(Selesai Revisi)
Guyss, sebelum baca Mint mau curhat
Kan tadi Mint mau promosi di wall akun lain yg udah banyak votenya. Tapi waktu Mint liat wallnya, kok banyak yg bilang dia plagiat.Nah, Mint takut novel ini dikira plagiat atau malah diplagiat akun lain
Nggak ya guyss, ini novel ORI dari otak Mint sendiri. Sekalipun absurd dan nggak jelas ಥ‿ಥ
Seandainya kalian ketemu novel yang plek-ketiplek mirip punya Mint, Mint harap kalian report yaa. Kalau kalian ragu mana yg asli, kalian bisa cek tanggal update chapter pertama novel ini, pasti lebih duluan novel ini.
Gitu aja, soalnya bukan sekali dua kali Mint ketemu akun yg kena hujat karena plagiat. Takut bangett kalau Mint dikira plagiat novel lain ༎ຶ‿༎ຶ
Yaudah gitu aja, makasih yaaww
VOTE AND KOMEN jangan lupa Sayangg (~ ̄³ ̄)~♡***
Bau darah langsung menyapa indra penciuman Allen sesaat setelah laki-laki itu membuka matanya. Pipi selembut mochi itu sedikit basah dan lengket karena bekas air mata yang mulai mengering, membuat penglihatannya sedikit kabur. Allen mencoba menggerakkan tangannya, namun tangannya yang kini tertindih tubuhnya sendiri, sangat sakit dan mati rasa.
Perlahan setelah netranya kembali berfungsi normal, Allen terkejut karena ia tengah berbaring di sebuah sel yang berbentuk seperti kurungan segi empat dengan langit-langit tinggi. Mirip sekali dengan tempat perdagangan budak di komik yang ia baca.
"Hah? Perdagangan manusia? Ukh... ," gumam Allen diikuti oleh ringisan kesakitan dari bibir pink-nya. Allen terlalu banyak membaca komik dan novel, karena itulah ia langsung menyimpulkan sesuai kapasitas otaknya.
Allen mencoba untuk duduk dengan semua tenaga yang ia punya, ia menahan rasa sakit hebat yang kini menyerang punggungnya. Sepertinya darah pada luka di punggung Allen telah berhenti, namun hal itu juga yang membuat kain di pakaian Allen melekat pada luka itu. Pasti nanti bagian luar kulitnya akan melekat pada kain kemeja, rasanya perih dan sakit.
"Hngg... sakit," rintih Allen lembut setelah ia dapat duduk. Hanya saja ia tak berani bersandar pada jeruji besi, karena takut luka di punggungnya bertambah parah.
Sekeliling Allen temaram dengan dua lampu neon kecil diatas langit-langit ruangan. Setelah Allen perhatikan, ada 4 kurungan yang sama di ruangan itu, yang menampung beberapa orang sekaligus. Akan tetapi Allen tak begitu yakin jumlahnya, karena cahaya di ruangan itu terlalu redup.
Allen seketika menatap horor ke sekitar, ia bahkan lupa rasa sakitnya karena terlalu syok. Gumaman dengan nada linglung mengalun lembut dari bibirnya, "20 tahun aku hidup dengan genre slice of life, kenapa tiba-tiba jadi thriller begini?"
Seingatnya, tadi ia sedang menelepon polisi, lalu punggungnya terasa dihantam oleh gajah dan saat ia bangun, ia jadi korban penculikan? Yang benar saja!
"Felix... dia bagaimana ya?" bisik Allen lirih, mata indah itu memanas menahan tangis. Ia takut Felix juga diculik dan dijual lebih dulu.
"Wah wah... yang ini sudah bangun bos," ucap seorang pria dengan tubuh tegap seperti preman, minusnya mukanya terlihat seperti seorang pelawak mesum dari sirkus. Wajah nya lebih menyebalkan daripada wajah mantan Luna.
Allen seketika bersikap siaga dan menggeser duduknya kebelakang, menatap tajam dua pria yang datang.
"Ohh, yang cantik ini? Tsk... cantik-cantik kenapa harus laki-laki? Padahal tadi mau kita pakai," cibir orang yang dipanggil bos itu. Perawakannya pendek dan gempal, seperti pegawai-pegawai yang suka sekali korupsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becomes the Villain's Uncle
Teen Fiction#Brothership #transmigrasi #NotBL❌ SUDAH REVISI (Mint gk pake Lo gue lagi, udah lumayan baku) Jangan lupa FOLLOW ❤️ DILARANG PLAGIAT‼️ NOVEL INI DARI ISI PIKIRAN MINT SENDIRI‼️ YANG PLAGIAT MINT DOA IN DI SELINGKUHIN 70 KALI‼️‼️ *** Disaat Allen te...