Member tidak di dalam kamarnya masing-masing. Mereka semua berkumpul di flatnya Lex.
Makan bersama adalah strategi terefektif untuk menumbuhkan kehangatan dan afeksi satu sama lain.Selang beberapa menit acara makan siang yang sangat terlambat itu berakhir.
Namun member masih bersantai di ruang tengah.Wain yang sedari tadi bermain smartphone, berangsur berdiri hendak keluar flat.
"Ikut denganku Zay"
Dia menawari Zayyan yang duduk di bawah, bersandar dekat sudut sofa."Hmm?"
Gumaman Si kecil tanpa memandang Wain.Si hyung kecil itu sedang sibuk memegang kartu pokemon yang langka. Dia masih belum mencerna kalimat ajakan dari Wain.
Wain yang sudah sangat gemas hanya bisa menahan diri untuk tidak mendekap seperti kebiasaannya pada manusia yang mengacuhkannya ini.
Jari Si serigala mencolek pucuk hidung Zayyan, pertanda meminta perhatian.
"Ayo Zayyan"
Wain membentangkan telapak tangannya agar Zayyan menyambut dan menggenggamnya.Tapi sebenarnya itu bukan seperti ajakan, lebih sebuah perintah lembut.
"Mau kemana Wain?"
Terpaksa Zayyan mengakhiri kegiatan meraba-raba kartu pokemonnya dan mengikuti tarikan tangan Wain yang mengarah ke luar pintu flat.Baru saja Zayyan melangkah sebuah tangan lain mencengkramnya. Menghentikan kakinya untuk bergerak, begitu pula Wain.
"Kemana?"
Sing menatapnya tajam. Mendadak aura mengintimidasi terasa. Dia seakan lupa kedua orang itu adalah hyungnya."A-aku tidak tau Sing, Wain yang menyeretku"
Suara Zayyan terbata-bata. Entah kenapa dia sering berhadapan dengan situasi seperti ini.Wain sangat mengerti protektifnya Sing ke hyung kecilnya.
"Ke *Luna cafe. Cafe yang di depan gang""Kenapa tidak pergi sendiri hyung?"
Wajah yang tadinya tegang kini melunak, Sing tersadar ekspresinya tadi agak berlebihan."Aku ingin ditemani Zayyan"
"Bagaimana kalau aku ikut?"
Kelinci titan sengaja. Iya dia sengaja menawarkan diri supaya lebih seru saat perjalanan.Tidak itu bohong, sejujurnya dia tidak mau membiarkan hyung kecilnya pergi bersama Serigala.
"Kalau begitu tidak jadi pergi saja, kamu juga pasti lelah. Tadi scene syutingmu kan lumayan banyak"
Wain tidak ingin diganggu, jadi lebih baik ia membatalkannya.Kedua tangan yang memegang jari dan lengan Zayyan terlepas. Sing dan Wain terlihat saling berbagi rasa kecewa, dan Si hyung kecil ini seolah penyebabnya.
Padahal Zayyan tidak tau apa-apa.Zayyan menoleh ke kanan dan kiri, dia merasa harus segera mencari ide dan bertindak cepat.
"Sehoon ayo ke *Luna cafe, aku jadi ingin beli latte. Aku akan membelikanmu juga Sing. kamu di sini saja yaa.. istirahat dulu"
Sehalus mungkin Zayyan berbicara pada Sing, sembari menyentuh rahang si kelinci titan yang selalu dia banggakan.
Sing dan Wain terdiam sejenak. Dipastikan mereka menyetujui tawaran Zayyan.
"Baiklah, aku tidak jadi ikut. Jangan lama-lama Zay"
Sing tak bisa menolak, dia terhipnotis sentuhan tadi. Toh jarak antara cafe dan dorm tidak terlalu jauh."Hanya Zayyan yang tidak boleh lama-lama. Bagaimana dengan aku Sing?"
Zayyan menggelengkan kepalanya pasrah, mereka berdua sama saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything • oneshot • Zayyan
Storie breviyou are my everything • sweet moments • short story • • • • • • • • • • • • • • • ini fanfiction momen zayyan bersama 8 member kesayangan. ✿♡‿♡✿