19 - Daddys Eat Me - Jilatan Panas yang Membakar

23.5K 594 16
                                    

Mata Margareth membeliak. Tubuhnya gemetar ketika melihat sosok tinggi tegap berambut gelap berjalan gagah ke dalam ruangan.

"Keluar kauuuu!" jeritnya.

Jeanny tersentak melihat reaksi ibunya. Dia benar-benar lupa kalau ibunya selalu histeris jika bertemu orang baru khususnya laki-laki. Itu sebabnya semua dokter dan perawatnya wanita.

"Mom, ini bosku, Mr, Dom." Jeanny berusaha membujuk.

Namun, Margareth tak bisa ditenangkan. Bahkan ketika Mike berusaha merengkuhnya erat, wanita cantik itu tetap berteriak-teriak ketakutan.

Domivick dan Michael bertatapan intens. Keduanya seolah berusaha menyelami pikiran lawannya. Namun, baik Dom maupun Mike tidak bisa berbuat banyak kecuali bergeming dan memikirkan beberapa hal di kepala mereka masing-masing.

Kedua sama-sama terkejut pada reaksi Margareth barusan. Mike sebenarnya cukup sering melihat Margareth memalingkan wajah dan gemetar ketika ada penjenguk pasien lain yang melintas. Namun, Dom membuatnya begini gemetar.

Apa karena Jeanny di sisinya?

Jeanny terpaksa memanggil bantuan perawat, karena ibunya sulit untuk ditenangkan. Bahkan oleh dirinya sekalipun. Padahal ia sudah meminta Dom untuk keluar dari ruangan perawatan itu.

Wanita paruh baya itu akhirnya tertidur setelah seorang perawat tergopoh-gopoh memberikan suntikan penenang.

Setelah keadaan tenang, Dom yang sejak tadi masih menunggu di depan pintu, kembali masuk.

"Kalau begitu, aku pamit, Sweety. Kurasa lebih baik kau menjaganya dulu, anggap saja jam kerjamu hari ini sudah selesai." Dom meraih tangan Jeanny dan mengecupnya lembut.

Mike menarik napas. Bisa dilihat hubungan keduanya cukup dekat. Namun, entah kenapa, ada perasaan tidak suka akan kebersamaan keduanya yang perlahan naik ke permukaan hatinya. Saat ini, biarlah Jeanny bersama pria misterius itu.

Pemilik kasino terbesar di Las Vegas? Kenapa pria seperti itu mau mendekati Jeanny?

Mike berdeham kala melihat Dom mengecup pipi Jeanny. Dom tak peduli dan berbalik pergi tanpa melirik ke arah Mike barang sedikit.

Kali ini giliran Jeanny yang berdeham gugup. Dirinya tak menyangka bahwa Dom akan mengecupnya di depan Mike. Betapa malunya.

"Dia bosku." Tanpa menunggu Mike bertanya, Jeanny buru-buru menjelaskan.

"Begitu, ya?"

"Kau tidak percaya?"

Mike hanya tersenyum lembut. "Daripada itu, mau temani aku jalan-jalan?"

"Aku ..."

"Margareth sedang tidur. Aku lapar, sejak siang tadi belum makan. Maukah temani aku makan? Sebagai gantinya, kalau kau ke NYC, akan kuantar berkeliling."

Jeanny tersenyum tipis. "Tidak perlu." Aku juga tak yakin bisa meninggalkan Las Vegas, batinnya melanjutkan.

Tak lama, dengan mobil yang dikemudikan Mike dan petunjuk dari Jeanny, mereka telah tiba ke Food Truck Festival yang diadakan selama seminggu. Ada aneka camilan yang dijual di truk-truk makanan yang terparkir sepanjang arena.

Lapangan parkir di 2150 Alpha Avenue disihir menjadi tempat festival yang hangat dan nyaman. Ada sekitar dua puluh truk yang menjajakan aneka penganan membentuk lingkaran raksasa. Pengunjung tinggal berkeliling mencari hidangan yang mereka incar.

Aroma gurih, manis, bahkan rempah terasa kental bahkan di udara terbuka seperti ini.

"Wow!" Mike membuka mulutnya takjub.

[END] The Naughty Daddy [AGE GAP WARNING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang