WITH U (WAINZAY)

946 126 123
                                    

Pemuda kecil dan manis itu berjalan pulang sendirian dari agensi setelah menyelesaikan aktivitas rutinnya. Ia segera menuju gedung dorm yang terletak di sudut kota namun cukup strategis.
Tak sabar merebahkan tubuhnya pada ranjang empuk dan nyaman miliknya.
Bagi Zayyan, kamarnya selalu menjadi tempat yang paling ideal untuk memberi jeda dan mengelola jiwa introvert-nya yang meronta-ronta.

Pintu itu dibuka, tentu hanya dia seorang yang berada di dalam sana. Flatnya kosong tanpa ada penghuni lain.

1 jam yang lalu di agensi, semua member Xodiac sedang berlatih dan mengambil kelas tertentu sesuai jadwal harian mereka. Ketika diperbolehkan kembali ke dorm, beberapa member ada yang memutuskan untuk berjalan-jalan terlebih dahulu.
Lex, Hyunsik dan Gyumin memilih stay di agensi.
Beomsoo dan Wain ingin bersantai serta menyegarkan otak mereka di cafe.
Sing, Davin dan Leo menghilangkan segala penatnya dengan pergi ke arena hiburan indoor.

Kenapa Zayyan tidak ikut member-member tersayangnya? Padahal Si hyung kecil ini paling tak suka dengan kesepian. Entahlah dia mungkin sudah kewalahan menangani energinya yang terkuras habis, tidak ada rencana lain selain istirahat. Cuma itu yang ada di pikiran Zayyan sekarang.

Pemuda manis bermanik innocent itu sekilas melihat sekeliling melalui binaran hitam selepas pintu flat tertutup olehnya. Memastikan tak ada yang asing, insting nalurinya waspada karena ia sedang tak ditemani siapapun. Dia pun bergegas mengarah ke kamar yang berdekatan dengan ruang tengah.

Dilemparkan tas, sepatu, dan jaketnya asal-asalan ke sembarang arah. Sesaat dalam hitungan detik setelah menyentuh kasurnya, ia terlelap nyenyak.





"Zay.. Zayy.."
Seseorang mengguncang pelan tubuh Zayyan yang tertidur pulas.

"Ermm.."
Erangan halus terdengar.

Tanpa sadar jari telunjuk Wain bermain-main diantara tulang pipi Zayyan dan tepi bibir tipisnya. Ia menusuk-nusuk bagian pipi itu hingga Sang empunya terbangun.

"Bangun Zay.."
Pemuda tinggi itu tersenyum melihat pemandangan lucu di depannya.

"Pfftt.. seperti ini seorang pria matang berumur 24 tahun? aku bahkan tak berani meninggalkannya sendiri di dorm"

"Wain.. Kau disini?"
Si kecil mengerjap-ngerjapkan matanya supaya dapat memandang fokus pada Wain. Retinanya masih mengabur.

"Lapar kan? Kita makan bersama. Aku membelikanmu soup di kedai dekat agensi"
Senyuman Wain belum hilang dari wajah tegasnya.

"Sudah pada balik ya? Kok sepi?"
Butuh waktu bagi Zayyan mencerna situasi sekitar, dia bahkan belum bangkit untuk mendudukkan tubuhnya. Masih setia memeluk boneka pokemon hadiah dari fans.

"Tanyakan nanti, ayo bergerak ke meja makan atau aku gendong saja? Aku sih mau--"
Pemilik pesona jantan yang pekat itu tidak sepenuhnya bercanda. Dia benar-benar mau menggendong Zayyan.

"Iya.. tunggu sebentar.."
Suara parau Zayyan menandakan sebenarnya dia masih ingin bermalas-malasan. Namun Wain menarik perlahan badannya untuk bangkit dan sedikit memaksa Zayyan agar beranjak dari tempat tidur, dia menggandeng tangannya pelan untuk melangkah ke dapur dengan terkantuk-kantuk. Sesekali uapan kecil lolos dari bibir tipisnya.

"Good boy"
Ujar Wain sembari terkekeh melihat wajah Zayyan yang merengut.
Ia juga mengacak rambut Zayyan gemas.





Wain memperhatikan paras Si pemuda manis dengan pandangan lembut sambil menikmati soup yang sudah dituangkannya dalam mangkuk.

"Suka?"

Everything • oneshot • ZayyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang