Entah apa yang terjadi beberapa hari terakhir.
Dom berubah.
Jeanny dapat merasakannya.
Gadis itu terduduk di atas tempat tidur luas dan empuk, lengkap dengan bed cover tebal dan nyaman. Namun, Jeanny sama sekali tidak merasa bahagia. Sikap Dom akhir-akhir ini semakin aneh.
Pria itu sedang menghadapi masalah yang Jeanny tidak tahu apa. Setiap kali dirinya bertanya, gadis itu hanya mendapat jawaban singkat yang kemudian berujung pada Dom yang menuntut Jeanny membiarkan dirinya disentuh.
Ciuman, pelukan, bahkan beberapa bagian tubuhnya sudah pernah disentuh Dom, walau dalam kondisi berpakaian. Jeanny masih terus menerus menolak, apalagi dengan sikap Dom yang makin agresif, membuat gadis itu makin merasa bahwa dia belum saatnya dia memberikan Dom seluruh dirinya.
Jeanny berdiri dari tempat tidur. Ruangan besar itu kini menjadi penjaranya. Dom sama sekali tidak mengizinkannya keluar dari sana dengan alasan bahwa Jeanny adalah seorang putri yang tidak perlu melakukan apa pun.
Walau awalnya Jeanny merasa tersanjung, tapi seiring berjalannya waktu, dia merasa bosan. Terbiasa bekerja keras membuat gadis itu jarang memiliki waktu luang, dan dalam waktu singkat semua hal yang ingin dilakukan Jeanny sudah tercapai, menyisakan waktu-waktu kosong dalam kesendirian karena Dom lebih banyak berada di kasino.
Dia merasa tidak berguna.
Dalam kebosanannya, Jeanny memutuskan untuk membuka lemari dan mencari-cari baju yang bisa dia coba. Dom memberikannya banyak baju cantik dan perhiasan. Untuk membunuh waktu, dia memutuskan untuk mencoba satu per satu isi lemarinya. Namun, sebelum Jeanny sempat mengambil baju pertama, dia mendengar suara samar Dom yang terdengar dari balik pintu.
Tanpa berpikir panjang, dia langsung menutup lemari dan segera berjalan menuju pintu. Berharap bisa mengagetkan Dom, Jeanny pelan-pelan membuka pintu dan melihat Dom sedang berada di luar kamarnya, menelpon seseorang.
"Aku perlu bantuan untuk membuat polisi berhenti mengganggu kasinoku," ucap Dom dengan nada penuh kuasa. Wajahnya serius, membuat Jeanny merasa perlu mengurungkan rencananya. Perlahan gadis itu menutup kembali pintunya, tapi karena didorong rasa penasaran, dia membiarkan sebuah celah untuk membuatnya mendengar percakapan Dom.
Dia ingin membantu Dom, tapi pria itu begitu tertutup. Dengan cara ini, dia bisa tahu apa yang dihadapi oleh kekasihnya.
"Barang?" Suara Dom kembali terdengar sebelum disusul dengan sebuah dengkusan. "Tentu saja ada. Yang ini adalah yang terbaik. Aku sendiri yang mencari dan menemukannya. Tersegel tanpa ada orang lain yang pernah memilikinya."
Jeanny bertanya-tanya, barang apa yang dimaksud oleh Dom. Selama ini dia tahu Dom adalah pengusaha kasino tanpa pernah menjual barang dalam bentuk fisik. Otak Jeanny berputar, apakah itu berarti mesin kasino baru?
"Aku akan mengirimkan fotonya. Kau siapkan saja uang untuk dikirim ke rekeningku." Dom kembali berbicara. Jeanny ingin tahu apa yang dikatakan oleh lawan bicara Dom tapi sayang sekali, dia bukan mata-mata profesional.
"Tenang saja. Aku berani menjamin bahwa kau akan sangat puas."
Dom mematikan teleponnya, membuat Jeanny buru-buru menutup rapat pintu sebelum Dom tahu bahwa dia menguping. Benaknya berusaha mengambil kesimpulan tentang apa yang terjadi. Dom mengalami masalah karena kematian Victor. Kasinonya ikut diselidiki oleh polisi dan Dom berusaha mencari cara agar polisi tidak ikut campur. Jeanny menarik napas lega. Jika masalah itu selesai, Dom pasti akan kembali manis seperti dulu.
Tiba-tiba pintu terbuka dan Dom muncul di baliknya, membuat Jeanny yang berjalan menuju tempat tidur terlonjak. Kekasihnya itu memang tidak pernah mengetuk. Kata Dom, dia tidak ingin ada jarak di antara mereka. Jeanny menyetujuinya, lagipula tidak ada hal yang dia sembunyikan dari Dom. Bukankah keterbukaan adalah hal yang wajib dalam hubungan?
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Naughty Daddy [AGE GAP WARNING]
Romance🔞 [Memuat Konten Dewasa. Bijak memilih bacaan. Dosa tanggung Sendiri. Kamu sudah diperingatkan] Ada degup yang meliar di dada Jeanny, ketika seorang pria matang meninju si Berengsek yang berani mengganggunya. Lengan kukuh dengan kekuatan yang mampu...