39 - Daddy's Offer - Tawaran Menggugah Hasrat

447 31 6
                                    

"Mayat seorang pria ditemukan mengambang di sungai Colorado. Korban adalah Victor Kromm, pria berusia 37 tahun. Penyelidikan awal menentukan bahwa korban meninggal karena kecelakaan ...."

Suara penyiar berita terdengar saat Jeanny sedang mengunjungi ibunya di SWS. Mendengar nama direktur mereka disebut membuat seluruh perhatian terarah pada televisi termasuk para pengurus.

Wajah-wajah tidak percaya bermunculan di ruang rekreasi tempat itu. Seketika terdengar desas-desus bagai lebah berdengung. Akhirnya terjawab sudah alasan mengapa Victor tidak muncul hampir seminggu di tempat itu. Beberapa karyawan menangis tapi lebih banyak yang menunjukkan simpati palsu. Terlihat sekali bagaimana Victor tidak terlalu disukai bahkan oleh para pekerjanya.

Jeanny sendiri tertegun ketika mendengar suara sang pembawa berita melanjutkan membaca sementara televisi menyiarkan video mobil Victor diangkat dari dasar sungai. Diduga Victor mabuk dan mengendarai mobil hingga terjatuh ke sungai. Namun, firasat Jeanny berkata lain.

Cara kematian Victor mengingatkannya pada penguntit yang pernah mengganggu gadis itu. Keduanya meninggal dengan mengambang di sungai.

Jantung Jeanny berdentam hebat di dalam dadanya.

Mungkinkah kematian kedua orang itu berhubungan?

Pemikiran Jeanny disela oleh getar ponsel yang menunjukkan panggilan masuk. Gadis itu buru-buru mengecek nama yang tertera di sana.

Dom Sweetheart.

Jeanny merasa malu dengan nama itu tapi Dom memaksa Jeanny memberikan nama khusus pada kontaknya, lengkap dengan nada dering yang berbeda. Namun karena saat ini Jeanny sedang di SWS. dia tidak ingin mengganggu penghuni lain dengan dering ponsel.

"Hello, Sweetheart. Kau masih di SWS?" tanya Dom manis, membuat perut Jeanny dipenuhi oleh kupu-kupu beterbangan. Suara Dom yang maskulin selalu membuat bulu kuduk Jeanny meremang. Ada gairah samar yang timbul setiap Dom memanggilnya.

"Iya. Aku masih di SWS. Ada apa?" tanya Jeanny sambil tersenyum sementara Margaret memandangi layar televisi dengan tatapan kosong.

"Aku ingin mengundangmu ke rumahku."

"Ah ...." Jeanny tergagap.

Ke rumah Dom?

Mereka baru saja meresmikan hubungan mereka dan Dom sudah mengajak Jeanny ke rumahnya. Memang sebelumnya Jeanny pernah diminta untuk mengambil barang di rumah itu tapi kali ini dia akan datang sebagai kekasih Dom. Jika tadi jantungnya berdetak karena rasa gelisah, kali ini oleh rasa antusias.

Wajah gadis itu memanas ketika menyadari kemungkinan dibalik ajakan itu. Bukankah ajakan untuk berkunjung ke rumah adalah ajakan untuk memperdalam hubungan mereka?

"Aku ingin mengundangmu makan siang, sebelum kita bersama-sama ke kasino."

"Ba-baik," balas Jeanny seraya menenangkan dirinya. Pikirannya berkelana terlalu jauh. Mungkin saja Dom memang ingin mengajak Jeanny mengenal dirinya lebih jauh tanpa maksud tersembunyi.

Dia dapat merasakan Dom tersenyum di ujung sambungan. "Dalam sepuluh menit aku akan tiba di SWS. Siapkan dirimu."

Dom ternyata sudah dalam perjalanan menuju SWS. Dia sudah menduga Jeanny akan setuju. Lagipula, apa alasan Jeanny menolak? Seorang yang matang dan mapan mengizinkan dirinya masuk ke dalam kehidupan pria itu. Jeanny tidak sabar menunggu Dom dan segera berpamitan dengan Margareth yang hanya dibalas dengan tatapan kosong, membuat Jeanny mendesah sedih. Keadaan ibunya masih tidak membaik.

Ketika gadis itu berjalan ke luar, mobil sedan berwarna merah telah menunggunya. Tidak butuh banyak waktu hingga mereka kembali meluncur di jalanan. Dalam waktu empat puluh lima menit, Jeanny sudah berdiri di ruang makan Dom yang mewah. Di atas meja marmer berwarna hitam terhidang daging babi panggang dengan pasta dan sayur sebagai pelengkap. Seakan membaca pikiran Jeanny, ada potongan puding buah yang ikut disajikan.

[END] The Naughty Daddy [AGE GAP WARNING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang