🌻 02 🌻

546 56 30
                                    

Dohoon duduk termenung di sudut belakang kelas, matanya terpaku pada daun-daun yang bergerak lembut oleh angin luar. Pepohonan yang bergoyang-goyang mengingatkannya pada hari-hari bersama Shinyu, di mana mereka sering menjelajahi hutan di bawah naungan pohon-pohon yang rindang. Suara angin seperti bisikan masa lalu, mengembalikan kenangan mereka berdua yang penuh keceriaan di antara dedaunan yang berkilauan sinar matahari. Dohoon terpesona, mencoba menangkap bayangan Shinyu dalam setiap gemerlap cahaya yang masuk melalui jendela kelas.

Tiba-tiba, suara Wali Kelas membuyarkan lamunannya. "Hari ini kita punya murid baru yang akan bergabung dengan kita. Silakan perkenalkan dirimu."

Dohoon menatap bingung ke arah murid pindahan yang baru saja memasuki kelasnya. Pikirannya melayang-layang antara kejutan dan kebingungan. Hanya ada satu orang yang bisa membuat hati Dohoon berdegup dengan keras seperti ini, tetapi Shinyu telah tiada. Dia merasakan getaran di tubuhnya, hampir seperti kilat yang membelah langit saat hujan deras. Dohoon mengalihkan pandangannya ke Youngjae, teman satu-satunya yang menyaksikan kehadiran Shinyu.

"Dohoon, apa yang terjadi?" Youngjae bertanya dengan nada cemas.

"Dia..." Dohoon terbata-bata. "Dia Shinyu."

Youngjae memandang murid pindahan itu dengan heran. "Shinyu? Tapi Shinyu sudah..."

"Sudah tiada, aku tahu," potong Dohoon, matanya masih menatap penuh keheranan. "Tapi lihatlah, Youngjae. Itu... itu dia."

Wali kelas mereka, Mr. Kim, akhirnya memperkenalkan murid pindahan tersebut. "Selamat Pagi, namaku Shin Junghwan. Aku adalah atlet lari cepat jadi aku akan tetap berlatih di sekolah ini. Senang berkenalan dengan kalian semua."

Dohoon mendengar nama itu seperti petir di tengah badai. Shin Junghwan. Shinyu dalam wujud lain. Hati Dohoon berdegup semakin kencang, perasaan yang pernah terkubur dalam kenangan seakan-akan bangkit kembali dengan kuatnya.

"Junghwan," bisik Dohoon, hampir tak percaya.

"Dohoon, kenapa kau seperti ini?" Youngjae merasa semakin kebingungan dengan reaksi sahabatnya yang tak biasanya.

"Dia..." Dohoon menatap Youngjae dengan tatapan yang penuh arti. "Aku yakin itu Shinyu."

"Mungkin kau terlalu terpukul dengan kepergiannya, Dohoon," ucap Youngjae dengan nada penuh simpati.

Mr. Kim melanjutkan dengan memberikan penugasan kepada Junghwan untuk duduk di sebelah Dohoon. "Dohoon, tolong jadikan Junghwan merasa nyaman di kelas kita, ya?"

 "Dohoon, tolong jadikan Junghwan merasa nyaman di kelas kita, ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dohoon menelan ludah, mencoba menenangkan diri. Junghwan duduk di sebelahnya dengan tatapan yang dingin dan tak terbaca. Dohoon merasa seperti berada di hadapan dua dunia yang bertabrakan, satu dunia kenangan yang indah bersama Shinyu, dan dunia nyata yang menunjukkan wujud yang mirip tapi tidak sama.

"Shinyu..." gumam Dohoon dalam hati, mencoba mencerna semua yang terjadi.

Junghwan memandang Dohoon sekilas, mata mereka bertemu sesaat sebelum Junghwan memalingkan pandangannya dengan dingin. Dohoon merasa getaran aneh yang sulit dijelaskan di dalam dadanya. Bagaimana mungkin ini terjadi? Bagaimana mungkin Shinyu hadir di hadapannya lagi, meskipun dalam wujud yang berbeda?

[✓] BUNGA MATAHARI 🌻| DOSHIN ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang