🌻 20 🌻

474 34 27
                                    

Dohoon berdiri di tengah lapangan, menyerap atmosfer yang penuh dengan antisipasi dan semangat. Hari ini adalah hari pertandingan basket yang telah lama ia persiapkan, namun benaknya penuh dengan pikiran tentang Junghwan, sahabat sekaligus orang yang amat berharga baginya. Hari ini juga adalah hari operasi Junghwan, dan Dohoon tidak bisa menahan kekhawatirannya.

Sebelum pertandingan dimulai, Dohoon menutup matanya sejenak, menarik napas dalam-dalam, dan berdoa. Ia berdoa agar Junghwan diberi kekuatan untuk melewati operasi ini, agar semuanya berjalan lancar. Dohoon berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan memenangkan pertandingan ini, tidak hanya untuk dirinya sendiri atau timnya, tetapi juga untuk Junghwan. "Kamu harus menang, Junghwan," bisiknya dalam hati, "karena aku akan menang untukmu."

Di rumah sakit, suasana begitu hening dan tegang. Tuan Shin, ayah Junghwan, berdiri di samping tempat tidur anaknya, matanya penuh dengan kecemasan. "Apakah kamu sudah siap?" tanyanya lembut. Junghwan menatap ayahnya dengan senyuman yang tegar, berusaha menenangkan hatinya sendiri dan ayahnya. "Aku siap, Ayah," jawabnya dengan keyakinan. "Aku pasti bisa melewatinya."

Sementara itu, pertandingan Dohoon dimulai. Suara peluit wasit bergema di seluruh lapangan, menandakan dimulainya pertandingan yang sangat dinanti-nantikan ini. Dohoon bermain dengan semangat yang menggebu-gebu, setiap gerakannya penuh dengan tekad dan dedikasi. Ia bisa merasakan semangat Junghwan bersamanya, seolah-olah sahabatnya ada di sana, memberikan dukungan dari kejauhan. Setiap kali ia mencetak poin atau membuat umpan yang sempurna, ia mendengar suara Junghwan di kepalanya, menyemangatinya.

Pertandingan berlangsung sengit. Kedua tim berjuang keras, saling berkejaran dalam perolehan poin. Ketika waktu semakin mendekati akhir, dengan skor yang hampir imbang, Dohoon mengambil alih bola dan melakukan lompatan yang menentukan. Bola melambung ke udara, melewati tangan-tangan pemain lawan, dan akhirnya masuk ke dalam keranjang. Suara sorakan penonton bergemuruh di seluruh stadion.

Dengan usaha keras dan kerja sama tim yang solid, tim Dohoon akhirnya berhasil mengalahkan tim lawan. Mereka menang. Sorakan dan tepuk tangan memenuhi lapangan saat tim Dohoon merayakan kemenangan mereka. Dohoon tersenyum, namun hatinya masih berpikir tentang Junghwan. Di tengah sorakan dan perayaan, ia menundukkan kepala dan berkata dalam hati, "Aku menang, Junghwan. Sekarang giliranmu untuk menang."

•••

Tujuh belas tahun yang lalu, di sebuah rumah sakit di Seoul, kegembiraan dan kebahagiaan melingkupi keluarga Shin. Tuan Shin dan Nyonya Shin dengan bangga menyambut kelahiran dua bayi laki-laki kembar yang sehat dan tampan. Mereka menamakan anak-anak mereka Shin Jaehwan sang kakak, yang kemudian dipanggil Shinyu, dan sang adik Shin Junghwan.

Namun, kebahagiaan ini ternyata tidak bertahan lama. Beberapa bulan setelah kelahiran si kembar, hubungan antara Tuan Shin dan Nyonya Shin mulai memburuk. Perselisihan demi perselisihan mewarnai rumah tangga mereka, dipicu oleh perbedaan prinsip dan pandangan hidup yang semakin tajam. Tuan Shin adalah seorang pengusaha yang sibuk, sering kali menghabiskan waktunya di luar kota untuk urusan bisnis. Sementara itu, Nyonya Shin adalah seorang seniman yang bebas, dengan jiwa yang selalu mencari kebebasan dan kreativitas. Ketidakharmonisan ini semakin memburuk ketika mereka menyadari bahwa perbedaan ini tidak bisa dijembatani.

Akhirnya, dengan berat hati, mereka memutuskan untuk bercerai demi kebaikan masing-masing dan anak-anak mereka. Namun, keputusan ini datang dengan konsekuensi yang pahit, mereka harus membagi hak asuh anak-anak mereka. Dalam kesepakatan yang penuh air mata, mereka memutuskan bahwa Tuan Shin akan merawat Junghwan, sementara Nyonya Shin akan merawat Shinyu. Mereka berdua berjanji untuk merahasiakan keberadaan saudara kembar masing-masing, dengan harapan bahwa ini adalah keputusan terbaik untuk memberikan anak-anak mereka kehidupan yang stabil.

[✓] BUNGA MATAHARI 🌻| DOSHIN ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang