🌻 04 🌻

462 45 8
                                    

Junghwan adalah seorang atlet lari cepat yang telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk berlari. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan bakat luar biasa dalam olahraga ini. Setiap pagi, ketika sinar matahari pertama kali menembus cakrawala, Junghwan sudah berada di lintasan, melintasi jarak yang seakan tidak ada habisnya. Setiap langkah adalah manifestasi dari tekadnya, setiap napas adalah ritme hidupnya yang seirama dengan detak jantungnya.

Bagi Junghwan, berlari bukan hanya sekedar olahraga atau kompetisi. Berlari adalah pelarian dari kenyataan, sebuah dunia di mana hanya ada dirinya dan lintasan yang terbentang di depan. Ketika ia berlari, waktu seakan berhenti. Kegelisahan, kekhawatiran, dan rasa sakit seolah-olah menghilang, tersapu oleh angin yang mengiringi langkahnya.

 Kegelisahan, kekhawatiran, dan rasa sakit seolah-olah menghilang, tersapu oleh angin yang mengiringi langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sekolah, Junghwan dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup. Dia jarang berinteraksi dengan teman-temannya, dan lebih memilih menghabiskan waktu sendirian, berlatih dan terus berlatih. Dedikasinya yang tiada henti ini sering kali menimbulkan tanya dari mereka yang melihatnya dari kejauhan. Termasuk Dohoon, yang semakin hari semakin penasaran dengan alasan di balik kecintaan Junghwan terhadap berlari.

Sore ini, setelah latihan selesai dan matahari mulai terbenam, Dohoon mendekati Junghwan yang sedang duduk di tepi lintasan seperti biasa, mengatur napas dan menghapus keringat di dahinya. Dengan hati-hati, Dohoon duduk di sampingnya, memandang langit yang perlahan berubah warna.

"Junghwan, kenapa kamu begitu mencintai berlari?" tanya Dohoon, suaranya lembut tapi penuh rasa ingin tahu.

Junghwan menoleh, menatap Dohoon dengan mata yang dalam, seolah-olah sedang menimbang-nimbang apakah ia harus menjawab pertanyaan itu. Setelah beberapa saat yang terasa seperti selamanya, ia menghela napas panjang dan mulai berbicara.

"Ketika aku berlari, aku merasa bebas," ujarnya pelan dengan nada yang penuh makna. "Dalam setiap langkah, aku meninggalkan semua beban yang ada di pikiranku. Semua ketidakpastian, semua rasa sakit, semuanya menghilang ketika aku berlari. Hanya ada aku dan jalan yang terbentang di depan. Berlari membuatku merasa hidup, lebih dari apapun di dunia ini."

Dohoon terdiam mendengar penjelasan Junghwan. Kata-kata itu terasa begitu mendalam, mengungkapkan sisi lain dari Junghwan yang selama ini tersembunyi di balik sikap dingin dan menyendirinya. Ia mulai memahami, bahwa berlari bagi Junghwan adalah cara untuk menemukan dirinya sendiri, untuk merasakan kehidupan dengan cara yang paling murni dan autentik.

"Jadi, berlari adalah segalanya bagimu," kata Dohoon dengan empati yang tulus.

Junghwan mengangguk, matanya seolah menyiratkan semangat yang membara. "Ya, ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tapi tentang menemukan diriku sendiri di setiap langkah yang kuambil. Ketika aku berlari, aku tahu siapa aku dan apa yang kuinginkan dalam hidup."

Setelah latihan selesai dan matahari mulai terbenam, Dohoon mendekati Junghwan yang sedang duduk di tepi lintasan, mengatur napas dan menghapus keringat di dahinya. Dengan hati-hati, Dohoon duduk di sampingnya, memandang langit yang perlahan berubah warna.

[✓] BUNGA MATAHARI 🌻| DOSHIN ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang