davin mengaku menyerah.
Dia mendekat ke arah tempat Zayyan berbaring, duduk di sampingnya dan terus meneliti fitur wajah Zayyan.

"Dagumu terbelah hyung, detail yang indah. Tulang pipimu menonjol seperti mochi yang tertempel"

Davin terkekeh kecil.

"Tapi tidak ada yang lebih lucu tidur dengan mata terbuka sepertimu hyung, benar-benar membuat orang lain tak bisa mengabaikanmu"

Tangan Davin terulur ke kening Zayyan, meminggirkan anak rambut yang sedikit mengganggu.

"Bibir tipis ini seperti layer cake"

Belum sampai jari Davin mendarat ke bibir yang dia amati sedari tadi, hyung kecilnya terbangun.

"emhmm"

Zayyan menggeliat kurang nyaman lalu membuka matanya pelan-pelan. Sorot matanya selalu lembut bahkan ketika dia menajamkan netranya pada Davin yang juga memandangnya.

"Davin.. aku tertidur sangat lama yaa"

"Tidak hyung, hanya sebentar. Aku baru saja selesai"

Zayyan segera duduk, menoleh ke kanan dan kiri sambil mengerucutkan bibirnya.

"Mau pulang?"

Zayyan menganggukkan kepalanya pelan.

"Hyung masih mengantuk kan, Ayoo"

Zayyan masih bingung melihat tingkah Davin.

"Kenapa masih bengong? naik sekarang"

Bagaimana tidak bingung, Davin tiba-tiba berjongkok membelakanginya seperti siap untuk menggendong.

"Aku bisa jalan sendiri Daviiin, kamu juga pasti capek"

Gelengan kepala Zayyan sebagai tanda tidak setuju. Langkah kakinya hampir melewati Davin tapi maknae besar ini menahan dan memohon.

"Hyung.. aku sangat ingin menggendongmu. Sing dan Leo bisa melakukan apa saja denganmu, kenapa aku tidak? Aku maknae juga kan?"

Hyungnya terkesiap sekian detik, perkataan davin membuatnya menyadari sesuatu. Davin adalah maknae, tak peduli dia lebih dewasa dan bertubuh tinggi, Davin tetaplah maknae.

Zayyan berbalik dan tersenyum.

"Aku sangat berat tapi kekuatan maknaeku lebih besar"

Davin membalas senyum yang lebar dan pipinya merona.

"Sudah siap?"

Iya sekarang hyung kecil itu sudah melingkarkan lengannya di leher Davin. Tangan Davin juga sudah menyangga badan Zayyan.





"Kita tidak naik Bus Vin?"

Davin mulai berjalan santai ke luar gedung agensi.

"Ini sudah larut hyung, bagaimana kalau kita berjalan kaki saja sambil menikmati suasana malam?"

"Jaraknya kan lumayan, nanti kamu lelah"

"Jalan kaki bersama hyung tidak akan lelah"

"Kalau begitu aku akan turun, kita berjalan-jalan sekaligus merilekskan pikiran"

Zayyan sepertinya menyukai ide untuk menikmati pemandangan lampu-lampu.

"Tetap di punggungku hyung, aku suka seperti ini, hanya kita berdua"

Zayyan tiba-tiba menjadi agak kikuk.

"Aku tidak akan bertanggung jawab memijatmu Davin"

Davin tertawa lepas, reaksi hyungnya selalu lucu.

"Biar aku sendiri yang mengatasinya, hyung cukup menemaniku"

Kata-kata Davin sangat manis, Zayyan tak bisa untuk bersikap biasa.
Dia menyandarkan kepalanya di pundak Davin yang lebar.

"Davin..."

"Eumm?"

"Ini sangat nyaman"

Davin sontak salah tingkah. Hyungnya mendadak bersikap manja.
Ini salah satu momen yang dia tunggu.

"Aku harap waktu berjalan lebih lambat"

Hening dan sunyi.

"Kenapa?"

"Biar bisa bersama hyung lebih lama"

"Davin, kita sering bertemu.. Kapanpun kamu mau"

"Kenyataannya tidak begitu hyung, aku sering mengalah"

"hmm?"

Zayyan tak paham.

"Hyung sering dikuasai member lain"

Suara tawa hyungnya terdengar. Davin lebih menggemaskan dari yang Zayyan kira, dia merajuk, lucu sekali.
Tangan Zayyan patpat kepala Davin dan mencubit pipinya.

"Aku sering bermain dengan hyunsik dan gyumin hyung tapi juga ingin bermain bersamamu"

"Baiklah setelah ini kita lebih sering berbagi momen. Bagaimana?"

"Hyung sudah berjanji"

"Iyaaaaa"

"Hyung harus ingat, aku juga maknaenya Zayyan hyung"

"Iyaaaaa Davin"

"Kalau hyung mengingkarinya, aku tidak akan mau lagi menjadi partner wibumu"

Sepanjang jalan mereka tergelak bersama.





Sudah hampir sampai di gedung dorm mereka. Satu belokan lagi.

Zayyan sudah turun dari gendongan Davin sejak berhenti di minimarket untuk membeli cemilan dan minuman.

Dormnya sudah kelihatan. Davin dan Zayyan masih bergandengan tangan sambil menghirup udara malam.

Davin tiba-tiba terperanjat.

"Tuh kan"

Zayyan memfokuskan penglihatannya.

"Tidak apa-apa Vin, aku akan menjelaskan pada mereka. Setelah ini kita langsung istirahat saja"

"Bukan begitu"
Davin menghela nafas.

Padahal dia sudah mengabari Lex akan pulang terlambat bersama Zayyan tapi sepertinya member lain tetap menunggunya.

Iya di depan dorm sudah ada Wain, Sing dan Leo.









Fin.







Resiko bayik baik hati, jadi banyak yang khawatir. Davin, aku mendukungmu. ><

Everything • oneshot • ZayyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang