BAB 1 : Kehidupan kedua

4.1K 406 37
                                    

(Selesai Revisi)

***

Hiruk-pikuk Mall tiga lantai di pusat kota begitu ramai dengan para wanita-wanita paruh baya pencari diskon, akibat terdapat banner besar di depan Mall bertuliskan 'Diskon 30% khusus pakaian wanita'.

Para pengunjung Mall berdesakan pada bagian pakaian saja, hingga bagian-bagian lainnya di dalam Mall terasa lengang. Jika diumpamakan, maka para ibu-ibu itu seperti Hyena yang sedang mengepung mangsanya, sangat brutal hingga membuat para pengunjung lainnya menjauh dengan tatapan ngeri.

Melihat kesempatan tak datang dua kali, Allen berjalan dengan senyum cerah menuju pada bagian sayur-mayur segar yang terpampang tak jauh darinya saat ini. Terdapat tulisan kecil 'Diskon 15% disana'.

Dengan langkah gembira, Allen memasukkan sawi, tomat, dan berbagai jenis jamur kesukaannya dalam keranjang yang ia bawa di lengan kirinya. Ia sudah terlihat seperti seorang ibu rumah tangga yang kehabisan stok makanan untuk anak-anaknya.

Senandung merdu tak berhenti keluar dari bibir pink-nya yang lembut. Rambut panjangnya yang seputih salju diikat ekor kuda dengan poni berkibar yang menutupi dahinya. Mood Allen sedang bagus saat ini karena ia akan merayakan pembukaan toko kue miliknya setelah dua tahun mengumpulkan uang sebagai pegawai restoran.

Sebenarnya orang tua Allen mendukungnya untuk berkuliah, akan tetapi, melihat bahwa kakaknya dapat menangani bisnis keluarga dengan baik, Allen tak perlu khawatir lagi. Jadi Allen dapat bersantai menikmati hidup sebagai pemilik toko kue setelah melalui berbagai rintangan di kehidupan pertamanya.

Tak terasa Allen telah melewati 20 tahun di kehidupan keduanya ini. Setelah meninggal dengan tenang pada usianya yang ke 70 di kehidupan pertamanya, Allen tiba-tiba bangun sebagai bayi kembali di dunia barunya.

Awalnya Allen berpikir ia bertransmigrasi ke dunia aneh penuh fantasi seperti dalam novel, tapi setelah 20 tahun hidup disini, Allen menyimpulkan bahwa dunia barunya hanyalah seperti bumi di kehidupan pertamanya. Hal yang berbeda, mungkin hanyalah warna rambut dan mata orang-orang disini yang absurd dan unik. Seperti warna rambut Allen yang seputih salju dan matanya yang abu-abu lembut, padahal ia bukanlah albino. Satu hal lagi, di dunia ini, manusia memiliki fisik yang lebih kuat daripada manusia biasa di kehidupan pertama Allen. Bagaimana tidak? Allen pernah melihat seorang kakek tua yang sedang marah kepada anaknya dan tanpa sengaja memukul dinding hingga retak.

Karena jiwa Allen yang memang sudah berusia 70an, ia hanya menikmati hidup keduanya tanpa mencari tau dunia tempatnya berada adalah sebuah novel atau bukan. Jika ia ingat, maka syukurlah, tapi jika ia tak ingat ya sudah.

Setelah puas memilih berbagai sayur, daging, dan bumbu, Allen menatap kembali keranjang belanjaannya yang penuh, ia sengaja membeli banyak bahan makanan karena hari ini kakak perempuannya, Freya, yang telah berusia 31 tahun akan pulang dari luar negeri. Ia ingin membagikan kabar bahagia tentang toko kue pada kakaknya yang sedingin kulkas tujuh pintu itu.

Bibir Allen melengkung ke atas membentuk senyum lembut saat ia membayangkan betapa terkejutnya kakaknya itu setelah tau bahwa adiknya yang selama ini selalu ia ejek lemah, dapat membangun sebuah toko sendiri.

"Umm... ini kejutan, aku harus memasak makanan lezat nanti malam," gumam Allen dengan nada selembut angin musim semi.

Sesudah memastikan semua bahan telah ia masukkan ke dalam keranjang, Allen berbalik tanpa melihat rak-rak snack yang letaknya tak jauh dari tempat sayuran untuk melindungi ketebalan dompetnya saat ini. Ia segera berjalan dengan cepat ke arah kasir Mall untuk membayar belanjaannya.

Setelah mengantri cukup lama, akhirnya semua belanjaan Allen dihitung oleh kasir dan dimasukkan kedalam tote bag pink yang Allen bawa dari rumah. Ia juga mendapatkan ucapan template pegawai Mall itu dari sang kasir.

Becomes the Villain's Uncle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang